100 Pelajar SMP Bertanya Tugas Dewan PROBOLINGGO â" Sebanyak 100 pelajar SMP Negeri 4 Kota Probolinggo mengunjungi kantor wakil rakyat...
100 Pelajar SMP Bertanya Tugas Dewan
PROBOLINGGO â" Sebanyak 100 pelajar SMP Negeri 4 Kota Probolinggo mengunjungi kantor wakil rakyat. Mereka memanfaatkan kesempatan itu dengan banyak bertanya kepada anggota dewan. Bahkan pertanyaannya begitu menggelitik dan kritis disampaikan kepada Komisi A DPRD Kota Probolinggo, Selasa (7/5). Seperti yang dilakukan Ruli Fadita dan Arjuna Abdulah Ade. Dua bocah ini menanyakan banyaknya akedemisi yang menghujat UN, dan anggota dewan yang melakukan Korupsi di negeri ini. Apa yang menyebabkan mereka melakukan korupsi, apa karena hokum tidak tegas ataukah gajinya masih kurang ?. Tanya Arjuna Abdullah Ade. Agung Sasongko, anggota Komisi A DPRD Kota Probolinggo, mengawali tanggapannya bahwa secara prinsip kami disini tidak setuju kalau UN dijadikan satu-satunya alat untuk kelulusan. âKembali ke aturan dasar, bahwa UN dilakukan untuk pemetaan kualitas pendidikan. Hari ini munculnya secara resmi, bahwa UN itu bukan dijadikan satu-satunya alat untuk kelulusan,âuajar politisi Partai Keasilan Sejahtera (PKS) ini Menangapi pertanyaan kedua, soal pelaku korupsi itu juga manusia, tapi apa semuanya seperti itu, ya jawabannya tidak untuk Korupsi. âMasih jauh lebih banyak yang tidak korupsi. Jadi sensistif ada kasus Korupsi. Masyarakat menginginkan dewan bersih tidak melakukan Korupsi,âtegas politisi Partai Keasilan Sejahtera (PKS) ini. Menurutnya, sangat bisa karena punya kewenangan.âInsyaallah di Kota Probolinggo tetap amanah mengedepankan tugas dan fungsinya sebagai anggota wakil rakyat,âucap Agung Sasongko. Yang sering terjadi korupsi, lanjut Agung Sasongko, bukan karena kesengajaan.âSaya sepakat, kembalikan kepersonnya masing-masing. Kenapa dewan sering korupsi, karena punya kewenangan soal budget anggaran,âpungkasnya.(hud).
PROBOLINGGO â" Sebanyak 100 pelajar SMP Negeri 4 Kota Probolinggo mengunjungi kantor wakil rakyat. Mereka memanfaatkan kesempatan itu dengan banyak bertanya kepada anggota dewan. Bahkan pertanyaannya begitu menggelitik dan kritis disampaikan kepada Komisi A DPRD Kota Probolinggo, Selasa (7/5). Seperti yang dilakukan Ruli Fadita dan Arjuna Abdulah Ade. Dua bocah ini menanyakan banyaknya akedemisi yang menghujat UN, dan anggota dewan yang melakukan Korupsi di negeri ini. Apa yang menyebabkan mereka melakukan korupsi, apa karena hokum tidak tegas ataukah gajinya masih kurang ?. Tanya Arjuna Abdullah Ade. Agung Sasongko, anggota Komisi A DPRD Kota Probolinggo, mengawali tanggapannya bahwa secara prinsip kami disini tidak setuju kalau UN dijadikan satu-satunya alat untuk kelulusan. âKembali ke aturan dasar, bahwa UN dilakukan untuk pemetaan kualitas pendidikan. Hari ini munculnya secara resmi, bahwa UN itu bukan dijadikan satu-satunya alat untuk kelulusan,âuajar politisi Partai Keasilan Sejahtera (PKS) ini Menangapi pertanyaan kedua, soal pelaku korupsi itu juga manusia, tapi apa semuanya seperti itu, ya jawabannya tidak untuk Korupsi. âMasih jauh lebih banyak yang tidak korupsi. Jadi sensistif ada kasus Korupsi. Masyarakat menginginkan dewan bersih tidak melakukan Korupsi,âtegas politisi Partai Keasilan Sejahtera (PKS) ini. Menurutnya, sangat bisa karena punya kewenangan.âInsyaallah di Kota Probolinggo tetap amanah mengedepankan tugas dan fungsinya sebagai anggota wakil rakyat,âucap Agung Sasongko. Yang sering terjadi korupsi, lanjut Agung Sasongko, bukan karena kesengajaan.âSaya sepakat, kembalikan kepersonnya masing-masing. Kenapa dewan sering korupsi, karena punya kewenangan soal budget anggaran,âpungkasnya.(hud).