Dewan Pers Minta Awak Media Cerdas SURABAYA â" Dewan Pers menghimbau kepada pemilik media besar di Indonesia, baik media cetak maupun ...
Dewan Pers Minta Awak Media Cerdas
SURABAYA â" Dewan Pers menghimbau kepada pemilik media besar di Indonesia, baik media cetak maupun elektronik agar cerdas dalam menyajikan program acara. Demikian isi pesan yang diterima terkait penyiaran disinyalir ditunggangi kepentingan politik, terlebih pemilih umum 2014 semakin dekat. Sudah menjadi rahasia publik, sejumlah pemilik media besar di Indonesia merupakan ketua umum atau petinggi partai politik. Aburizal Bakrie merupakan calon presiden tunggal yang diusung Partai Golongan Karya, adalah pemilik Grup Viva yang menaungi TVOne, dan ANTV. Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh pemilik Media Grup yang menaungi Metro TV. Sebagai contoh, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hati Nurani Rakyat, Hary Tanoesoedibjo pemilik Grup MNC, yang didalamnya terdapat RCTI, MNCTV dan Global TV. Hary Tanoesoedibjo telah mendeklarasikan sebagai wakil calon presiden bersama Wiranto. Anggota Dewan Pers Anthonius Jimmy Silalahi mengatakan semakin banyak masyarakat membicarakan Pemilu menandakan keinginan itu dan mengambil tempat untuk membantu mewujudkannya. Oleh karena itu, ia mengingat awak media, termasuk pemilik media agar cerdas dalam menyajikan acara. Menghadapi Pemilu 2014, setidaknya muncul tiga harapan terhadap pers. Pertama, pers mampu menangkap keinginan atau tuntutan dari masyarakat yaitu perubahan. Liputan pers selama Pemilu seharusnya manangkap dan menggambarkan tuntutan perubahan itu. Kedua, pers diharapkan bersikap independen dan adil terhadap semua peserta Pemilu. Saat ini, masalah intervensi pemilik media terhadap redaksi terus muncul dan semakin intensif dibicarakan. Penyebabnya, kedekatan sejumlah politisi atau pimpinan partai politik dengan perusahaan pers, terutama stasiun televisi. Harapan ketiga, pers dapat membantu mencerdaskan pemilih melalui liputan-liputan berkualitas. Hingga kini belum banyak liputan yang mengungkap program partai politik. Untuk wartawan agar tetap menjaga independen dan tidak asal bapak senang (ABS) karena hanya ingin menyenangkan pemilik media yang berafiliasi partai politik. âKita menghimbau awak media. Cerdaslah anda. Justru jika ada terlalu berpatokan supaya asal bapak senang demi bos. Masyarakat akan menganggap anda tidak cerdas dan tidak kreatif. Masyarakat akan melihat ini indikator ketidakcerdasan media bersangkutan,ââ kata Antonius Jimmy Silalahi, Rabu (3/7). Fungsi Dewan Pers menurut Pasal 15 ayat (2) f UU No. 40/1999 tentang Pers: âMemfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan.â Dalam waktu dekat, Dewan Pers akan merivisi pedoman pemberitaan dalam pemilu. Revisi itu terkait pemilu tahun depan. Pedoman pemberitaan dalam pemilu merupakan kerjasama antara Dewan Pers dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. Sikap independen media merupakan mutlak dan tidak bisa ditawar. Jimmy juga mendorong agar masyarakat aktif dalam mengawal pemilihan umum 2014. âKami menghimbau pimpinan media agar cerdaslah. Kepada awak media, jangan rusak profesionalisme jurnalistik anda hanya kepentingan pragmatis,ââ imbaunya. (ara)
SURABAYA â" Dewan Pers menghimbau kepada pemilik media besar di Indonesia, baik media cetak maupun elektronik agar cerdas dalam menyajikan program acara. Demikian isi pesan yang diterima terkait penyiaran disinyalir ditunggangi kepentingan politik, terlebih pemilih umum 2014 semakin dekat. Sudah menjadi rahasia publik, sejumlah pemilik media besar di Indonesia merupakan ketua umum atau petinggi partai politik. Aburizal Bakrie merupakan calon presiden tunggal yang diusung Partai Golongan Karya, adalah pemilik Grup Viva yang menaungi TVOne, dan ANTV. Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh pemilik Media Grup yang menaungi Metro TV. Sebagai contoh, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hati Nurani Rakyat, Hary Tanoesoedibjo pemilik Grup MNC, yang didalamnya terdapat RCTI, MNCTV dan Global TV. Hary Tanoesoedibjo telah mendeklarasikan sebagai wakil calon presiden bersama Wiranto. Anggota Dewan Pers Anthonius Jimmy Silalahi mengatakan semakin banyak masyarakat membicarakan Pemilu menandakan keinginan itu dan mengambil tempat untuk membantu mewujudkannya. Oleh karena itu, ia mengingat awak media, termasuk pemilik media agar cerdas dalam menyajikan acara. Menghadapi Pemilu 2014, setidaknya muncul tiga harapan terhadap pers. Pertama, pers mampu menangkap keinginan atau tuntutan dari masyarakat yaitu perubahan. Liputan pers selama Pemilu seharusnya manangkap dan menggambarkan tuntutan perubahan itu. Kedua, pers diharapkan bersikap independen dan adil terhadap semua peserta Pemilu. Saat ini, masalah intervensi pemilik media terhadap redaksi terus muncul dan semakin intensif dibicarakan. Penyebabnya, kedekatan sejumlah politisi atau pimpinan partai politik dengan perusahaan pers, terutama stasiun televisi. Harapan ketiga, pers dapat membantu mencerdaskan pemilih melalui liputan-liputan berkualitas. Hingga kini belum banyak liputan yang mengungkap program partai politik. Untuk wartawan agar tetap menjaga independen dan tidak asal bapak senang (ABS) karena hanya ingin menyenangkan pemilik media yang berafiliasi partai politik. âKita menghimbau awak media. Cerdaslah anda. Justru jika ada terlalu berpatokan supaya asal bapak senang demi bos. Masyarakat akan menganggap anda tidak cerdas dan tidak kreatif. Masyarakat akan melihat ini indikator ketidakcerdasan media bersangkutan,ââ kata Antonius Jimmy Silalahi, Rabu (3/7). Fungsi Dewan Pers menurut Pasal 15 ayat (2) f UU No. 40/1999 tentang Pers: âMemfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan.â Dalam waktu dekat, Dewan Pers akan merivisi pedoman pemberitaan dalam pemilu. Revisi itu terkait pemilu tahun depan. Pedoman pemberitaan dalam pemilu merupakan kerjasama antara Dewan Pers dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. Sikap independen media merupakan mutlak dan tidak bisa ditawar. Jimmy juga mendorong agar masyarakat aktif dalam mengawal pemilihan umum 2014. âKami menghimbau pimpinan media agar cerdaslah. Kepada awak media, jangan rusak profesionalisme jurnalistik anda hanya kepentingan pragmatis,ââ imbaunya. (ara)