Dana TPG Guru Belum Cair SUMENEP â" Sejumlah guru penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankem...
Dana TPG Guru Belum Cair
SUMENEP â" Sejumlah guru penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) masih harap-harap cemas. Sebab, dana dari APBN 2013 itu sampai detik ini belum juga dikucurkan ke tenaga pendidi yang ada di kota Sumekar. Itu karena ada alasan teknis. Informasinya, belum dicairkannya dana sertifikasi kepada guru itu diduga adanya keterlambatan proses pemberkasan dari sejumlah guru. Pemberkasan pencairan baru tuntas di akhir bulan Juni lalu. Selain itu, anggaran sertifikasi agak lambat disahkan, karena masih anggarannya masih ada tanda bintang. Penerima TPG di Sumenep sebanyak 1007 guru untuk non Pegawai Negeri Sipil (PNS). Masing-masing guru mendapatkan Rp 1,5 juta. Dengan begitu, dana sertifikasi per bulan sekitar Rp 1,5 miliyar. Sehingga, kalau dicairkan selama enam bulan (Januari hingga Juni) kurang lebih Rp 9 miliyar. Sedangkan penerima untuk PNS, termasuk guru agama di SDN sebanyak 453 orang. Sedangkan yang diterima guru sesuai dengan gaji pokok. Namun, untuk PNS ini diperkirakan tidak dibayar selama enam bulan, melainkan empat bulan saja. Itu karena anggaran yang ada tidak mencukup. Selama empat bulan diperkirakan menelan dana Rp 6,2 miliyar. Kasi Penma (Pendidikan Madrasah) Kankemenag Sumenep Muh. Hasyim Rifaâie menjelaskan, memang untuk PNS itu tidak mencukupi untuk dibayar secara keseluruhan. Sebab, dana yang diberikan di APBN hanya Rp 7,5 miliyar dari usulan pihaknya Rp 30 miliyar. âUntuk dibayar lima bulan juga tidak mencukupi. Makanya, kami hanya inisiatif empat bulan saja, sisanya menunggu APBN-P,â katanya. Mantan Kepala MTsN Terate ini mengungkapkan, kalau memang memungkinkan di APBNP bisa jadi lengkap satu tahun. Semuanya tergantung kepada kekuatan anggaran. âIntinya, kalau tidak lengkap, tetap hutang. Itu menjadi beban dari APBN setelahnya,â ungkapnya dengan nada berapi-api. Hasyim menuturkan, untuk yang non PNS dipastikan tidak aka nada masalah. Sebab, pihaknya akan membayar lengkap selama enam bulan. âNomor klaturnya di ABPN beda dengan yang PNS. Kalau PNS gaji, tapi kalau non PNS itu bantuan sosial (bansos),â tuturnya kepada Koran Madura. Disinggung soal pencairana dana TPG itu, Hasyim memastikan akan dicairkan bulan ini. Sebab, semua persyaratan utuk pencairan sudah lengkap, tinggal menunggu persetujuan dari Kepala Kankemenag. âIni tidak lamban, memang sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pencariannya kemungkinan tidak akan melewati bulan ini,â tuturnya. Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi menjelaskan, pihaknya mendesak dan TPG itu untuk segera dibayarkan bulan ini. Sebab, itu menjadi kebutuhan sejumlah guru dilingkungan Kankemenag. âKalau memang sudah lengkap, monggo segera dicairkan jangan menunggu lama,â ugkapnya. Politisi PPP ini menuturkan, Kankemenag hendaknya tidak lamban dalam masalah pencairan dana TPG itu. ITu agar semangat dan kualitas dari tenaga pendidik di Sumenep tetap normal. âKalau PNS ada gaji bulanan. Tapi, kalau non PNS itu menjadi hal yang sangat penting, dan cukup ditunggu,â ucapnya. (yat)
SUMENEP â" Sejumlah guru penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) masih harap-harap cemas. Sebab, dana dari APBN 2013 itu sampai detik ini belum juga dikucurkan ke tenaga pendidi yang ada di kota Sumekar. Itu karena ada alasan teknis. Informasinya, belum dicairkannya dana sertifikasi kepada guru itu diduga adanya keterlambatan proses pemberkasan dari sejumlah guru. Pemberkasan pencairan baru tuntas di akhir bulan Juni lalu. Selain itu, anggaran sertifikasi agak lambat disahkan, karena masih anggarannya masih ada tanda bintang. Penerima TPG di Sumenep sebanyak 1007 guru untuk non Pegawai Negeri Sipil (PNS). Masing-masing guru mendapatkan Rp 1,5 juta. Dengan begitu, dana sertifikasi per bulan sekitar Rp 1,5 miliyar. Sehingga, kalau dicairkan selama enam bulan (Januari hingga Juni) kurang lebih Rp 9 miliyar. Sedangkan penerima untuk PNS, termasuk guru agama di SDN sebanyak 453 orang. Sedangkan yang diterima guru sesuai dengan gaji pokok. Namun, untuk PNS ini diperkirakan tidak dibayar selama enam bulan, melainkan empat bulan saja. Itu karena anggaran yang ada tidak mencukup. Selama empat bulan diperkirakan menelan dana Rp 6,2 miliyar. Kasi Penma (Pendidikan Madrasah) Kankemenag Sumenep Muh. Hasyim Rifaâie menjelaskan, memang untuk PNS itu tidak mencukupi untuk dibayar secara keseluruhan. Sebab, dana yang diberikan di APBN hanya Rp 7,5 miliyar dari usulan pihaknya Rp 30 miliyar. âUntuk dibayar lima bulan juga tidak mencukupi. Makanya, kami hanya inisiatif empat bulan saja, sisanya menunggu APBN-P,â katanya. Mantan Kepala MTsN Terate ini mengungkapkan, kalau memang memungkinkan di APBNP bisa jadi lengkap satu tahun. Semuanya tergantung kepada kekuatan anggaran. âIntinya, kalau tidak lengkap, tetap hutang. Itu menjadi beban dari APBN setelahnya,â ungkapnya dengan nada berapi-api. Hasyim menuturkan, untuk yang non PNS dipastikan tidak aka nada masalah. Sebab, pihaknya akan membayar lengkap selama enam bulan. âNomor klaturnya di ABPN beda dengan yang PNS. Kalau PNS gaji, tapi kalau non PNS itu bantuan sosial (bansos),â tuturnya kepada Koran Madura. Disinggung soal pencairana dana TPG itu, Hasyim memastikan akan dicairkan bulan ini. Sebab, semua persyaratan utuk pencairan sudah lengkap, tinggal menunggu persetujuan dari Kepala Kankemenag. âIni tidak lamban, memang sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pencariannya kemungkinan tidak akan melewati bulan ini,â tuturnya. Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi menjelaskan, pihaknya mendesak dan TPG itu untuk segera dibayarkan bulan ini. Sebab, itu menjadi kebutuhan sejumlah guru dilingkungan Kankemenag. âKalau memang sudah lengkap, monggo segera dicairkan jangan menunggu lama,â ugkapnya. Politisi PPP ini menuturkan, Kankemenag hendaknya tidak lamban dalam masalah pencairan dana TPG itu. ITu agar semangat dan kualitas dari tenaga pendidik di Sumenep tetap normal. âKalau PNS ada gaji bulanan. Tapi, kalau non PNS itu menjadi hal yang sangat penting, dan cukup ditunggu,â ucapnya. (yat)