Pedagang Cabai Menghentikan Sementara Pembelian PAMEKASAN- Hasil panen cabai rawit milik petani di Kecamatan Kadur, Pamekasan, terancam tak ...
Pedagang Cabai Menghentikan Sementara Pembelian
PAMEKASAN- Hasil panen cabai rawit milik petani di Kecamatan Kadur, Pamekasan, terancam tak terbeli dalam minggu ini. Sebab para pengepul cabai menghentikan pembelian untuk sementara waktu akibat melimpahnya persediaan di pasar serta mendekati masa pemilihan kepala desa. Rodifah, salah satu petani cabai di kecamatan itu mengatakan, sejak kemarin, sebagian pedagang cabai tidak melakukan pembelian sehingga harga komuditas tersebut di pasaran turun menjadi Rp. 2 ribu perkilogram sedang sebelumnya Rp. 4 ribu perkilogram. "Sejak kemarin harganya turun, mungkin karena pesaingnnya sedikit, jadi mereka asal beli," katanya. Menurut Rodifah, petani biasanya memetik cabai seminggu sekali dalam hari berbeda. Ada yang memetik tiap Sabtu dan Rabu. Namun karena pembelian dihentikan sementara, sebagian petani terpaksa tidak memetik cabai dan beberapa diantanya mulai rontok. Menurutnya, sebagian pengepul cabai tidak membeli cabai karena gudang pembelian tutup menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades). Sementara itu, Subhan, salah satu pengepul capai asal Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur, ia dan beberapa rekannya tidak melakukan pembelian cabai karena juragannya mengentikan pengriman ke luar Madura. "Sementara waktu berhenti dulu, karena juragan kami di Kecamatan Tlanakan sibuk dengan Pilkades. Kebetulan Pilkadesnya serentak," katanya. Dijelaskan, rencana pembelian cabai selanjutnya akan dilaksanakan pada Senin (12/5) mendatang. Sebab pelaksanaan Pilkades serentak akan digelar Sabtu (11/5) mendatang. (uzi/muj)
PAMEKASAN- Hasil panen cabai rawit milik petani di Kecamatan Kadur, Pamekasan, terancam tak terbeli dalam minggu ini. Sebab para pengepul cabai menghentikan pembelian untuk sementara waktu akibat melimpahnya persediaan di pasar serta mendekati masa pemilihan kepala desa. Rodifah, salah satu petani cabai di kecamatan itu mengatakan, sejak kemarin, sebagian pedagang cabai tidak melakukan pembelian sehingga harga komuditas tersebut di pasaran turun menjadi Rp. 2 ribu perkilogram sedang sebelumnya Rp. 4 ribu perkilogram. "Sejak kemarin harganya turun, mungkin karena pesaingnnya sedikit, jadi mereka asal beli," katanya. Menurut Rodifah, petani biasanya memetik cabai seminggu sekali dalam hari berbeda. Ada yang memetik tiap Sabtu dan Rabu. Namun karena pembelian dihentikan sementara, sebagian petani terpaksa tidak memetik cabai dan beberapa diantanya mulai rontok. Menurutnya, sebagian pengepul cabai tidak membeli cabai karena gudang pembelian tutup menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades). Sementara itu, Subhan, salah satu pengepul capai asal Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur, ia dan beberapa rekannya tidak melakukan pembelian cabai karena juragannya mengentikan pengriman ke luar Madura. "Sementara waktu berhenti dulu, karena juragan kami di Kecamatan Tlanakan sibuk dengan Pilkades. Kebetulan Pilkadesnya serentak," katanya. Dijelaskan, rencana pembelian cabai selanjutnya akan dilaksanakan pada Senin (12/5) mendatang. Sebab pelaksanaan Pilkades serentak akan digelar Sabtu (11/5) mendatang. (uzi/muj)