Pemilu 2019, Napi Lapas Pamekasan Bisa Nyoblos KPU Pamekasan bersama Dispendukcapil melaksanakan perekaman e-KTP di Lapas Pamekasan ...
Pamekasan, (Media Madura) – Narapidana atau warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur dipastikan bisa nyoblos pada Pemilihan Umum (Pemilu), 17 April 2019 mendatang.
Hal itu diungkapkan, Divisi Perencanaan dan Data KPU Pamekasan, Mohammad Subhan. Menurutnya, para nara itu bisa nyoblos dengan mengikuti syarat terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
“Persyaratan harus sudah merekam atau punya e-KTP,” katanya, Jumat (18/1/2019).
Oleh karenanya, KPU bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) akan melakukan proses perekaman e-KTP terhadap penghuni Lapas Pamekasan. Jadwal pelaksanaannya yang selama tiga hari, terhitung sejak Kamis hingga Sabtu (17-19/1/2019) besok. Pada hari pertama, tercatat sebanyak 12 warga binaan mengikuti proses perekaman e-KTP.
“Data untuk Lapas Kelas II-A Pamekasan, tercatat sebanyak 10 orang yang memenuhi syarat kerena mereka asli orang Pamekasan. Sedangkan untuk Lapas Narkotika yang melakukan perekaman hanya dua orang dari total penghuni sebanyak 700-an,” tambah Subhan.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menambahkan, untuk napi asal luar Pamekasan, nantinya harus mengurus pindah memilih dari kota asal dengan membawa Form A5 KPU.
“Jadi pemilih dari luar Pamekasan, untuk memenuhi hak konstituen harus menyertakan Form A5. Selanjutnya proses dan teknis tetap mengacu pada perundang-undangan,” pungkas Subhan.
Sementara Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, M Hanafi, menyambut baik adanya program ‘jemput bola’ kerja sama antara KPU dan Dispendukcapil. Pihaknya berkomitmen untuk memperjuangkan hak politik para warga binaan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Kami akan berupaya memperjuangkan hak politik warga binaan, sepanjang masih memiliki hak politik alias hak politik warga binaan tidak dicabut. Tentunya mereka yang berasal dari luar Pamekasan,” ungkapnya.
Reporter: Ahmad Rifqi
Editor: Zainol