Polres Berjanji Akan Menindak Tegas Ormas yang Anarkis BANGKALAN - Aksi kekerasan yang dilakukan Ormas (organisasi masyarakat) di sejumlah d...
Polres Berjanji Akan Menindak Tegas Ormas yang Anarkis
BANGKALAN - Aksi kekerasan yang dilakukan Ormas (organisasi masyarakat) di sejumlah daerah di Indonesia selama bulan suci Ramadan mendapat respon dari Polres Bangkalan. Jajaran Mapolres setempat berjanji akan memberikan sangsi tegas sesuai hukum yang berlaku bagi para ormas maupun oknum yang melakukan tindakan anarkis dan kekerasan di wilayah Bangkalan selama pelaksanaan ibadah puasa. "Sikap tegas ini karena selama bulan Ramadan, kami telah secara maksimal  melakukan giat cipta kondisi dalam rangka Oprasi Pekat Semeru 2013. Jadi, tidak ada alasan bagi ormas mewakili tugas kepolisian," terang Kapolres Bangkalan AKBP, Sulistiyono di kantornya. Dia katakan selama bulan Ramadan personilnya  mengamankan tempat-tempat ibadah terutama pada pelaksanaan sholat tarawih dan sahur. Diharapkan dengan maksimalnya pengamanan ini, tidak ada gangguan Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat selama bulan suci Ramadan. Pengamanan tersebut merupakan tanggung jawab dari aparat kepolisian, bukan tanggung jawab ormas. "Sekali lagi, kami akan beri sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku, bagi ormas maupun oknum yang mengganggu kamtibmas," paparnya. Jangan sampai kekerasan yang dilakukan oleh ormas terjadi di wilayahnya. Karena, segala  bentuk kekerasan dengan alasan apapun tidak dibenarkan di muka hukum. Apalagi, yang melakukan adalah ormas yang tidak memiliki kewenangan secara yuridis untuk melakukan pengamanan. "Seringkali terjadinya kekerasan dengan alasan menciptakan keamanan pada bulan Ramadan, jelas itu tidak benar," tuturnya. Di samping itu, menurut Sulistiyono, agar masyarakat merasa nyaman, tenang, dan khidmad dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, pihaknya telah melakukan razia miras dengan mengamankan 68 botol miras oplosan arak dan binaraci dari sejumlah penjual di kota Bangkalan. Selain itu, petugas juga melakukan kegiatan ofensive untuk mengantisipasi penggunaan senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak di tengah masyarakat. "Menjelang lebaran, kami juga melakukan patroli di daerah pertokoan, perbankkan, dan juga pegadaian, selajutnya melakukan penertiban lalu lintas yang rawan kemacetan terutama di pasar tumpah," tandasnya.(dn/rah)
BANGKALAN - Aksi kekerasan yang dilakukan Ormas (organisasi masyarakat) di sejumlah daerah di Indonesia selama bulan suci Ramadan mendapat respon dari Polres Bangkalan. Jajaran Mapolres setempat berjanji akan memberikan sangsi tegas sesuai hukum yang berlaku bagi para ormas maupun oknum yang melakukan tindakan anarkis dan kekerasan di wilayah Bangkalan selama pelaksanaan ibadah puasa. "Sikap tegas ini karena selama bulan Ramadan, kami telah secara maksimal  melakukan giat cipta kondisi dalam rangka Oprasi Pekat Semeru 2013. Jadi, tidak ada alasan bagi ormas mewakili tugas kepolisian," terang Kapolres Bangkalan AKBP, Sulistiyono di kantornya. Dia katakan selama bulan Ramadan personilnya  mengamankan tempat-tempat ibadah terutama pada pelaksanaan sholat tarawih dan sahur. Diharapkan dengan maksimalnya pengamanan ini, tidak ada gangguan Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat selama bulan suci Ramadan. Pengamanan tersebut merupakan tanggung jawab dari aparat kepolisian, bukan tanggung jawab ormas. "Sekali lagi, kami akan beri sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku, bagi ormas maupun oknum yang mengganggu kamtibmas," paparnya. Jangan sampai kekerasan yang dilakukan oleh ormas terjadi di wilayahnya. Karena, segala  bentuk kekerasan dengan alasan apapun tidak dibenarkan di muka hukum. Apalagi, yang melakukan adalah ormas yang tidak memiliki kewenangan secara yuridis untuk melakukan pengamanan. "Seringkali terjadinya kekerasan dengan alasan menciptakan keamanan pada bulan Ramadan, jelas itu tidak benar," tuturnya. Di samping itu, menurut Sulistiyono, agar masyarakat merasa nyaman, tenang, dan khidmad dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, pihaknya telah melakukan razia miras dengan mengamankan 68 botol miras oplosan arak dan binaraci dari sejumlah penjual di kota Bangkalan. Selain itu, petugas juga melakukan kegiatan ofensive untuk mengantisipasi penggunaan senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak di tengah masyarakat. "Menjelang lebaran, kami juga melakukan patroli di daerah pertokoan, perbankkan, dan juga pegadaian, selajutnya melakukan penertiban lalu lintas yang rawan kemacetan terutama di pasar tumpah," tandasnya.(dn/rah)