Inilah Makna Dibalik Tradisi âToron Tanaâ yang Masih Lestari pada Sumenep Sumenep, 24/1 (Media Madura) â" Budaya selamatan Toron T...
Sumenep, 24/1 (Media Madura) â" Budaya selamatan Toron Tana (Turun Tanah), nampaknya masih lestari serta dilaksanakan secara turun temurun pada Sumenep. Semacam pada Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, budaya itu masih tetap mengakar.
Istilah toron sendiri berarti turun, sedangkan tana yaitu tanah, toron tana berarti acara turun tanah atau menginjak tanah pertama kali bagi warga anak yang berusia tujuh bln juga dengan rangkaian acara tertentu. Pada Jawa tradisi toron tana ini diketahui demi Tedak Siten. Tradisi itu menjadi simbol bagi kalangan masyarakat guna mengisyratakan bahwa dalam usia itu warga anak sudah saatnya untuk belajar mandiri.
Seperti sebuah tradisi, toron tana tentunya memiliki keunikan dan juga makna tersendiri bagi masyarakat Madura. Ada pesan moral yang tersirat dalam rangkaian tradisi itu, diantaranya ketika sang anak disuruh mengambil beberapa pilihan barang yang biasanya terdiri dari sebuah buku, kitab, sisir, baju, bolpoin, harta, serta lain semacamnya.
âDan juga pilihan pertama itulah yang akan menentukan pilihan terakhir yang menjadi simbol kehidupannya pada masa mendatang,â kata salah warga dukun beranak desa setempat, Hamsatun kepada mediamadura.com, Minggu (24/1/2016).
Dijelaskannya, dalam ritual toron tana ini ada beberapa tahap, semacam memandikan anak, yang bermakna bahwa anak dalam keadaan suci semacam pertama kali ia dilahirkan. âMaknanya yaitu, warga anak lahir dalam keadaan fitrah dan juga kelak ketika meninggalkan dunia diharapkan kembali ke fitrahnya,â imbuhnya.
Tahapan ritual kedua, menginjak bubur atau orang madura menyebutnya tajhin (bubur merah manis juga dengan bulatan dari tepung beras.red). âMempunyai makna bahwa bayi akan menjadi kuat serta kokoh untuk menapaki kehidupannya,â papar dia.
Sementara tahapan terakhir, melempar dana, orang Madura menyebutnya nabur pesse, yaitu sebuah wadah yang berisikan beras kuning, bunga dan juga duit receh dilemparkan ke perkumpulan orang atau tamu untuk diambil demi sedekah.
âDiharapkan bahwa sang anak kelak menjadi orang yang dermawan dan juga dikaruniai banyak rizki, dan juga saling berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan,â tukasnya. (Panji/Adi)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.