Keluarga Klarifikasi Anaknya Tak Tidur di Kandang Pamekasan: Akhmad Turi, 60, warga Dusun Lemper, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Pamekasan...
Keluarga Klarifikasi Anaknya Tak Tidur di Kandang
Pamekasan: Akhmad Turi, 60, warga Dusun Lemper, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, menyatakan keberatan terhadap pemberitaan di sejumlah media yang menyatakan anak-anaknya tidur dikandang kambing setelah rumahnya roboh beberapa waktu yang lalu. Turi bahkan mengaku terkejut keluarganya muncul di sejumlah media,  padahal, dirinya merasa tidak pernah diwawancarai wartawan. Apalagi, pemberitaannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada karena dinyatakan anaknya yang masih berusia 12 hari tidur di kandang kambing. âDalam berita itu disebutkan, anak saya yang masih berumur 12 hari, tidur di kandang kambing. Padahal, itu surau (Kobung-Madura) yang terbuat dari gedek (anyaman bambu) dan di bawahnya digunakan untuk tempat memelihara kambing,â kata Turi, Selasa (7/5). Di media tersebut, berita itu berkali-kali ditanyangkan, sehingga perangkat desa dan masyarakat sekitar, datang ke rumahnya, untuk memastikan hal tersebut. Menurut Turi, beberapa waktu lalu rumahnya dikunjungi oleh beberapa wartawan dan yang menemui mereka adalah anaknya, sedang dia dan istrinya, tengah berada di sawah. âPara wartawan itu bertemu dengan anak saya yang tengah mencari barang rongsokan di jalan. Tidak taunya mereka mengikutinya hingga ke rumah,â jelasnya. Untuk itu dirinya meminta agar media tersebut, memberitakan kembali kondisi yang sebenarnya terjadi. Karena secara pribadi, dia merasa keberatan dengan pemberitaan yang menurutnya cukup merugikan keluarganya tersebut. Kepala Desa Lemper, Hosnan, juga mengaku terkejut mendapat laporan dari warganya yang mengetahui dari salah satu media tentang seorang bayi di desanya yang harus tidur di kandang kambing karena rumah orangtuanya ambruk. âTidak benar kalau dikatakan tidur di kandang kambing. Karena tempat yang digunakan itu bukanlah kandang, melainkan sebuah kobung yang di kolongnya digunakan untuk memelihara kambing. Sebelumnya, di sejumlah media memberitakan, akibat rumahnya roboh, Ahmad Turi, warga Desa Lemper terpaksa tinggal di kandang kambing.  Dalam pemberitaan tersebut disebutkan, Ahmad Turi tinggal di kandang kambing miliknya beserta istri dan empat anaknya. Ia  harus menyulap kandang kambing miliknya menjadi sebuah kamar, untuk ditempati. Rumah milik Ahmad Turi, roboh, beberapa waktu lalu, akibat kayu penyangga yang sudah lapuk dan kondisi tanah yang labil. Saat ini rumahnya tidak bisa dijadikan tempat tinggal karena pemiliknya yang hanya bekerja sebagai buruh tani belum memiliki biaya untuk perbaikan. (awa/muj)
Pamekasan: Akhmad Turi, 60, warga Dusun Lemper, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, menyatakan keberatan terhadap pemberitaan di sejumlah media yang menyatakan anak-anaknya tidur dikandang kambing setelah rumahnya roboh beberapa waktu yang lalu. Turi bahkan mengaku terkejut keluarganya muncul di sejumlah media,  padahal, dirinya merasa tidak pernah diwawancarai wartawan. Apalagi, pemberitaannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada karena dinyatakan anaknya yang masih berusia 12 hari tidur di kandang kambing. âDalam berita itu disebutkan, anak saya yang masih berumur 12 hari, tidur di kandang kambing. Padahal, itu surau (Kobung-Madura) yang terbuat dari gedek (anyaman bambu) dan di bawahnya digunakan untuk tempat memelihara kambing,â kata Turi, Selasa (7/5). Di media tersebut, berita itu berkali-kali ditanyangkan, sehingga perangkat desa dan masyarakat sekitar, datang ke rumahnya, untuk memastikan hal tersebut. Menurut Turi, beberapa waktu lalu rumahnya dikunjungi oleh beberapa wartawan dan yang menemui mereka adalah anaknya, sedang dia dan istrinya, tengah berada di sawah. âPara wartawan itu bertemu dengan anak saya yang tengah mencari barang rongsokan di jalan. Tidak taunya mereka mengikutinya hingga ke rumah,â jelasnya. Untuk itu dirinya meminta agar media tersebut, memberitakan kembali kondisi yang sebenarnya terjadi. Karena secara pribadi, dia merasa keberatan dengan pemberitaan yang menurutnya cukup merugikan keluarganya tersebut. Kepala Desa Lemper, Hosnan, juga mengaku terkejut mendapat laporan dari warganya yang mengetahui dari salah satu media tentang seorang bayi di desanya yang harus tidur di kandang kambing karena rumah orangtuanya ambruk. âTidak benar kalau dikatakan tidur di kandang kambing. Karena tempat yang digunakan itu bukanlah kandang, melainkan sebuah kobung yang di kolongnya digunakan untuk memelihara kambing. Sebelumnya, di sejumlah media memberitakan, akibat rumahnya roboh, Ahmad Turi, warga Desa Lemper terpaksa tinggal di kandang kambing.  Dalam pemberitaan tersebut disebutkan, Ahmad Turi tinggal di kandang kambing miliknya beserta istri dan empat anaknya. Ia  harus menyulap kandang kambing miliknya menjadi sebuah kamar, untuk ditempati. Rumah milik Ahmad Turi, roboh, beberapa waktu lalu, akibat kayu penyangga yang sudah lapuk dan kondisi tanah yang labil. Saat ini rumahnya tidak bisa dijadikan tempat tinggal karena pemiliknya yang hanya bekerja sebagai buruh tani belum memiliki biaya untuk perbaikan. (awa/muj)