Pertumbuhan Ekonomi Jatim Meningkat 6,62 Persen SURABAYA - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan I/2013 meningkat 6,62 persen terhada...
Pertumbuhan Ekonomi Jatim Meningkat 6,62 Persen
SURABAYA - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan I/2013 meningkat 6,62 persen terhadap triwulan I/2012, dengan didukung sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 10,98 persen. "Secara sektoral, pada posisi berikutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 9,38 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 8,49 persen, dan sektor konstruksi 8,26 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Senin. Pertumbuhan dari masing-masing sektor itu memberikan sumbangan pertumbuhan yang tinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jatim pada periode sama. Selama triwulan I/2013, sektor pengangkutan dan komunikasi menyumbang sumber pertumbuhan sebesar 0,80 persen, kemudian sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 2,96 persen. "Selain itu, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 0,46 persen, dan sektor konstruksi 0,25 persen. Keempat sektor itu secara total menyumbang 4,47 persen," ujarnya. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, kata dia, didorong oleh pertumbuhan subsektor komunikasi, sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran dipicu subsektor perdagangan besar dan eceran. "Kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan yang tertinggi terhadap total pertumbuhan ekonomi Jatim (YoY) dibandingkan dengan sektor lain sebesar 2,96 persen," ucapnya. Sementara sektor industri pengolahan 1,24 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 0,80 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0,46 persen, dan sektor jasa-jasa 0,46 persen. "Selanjutnya, sektor pertanian 0,33 persen dan sektor konstruksi 0,25 persen, kemudian sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas, dan air bersih memberi sumbangan pertumbuhan 0,05 persen dan 0,07 persen," paparnya. Ia juga mengemukakan besaran PDRB Jatim dihitung atas dasar harga berlaku triwulan I/2013 sebesar Rp267,49 triliun. Jika dihitung atas dasar harga konstan 2.000 pencapaiannya sebesar Rp101,64 triliun. "Tiga sektor utama pendukung kondisi itu antara lain sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian memiliki peran lebih besar terhadap total perekonomian yakni mencapai 74,45 persen," katanya. (ant/mk)
SURABAYA - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan I/2013 meningkat 6,62 persen terhadap triwulan I/2012, dengan didukung sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 10,98 persen. "Secara sektoral, pada posisi berikutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 9,38 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 8,49 persen, dan sektor konstruksi 8,26 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Senin. Pertumbuhan dari masing-masing sektor itu memberikan sumbangan pertumbuhan yang tinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jatim pada periode sama. Selama triwulan I/2013, sektor pengangkutan dan komunikasi menyumbang sumber pertumbuhan sebesar 0,80 persen, kemudian sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 2,96 persen. "Selain itu, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 0,46 persen, dan sektor konstruksi 0,25 persen. Keempat sektor itu secara total menyumbang 4,47 persen," ujarnya. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, kata dia, didorong oleh pertumbuhan subsektor komunikasi, sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran dipicu subsektor perdagangan besar dan eceran. "Kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan yang tertinggi terhadap total pertumbuhan ekonomi Jatim (YoY) dibandingkan dengan sektor lain sebesar 2,96 persen," ucapnya. Sementara sektor industri pengolahan 1,24 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 0,80 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0,46 persen, dan sektor jasa-jasa 0,46 persen. "Selanjutnya, sektor pertanian 0,33 persen dan sektor konstruksi 0,25 persen, kemudian sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas, dan air bersih memberi sumbangan pertumbuhan 0,05 persen dan 0,07 persen," paparnya. Ia juga mengemukakan besaran PDRB Jatim dihitung atas dasar harga berlaku triwulan I/2013 sebesar Rp267,49 triliun. Jika dihitung atas dasar harga konstan 2.000 pencapaiannya sebesar Rp101,64 triliun. "Tiga sektor utama pendukung kondisi itu antara lain sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian memiliki peran lebih besar terhadap total perekonomian yakni mencapai 74,45 persen," katanya. (ant/mk)