200 Dusun Tak Berlistrik BANGKALAN â" Banyaknya dusun di Bangkalan yang masih belum teraliri pasokan listrik membuat komisi C geram. H...
200 Dusun Tak Berlistrik
BANGKALAN â" Banyaknya dusun di Bangkalan yang masih belum teraliri pasokan listrik membuat komisi C geram. Hingga saat ini ada sekitar 200 dusun yang tersebar di 281 desa se-kabupaten Bangkalan, masih belum tercover secara menyeluruh sebagai penerima pasokan aliran listrik. Padahal, kondisi Bangkalan merupakan pintu gerbang Suramadu. âAlangkah naifnya jika pasca Jembatan Suramadu dibuka, beberapa dusun di Bangkalan masih ada yang belum kebagian aliran listrik,â ungkap Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Mukaffi Anwar. Dalam setiap rapat kerja dengan pihak ekskutif, pihaknya selalu mengingatkan agar dusun yang belum teraliri pasokan listrik segera diatasi. Menurut Mukaffi, jika pendanaannya tidak bisa melalui APBD, cobalah carikan dari anggaran pos lainnya. Sebab, setiap tahun agenda mengenai listrik selalu saja diadakan. Apalagi, operasi jembatan Suramadu saat ini usianya sudah memasuki tahun kelima. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bangkalan, Moh Fahri mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti apa yang menjadi atensi dewan, terutama masalah listrik. Hal itu terbukti dengan penganggaran alokasi pada setiap tahun mengenai listrik minimal 5 desa yang teraliri per tahunnya. âTahun ini, kami sudah menganggarkan Rp 4,1 milliar. Namun sifat pekerjaannya tidak langsung menyala. Ada yang dimulai dari pemasangan tiang, kabel dan lainâ"lainnya. Sedangkan kami hanya fokus pada prasarananya saja,â jelasnya. Untuk tahun berikutnya, lanjut Fahri, sekitar 9 desa akan menjadi fokus dan sasaran pekerjaan dari Dinas Pertambangan dan Energi. Di antaranya, desa Kramat Kecamatan Kota Bangkalan, desa Galis Dajah kecamatan Galis, desa Soket Laok kecamatan Tragah, desa Durin Barat, desa Kanigarah, Desa Batukaban kecamatan Konang, desa Tramok kecamatan Kokop dan Desa Alas Kembang kecamatan Burneh. âDesa Kramat Kecamatan Kota, tahun ini listriknya sudah nyala. Sementara pengerjaan untuk desa lainnya bervariasi, ada yang masih pemasangan tiang dan kabel,â terangnya. Selain itu, pihaknya juga akan membangun energi listrik alternatif. Berupa bantuan dari kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam penggunaan teknologi terbaru berupa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dia menambahkan, dalam penggunaan teknologi terbaru tersebut, dimaksudkan agar mengatasi kekurangan pasokan listrik pada rumah tangga atau desa yang belum terjangkau aliran listrik. Program dari kementrian ESDM tersebut akan direalisasikan pada tiga titik, yakni Desa Bendeng Dajah kecamatam Tanjung Bumi. Selain itu, PLTS tersebut akan diadakan di Desa Gangsian kecamatan Sepuluh dan Desa Tlokoh kecamatan Kokop. Alasannya, tiga desa tersebut dipilih karena letak geografisnya yang cenderung berada didataran tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh aliran listrik dari PLN. Sistem yang dipakai dalam tekhologi tersebut bersistem terpusat, dari induk yang telah dibuat dialirkan ke rumah tangga pengguna listrik. Menurutnya, dalam pemasokan energi yang dihasilkan dari terminal induk tidak sama, karena perbedaan daya yang dihasilkan pada setiap terminal induk. Perolehan daya tersebut ditentukan banyak atau sedikitnya rumah tangga yang ada. Menurutnya ada yang mendapatkan 5 Kwh, ada juga yang mendapatkan 7,5 Kwh. Terakhir ada yang 10 Kwh. Dirinya pun tidak menampik jika dalam penggunaan PLTS mempunyai kendala pasokan energi harus cukup dari sinar matahari. Sebab, dalam menghasilkan energi, harus ada ketersediaan matahari yang cukup. Dari masing-masing rumah tangga, ditaksir mendapatkan pasokan listrik  200 watt per rumah tangga. Selain rumah tangga, dalam petunjuk penyaluran dayanya juga bisa disebarkan ke tempat-tempat yang bersifat umum seperti salah satunya masjid. âJadi, satu paket teknologi terbarukan diharapkan bisa menjangkau 30 rumah tangga atau lebih,â pungkasnya. (ori/rah)
BANGKALAN â" Banyaknya dusun di Bangkalan yang masih belum teraliri pasokan listrik membuat komisi C geram. Hingga saat ini ada sekitar 200 dusun yang tersebar di 281 desa se-kabupaten Bangkalan, masih belum tercover secara menyeluruh sebagai penerima pasokan aliran listrik. Padahal, kondisi Bangkalan merupakan pintu gerbang Suramadu. âAlangkah naifnya jika pasca Jembatan Suramadu dibuka, beberapa dusun di Bangkalan masih ada yang belum kebagian aliran listrik,â ungkap Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Mukaffi Anwar. Dalam setiap rapat kerja dengan pihak ekskutif, pihaknya selalu mengingatkan agar dusun yang belum teraliri pasokan listrik segera diatasi. Menurut Mukaffi, jika pendanaannya tidak bisa melalui APBD, cobalah carikan dari anggaran pos lainnya. Sebab, setiap tahun agenda mengenai listrik selalu saja diadakan. Apalagi, operasi jembatan Suramadu saat ini usianya sudah memasuki tahun kelima. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bangkalan, Moh Fahri mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti apa yang menjadi atensi dewan, terutama masalah listrik. Hal itu terbukti dengan penganggaran alokasi pada setiap tahun mengenai listrik minimal 5 desa yang teraliri per tahunnya. âTahun ini, kami sudah menganggarkan Rp 4,1 milliar. Namun sifat pekerjaannya tidak langsung menyala. Ada yang dimulai dari pemasangan tiang, kabel dan lainâ"lainnya. Sedangkan kami hanya fokus pada prasarananya saja,â jelasnya. Untuk tahun berikutnya, lanjut Fahri, sekitar 9 desa akan menjadi fokus dan sasaran pekerjaan dari Dinas Pertambangan dan Energi. Di antaranya, desa Kramat Kecamatan Kota Bangkalan, desa Galis Dajah kecamatan Galis, desa Soket Laok kecamatan Tragah, desa Durin Barat, desa Kanigarah, Desa Batukaban kecamatan Konang, desa Tramok kecamatan Kokop dan Desa Alas Kembang kecamatan Burneh. âDesa Kramat Kecamatan Kota, tahun ini listriknya sudah nyala. Sementara pengerjaan untuk desa lainnya bervariasi, ada yang masih pemasangan tiang dan kabel,â terangnya. Selain itu, pihaknya juga akan membangun energi listrik alternatif. Berupa bantuan dari kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam penggunaan teknologi terbaru berupa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dia menambahkan, dalam penggunaan teknologi terbaru tersebut, dimaksudkan agar mengatasi kekurangan pasokan listrik pada rumah tangga atau desa yang belum terjangkau aliran listrik. Program dari kementrian ESDM tersebut akan direalisasikan pada tiga titik, yakni Desa Bendeng Dajah kecamatam Tanjung Bumi. Selain itu, PLTS tersebut akan diadakan di Desa Gangsian kecamatan Sepuluh dan Desa Tlokoh kecamatan Kokop. Alasannya, tiga desa tersebut dipilih karena letak geografisnya yang cenderung berada didataran tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh aliran listrik dari PLN. Sistem yang dipakai dalam tekhologi tersebut bersistem terpusat, dari induk yang telah dibuat dialirkan ke rumah tangga pengguna listrik. Menurutnya, dalam pemasokan energi yang dihasilkan dari terminal induk tidak sama, karena perbedaan daya yang dihasilkan pada setiap terminal induk. Perolehan daya tersebut ditentukan banyak atau sedikitnya rumah tangga yang ada. Menurutnya ada yang mendapatkan 5 Kwh, ada juga yang mendapatkan 7,5 Kwh. Terakhir ada yang 10 Kwh. Dirinya pun tidak menampik jika dalam penggunaan PLTS mempunyai kendala pasokan energi harus cukup dari sinar matahari. Sebab, dalam menghasilkan energi, harus ada ketersediaan matahari yang cukup. Dari masing-masing rumah tangga, ditaksir mendapatkan pasokan listrik  200 watt per rumah tangga. Selain rumah tangga, dalam petunjuk penyaluran dayanya juga bisa disebarkan ke tempat-tempat yang bersifat umum seperti salah satunya masjid. âJadi, satu paket teknologi terbarukan diharapkan bisa menjangkau 30 rumah tangga atau lebih,â pungkasnya. (ori/rah)