LP2M Pertanyakan Langkah Pol PP Menjelang Puasa PAMEKASAN - Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Pamekasan mempertanyakan...
LP2M Pertanyakan Langkah Pol PP Menjelang Puasa
PAMEKASAN - Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Pamekasan mempertanyakan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan dalam melakukan penertiban menjelang bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah. Sebab, hingga satu hari menjelang bulan puasa tersebut, Satpol PP belum melakukan razia ke sejumlah tempat yang biasa dijadikan tempat mesum, seperti yang terjadi di Kabupaten lain di Jawa Timur. Ketua LP2M, Heru Budi Prayitno mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya menjelang bulan suci Ramadhan, lembaga keamanan milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan itu, sudah giat melakukan operasi atau razia ke sejumlah titik di Pamekasan seperti ke tempat hiburan karaoke, rumah kost, dan hotel. Semestinya, kata dia, institusi (lembaga) penegak Peraturan Daerah (Perda) itu sudah mulai giat melakukan razia untuk menjaga ketenteraman dalam pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Ramadhan bagi masyarakat Pamekasan. Kepala Sat Pol PP, Masrukin menyatakan pihaknya telah menyampaikan himbauan ke sejumlah tempat hiburan karaoke, restorant, maupun warung di pinggir jalan, untuk menghormati warga yang berpuasa. Hanya saja himbauan itu dilakukan dengan cara tertutup. Satu minggu menjelang Ramadhan, lembaga yang dipimpinnya telah mulai mengirimkan anggotanya ke sejumlah tempat untuk memberikan sosialisasi dan himbauan kepada pemilki usaha baik penyedia layanan penginapan maupun makanan siap saji. Operasi baru akan digelar setelah memasuki bulan suci Ramadhan untuk memastikan tidak ada warung dan usaha hiburan yang buka pada siang hari. Ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari himbauan yang sudah disampaikan sebelumnya. Selain itu, pihaknya akan melakukan patroli malam hari di sejumlah titik yang biasa di jadikan tempat mesum, sepeti kawasan Arek Lancor, pasar 17 Agustus di Jalan Pintu Gerbang, dan lokasi lainnya yang kerap dijadikan tempat maksiat. âYang menjadi target operasi nanti restoran, hotel, rumah kost, warung makan, dan warnet. Tempat-tempat itu akan kami pantau. Pada malam hari kami akan patroli ke tempat-tempat yang kerap dijadikan tempat bermaksiat. Operasi itu akan kami lakukan setiap hari selama bulan suci Ramadhan,â katanya. Masrukin menambahkan pihaknya juga akan melakukan razia terhadap tempat-tempat yang dimungkinkan dijadikan tempat mangkalnya para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang beroperasi di kabupaten dengan jargon gerbang salam ini. Selain untuk menjaga ketenteraman warga yang berpuasa, operasi itu dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah tentang larangan kegiatan maksiat. (CR-1/muj/rah)
PAMEKASAN - Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Pamekasan mempertanyakan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan dalam melakukan penertiban menjelang bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah. Sebab, hingga satu hari menjelang bulan puasa tersebut, Satpol PP belum melakukan razia ke sejumlah tempat yang biasa dijadikan tempat mesum, seperti yang terjadi di Kabupaten lain di Jawa Timur. Ketua LP2M, Heru Budi Prayitno mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya menjelang bulan suci Ramadhan, lembaga keamanan milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan itu, sudah giat melakukan operasi atau razia ke sejumlah titik di Pamekasan seperti ke tempat hiburan karaoke, rumah kost, dan hotel. Semestinya, kata dia, institusi (lembaga) penegak Peraturan Daerah (Perda) itu sudah mulai giat melakukan razia untuk menjaga ketenteraman dalam pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Ramadhan bagi masyarakat Pamekasan. Kepala Sat Pol PP, Masrukin menyatakan pihaknya telah menyampaikan himbauan ke sejumlah tempat hiburan karaoke, restorant, maupun warung di pinggir jalan, untuk menghormati warga yang berpuasa. Hanya saja himbauan itu dilakukan dengan cara tertutup. Satu minggu menjelang Ramadhan, lembaga yang dipimpinnya telah mulai mengirimkan anggotanya ke sejumlah tempat untuk memberikan sosialisasi dan himbauan kepada pemilki usaha baik penyedia layanan penginapan maupun makanan siap saji. Operasi baru akan digelar setelah memasuki bulan suci Ramadhan untuk memastikan tidak ada warung dan usaha hiburan yang buka pada siang hari. Ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari himbauan yang sudah disampaikan sebelumnya. Selain itu, pihaknya akan melakukan patroli malam hari di sejumlah titik yang biasa di jadikan tempat mesum, sepeti kawasan Arek Lancor, pasar 17 Agustus di Jalan Pintu Gerbang, dan lokasi lainnya yang kerap dijadikan tempat maksiat. âYang menjadi target operasi nanti restoran, hotel, rumah kost, warung makan, dan warnet. Tempat-tempat itu akan kami pantau. Pada malam hari kami akan patroli ke tempat-tempat yang kerap dijadikan tempat bermaksiat. Operasi itu akan kami lakukan setiap hari selama bulan suci Ramadhan,â katanya. Masrukin menambahkan pihaknya juga akan melakukan razia terhadap tempat-tempat yang dimungkinkan dijadikan tempat mangkalnya para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang beroperasi di kabupaten dengan jargon gerbang salam ini. Selain untuk menjaga ketenteraman warga yang berpuasa, operasi itu dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah tentang larangan kegiatan maksiat. (CR-1/muj/rah)