Warga Kepulauan Siap Menunaikan Puasa SAMPANG â" Menjelang bulan suci Ramadhan 1434 hijriyah, warga Pulau Mandangin Kabupaten Sampang,...
Warga Kepulauan Siap Menunaikan Puasa
SAMPANG â" Menjelang bulan suci Ramadhan 1434 hijriyah, warga Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, menyiapkan kebutuhan sembako selama bulan puasa. Minggu (7/7), aktivitas di Pelabuhan Tanglok setempat lebih padat dari biasanya. Ratusan warga dari Pulau Mandangin memadati penyeberangan tersebut dengan membawa sejumlah kebutuhan sehari-hari setelah membeli segala kebutuhan pada bulan puasa di Pasar Srimangunan. Beberapa kebutuhan pokok warga diantaranya, beras, ikan, dan segala perlengkapan di bulan puasa. Jumaidah (34), warga Pulau Mandangin, menjelaskan, dirinya lebih mengutamakan membeli segala kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan puasa. Lantaran, dirinya akan merasa kesulitan jika beriringan belanja segala kebutuhan saat bulan puasa. Apalagi, dengan jarak tempuh yang cukup lama. "Ya ini menjelang bulan puasa saya lebih membeli kebutuhan lebih awal, supaya nantinya tidak repot dan capek kalau sudah puasa," ucapnya kepada Koran Madura. Menurutnya, menjelang lebaran biasanya aktivitas kapal lebih padat dan kerepotan untuk membawa sejumlah barang. "Makanya saya belanja banyak buat segala kebutuhan nanti. Kalau sudah puasa pasti banyak penumpang dan akhirnya susah yang mau nyebrang lagi, soalnya sudah padat, apalagi nanti menjalang lebaran," katanya. Sumhairi (50), salah satu pemilik kapal penyeberangan, mengatakan, ratusan penumpang mulai padat menjelang bulan Ramadhan. Menurutnya, kepadatan penumpang saat ini masih 50 persen dibanding tahun lalu. "Ini tidak seberapa dengan tahun lalu, memang kebanyakan penumpang dari Pulau Mandangin juga lebih awal belanjanya, karena ya mungkin jarak waktu yang dihitung," terangnya. Mudik Pelabuhan lebih padat karena ada sebagian warga kepulauan yang bekerja di luar Madura sudah pulang kampung. Mereka akan melaksanan ibadah puasa di kampung halamannya. Ada sebagian warga yang sudah mudik. Juragan perahu Potre Koning, Solehuddin (40), mengatakan, padatnya penumpang disebabkan banyaknya perantau yang berdatangan karena ingin melaksanakan ibadah puasa bersama keluarganya. Selain itu, berbarengan dengan santri yang pulang dari pondoknya. âPadatnya penumpang ini karena warga Pulau Mandangin yang datang dari tempat perantauannya, sehingga menjelang bulan puasa mereka ingin mengawali dengan keluarganya. Selain itu, juga berbarengan dengan santri yang pulang dari pondoknya dan ini sudah biasa terjadi setiap tahun,â ujarnya kepada Koran Madura. Mursid (37), mengatakan, dia datang dari Jakarta dan ingin melaksanakan ibadah puasa bersama keluarganya, dan dia sudah kemarin siang yang menungu karena jarang ada perahu yang datang ketika waktu sore. âSaya dari kemarin siang yang datang dan tidak ada perahu yang datang sehingga terpaksa menginap di rumah teman dan menunggu pagi,â ucapnya. Daging Naik Saat ini harga daging sapi di Pasar Srimangunan Kabupaten Sampang naik mencapai harga Rp. 90.000 per kilogram. Sekalipun harga daging naik, kebutuhan daging tetap tinggi. Pedagang dan tukang jagal dalam sehari bisa menghabiskan enam ekor sapi ukuran sedang. Permintaan diprediski akan terus meningkat mengingat. Sejumlah pedagang daging sapi sudah menyiapkan barang dagangannya lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa karena barangnya akan diserbu oleh pembeli, dan ini sudah terbiasa ketika menjelang bulan Ramadhan. Tukang jagal sekaligus pedagang daging sapi, Azizah (55), warga Sogiyan, Kecamatan Omben, mengatakan, pada hari biasa hanya menghabiskan sapi sebanyak empat ekor sapi, saat ini bisa menghabiskan enam ekor. Harganya yang senelumnya Rp. 80.000 per kilogram juga naik. âPenjualan daging sapi kami naikkan karena permintaan pembeli yang semakin banyak ketika menjelang bulan Ramadhan. Selain itu, harga sapi juga lebih tinggi sampai mencapai 8 juta per ekor, dan puncaknya H-1,â ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (7/7). Hal senada juga diungkapkan oleh Subaidah (35), warga kelurahan Gunung Sekar. Ia menyatakan barang dagangannya sudah banyak yang laku sejak pagi hari karena jarang barang dagangannya cepat habis, berbeda dengan pedagang besar yang juga sebagai tukang jagal karena banyak pelanggannya. âMulai pagi tadi barang dagangan saya sudah banyak yang laku. Padahal, saya sebagai pedagang kecil yang sedikit mempunyai pelanggan, berbeda dengan hari-hari biasa meskipun sudah siang kadang masih banyak,â ucapnya. (ryn/jun)
SAMPANG â" Menjelang bulan suci Ramadhan 1434 hijriyah, warga Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, menyiapkan kebutuhan sembako selama bulan puasa. Minggu (7/7), aktivitas di Pelabuhan Tanglok setempat lebih padat dari biasanya. Ratusan warga dari Pulau Mandangin memadati penyeberangan tersebut dengan membawa sejumlah kebutuhan sehari-hari setelah membeli segala kebutuhan pada bulan puasa di Pasar Srimangunan. Beberapa kebutuhan pokok warga diantaranya, beras, ikan, dan segala perlengkapan di bulan puasa. Jumaidah (34), warga Pulau Mandangin, menjelaskan, dirinya lebih mengutamakan membeli segala kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan puasa. Lantaran, dirinya akan merasa kesulitan jika beriringan belanja segala kebutuhan saat bulan puasa. Apalagi, dengan jarak tempuh yang cukup lama. "Ya ini menjelang bulan puasa saya lebih membeli kebutuhan lebih awal, supaya nantinya tidak repot dan capek kalau sudah puasa," ucapnya kepada Koran Madura. Menurutnya, menjelang lebaran biasanya aktivitas kapal lebih padat dan kerepotan untuk membawa sejumlah barang. "Makanya saya belanja banyak buat segala kebutuhan nanti. Kalau sudah puasa pasti banyak penumpang dan akhirnya susah yang mau nyebrang lagi, soalnya sudah padat, apalagi nanti menjalang lebaran," katanya. Sumhairi (50), salah satu pemilik kapal penyeberangan, mengatakan, ratusan penumpang mulai padat menjelang bulan Ramadhan. Menurutnya, kepadatan penumpang saat ini masih 50 persen dibanding tahun lalu. "Ini tidak seberapa dengan tahun lalu, memang kebanyakan penumpang dari Pulau Mandangin juga lebih awal belanjanya, karena ya mungkin jarak waktu yang dihitung," terangnya. Mudik Pelabuhan lebih padat karena ada sebagian warga kepulauan yang bekerja di luar Madura sudah pulang kampung. Mereka akan melaksanan ibadah puasa di kampung halamannya. Ada sebagian warga yang sudah mudik. Juragan perahu Potre Koning, Solehuddin (40), mengatakan, padatnya penumpang disebabkan banyaknya perantau yang berdatangan karena ingin melaksanakan ibadah puasa bersama keluarganya. Selain itu, berbarengan dengan santri yang pulang dari pondoknya. âPadatnya penumpang ini karena warga Pulau Mandangin yang datang dari tempat perantauannya, sehingga menjelang bulan puasa mereka ingin mengawali dengan keluarganya. Selain itu, juga berbarengan dengan santri yang pulang dari pondoknya dan ini sudah biasa terjadi setiap tahun,â ujarnya kepada Koran Madura. Mursid (37), mengatakan, dia datang dari Jakarta dan ingin melaksanakan ibadah puasa bersama keluarganya, dan dia sudah kemarin siang yang menungu karena jarang ada perahu yang datang ketika waktu sore. âSaya dari kemarin siang yang datang dan tidak ada perahu yang datang sehingga terpaksa menginap di rumah teman dan menunggu pagi,â ucapnya. Daging Naik Saat ini harga daging sapi di Pasar Srimangunan Kabupaten Sampang naik mencapai harga Rp. 90.000 per kilogram. Sekalipun harga daging naik, kebutuhan daging tetap tinggi. Pedagang dan tukang jagal dalam sehari bisa menghabiskan enam ekor sapi ukuran sedang. Permintaan diprediski akan terus meningkat mengingat. Sejumlah pedagang daging sapi sudah menyiapkan barang dagangannya lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa karena barangnya akan diserbu oleh pembeli, dan ini sudah terbiasa ketika menjelang bulan Ramadhan. Tukang jagal sekaligus pedagang daging sapi, Azizah (55), warga Sogiyan, Kecamatan Omben, mengatakan, pada hari biasa hanya menghabiskan sapi sebanyak empat ekor sapi, saat ini bisa menghabiskan enam ekor. Harganya yang senelumnya Rp. 80.000 per kilogram juga naik. âPenjualan daging sapi kami naikkan karena permintaan pembeli yang semakin banyak ketika menjelang bulan Ramadhan. Selain itu, harga sapi juga lebih tinggi sampai mencapai 8 juta per ekor, dan puncaknya H-1,â ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (7/7). Hal senada juga diungkapkan oleh Subaidah (35), warga kelurahan Gunung Sekar. Ia menyatakan barang dagangannya sudah banyak yang laku sejak pagi hari karena jarang barang dagangannya cepat habis, berbeda dengan pedagang besar yang juga sebagai tukang jagal karena banyak pelanggannya. âMulai pagi tadi barang dagangan saya sudah banyak yang laku. Padahal, saya sebagai pedagang kecil yang sedikit mempunyai pelanggan, berbeda dengan hari-hari biasa meskipun sudah siang kadang masih banyak,â ucapnya. (ryn/jun)