SUMENEP – Warga karang Dusun Basoka Tengah, Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, digegerkan penemuan sesosok mayat yang diduga bernam...
SUMENEP – Warga karang Dusun Basoka Tengah, Desa
Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, digegerkan penemuan sesosok mayat
yang diduga bernama Yusuf alias Pak Mufi (60), di lahan kosong milik Mat
Zaini, warga setempat, Senin (12/01/2015). Saat ditemukan posisi korban
tertelungkup dengan kondisi tubuh sudah membusuk dan berulat.
Mayat berkelamin laki-laki dan mengenakan baju serta celana yang warnanya lusuh itu, sebelumnya sulit dikenali, dan sempat membingungkan masyarakat sekitar. Namun beberapa jam kemudian ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya sudah seminggu yang lalu meninggalkan rumahnya.
Namun kepastian bahwa mayat tersebut adalah Yusuf alias Pak Mufi, setelah keluarga korban, yakni anaknya, Mufi mengenalinya lewat sabuk hitam yang dikenakan, serta cincin bermata batu akik yang masih melingkar di jarinya.
“Awalnya tidak satupun yang mengenali jasadnya, baru setelah dibawa kerumah sakit pihak keluarga mengenalinya lewat sabuk hitam serta cincin batu akik,” kata Mahfud (26), tetangga korban, Senin (12/1/2015).
Dikatakan, sebelum ditemukan meninggal, korban sudah satu minggu pergi dari rumahnya, karena sudah terbiasa tidak pulang, keluarga korban tidak pernah merisaukannya. Ia baru pulang dari mencari nafkah, setiap tiga atau empat hari sekali, setelah dua hari dirumah ia kembali keluar untuk mencari nafkah dengan mencari sedekah ke rumah-rumah warga.
“Bila korban berada di rantau, sesekali mengirim pada keluarganya di rumah, tapi sejak seminggu lalu berangkat ia ditemukan sudah meninggal,” bebernya.
Kapolsek Rubaru AKP Sahrawi, membenarkan penemuan mayat yang kondisinya sudah berbau dan membusuk itu. Pihaknya langsung menerjunkan anggotanya ke TKP setelah mendapat laporan dari warga, petugas mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke rumah sakit untuk diotopsi, karena masyarakat sekitar saat itu belum ada yang mengakui.
“Korban sempat saya bawa ke rumah sakit untuk diotopsi, karena masyarakat sekitar tidak ada mengakuinya,” kata Kapolsek Rubaru AKP Sahrawi.
Dikatakan, penemuan mayat tersebut berawal dari bau menyengat yang datang dari dalam hutan, dan bau tersebut sangan bagi warga sekitar. Sehingga warga penasaran dan mencari sumber bau tersebut, ternyata bau tersebut berasal dari Karena bau itu tidak kunjung reda, warga mencari tahu asal muasal bau tersebut, ternyata bau menyengat itu berasal dari mayat manusia yang sudah membusuk dan diperkirakan sudah enam hari meninggal.
Warga kemudian melaporkan penemuan tersebut ke perangkat desa setempat, yang langsung diteruskan ke Polsek Rubaru. Mendapat laporan ada penemuan mayat, Polsek Rubaru langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan olah TKP, selanjutnya mayat tersebut dibawa ke RSD untuk dioutopsi.
Disinggung mengenai motif dan penyebab kematian korban yang diketahui bernama Yusuf itu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan. Hal itu dikarenakan kondisi tubuh korban sudah membusuk, dan sulit dikenali.
“Mengenai motif atau penyeb meninggalnya korban, kami belum bisa memberikan keterangan, kita tunggu hasil outopsi dari rumah sakit,” pungkasnya.
Mayat berkelamin laki-laki dan mengenakan baju serta celana yang warnanya lusuh itu, sebelumnya sulit dikenali, dan sempat membingungkan masyarakat sekitar. Namun beberapa jam kemudian ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya sudah seminggu yang lalu meninggalkan rumahnya.
Namun kepastian bahwa mayat tersebut adalah Yusuf alias Pak Mufi, setelah keluarga korban, yakni anaknya, Mufi mengenalinya lewat sabuk hitam yang dikenakan, serta cincin bermata batu akik yang masih melingkar di jarinya.
“Awalnya tidak satupun yang mengenali jasadnya, baru setelah dibawa kerumah sakit pihak keluarga mengenalinya lewat sabuk hitam serta cincin batu akik,” kata Mahfud (26), tetangga korban, Senin (12/1/2015).
Dikatakan, sebelum ditemukan meninggal, korban sudah satu minggu pergi dari rumahnya, karena sudah terbiasa tidak pulang, keluarga korban tidak pernah merisaukannya. Ia baru pulang dari mencari nafkah, setiap tiga atau empat hari sekali, setelah dua hari dirumah ia kembali keluar untuk mencari nafkah dengan mencari sedekah ke rumah-rumah warga.
“Bila korban berada di rantau, sesekali mengirim pada keluarganya di rumah, tapi sejak seminggu lalu berangkat ia ditemukan sudah meninggal,” bebernya.
Kapolsek Rubaru AKP Sahrawi, membenarkan penemuan mayat yang kondisinya sudah berbau dan membusuk itu. Pihaknya langsung menerjunkan anggotanya ke TKP setelah mendapat laporan dari warga, petugas mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke rumah sakit untuk diotopsi, karena masyarakat sekitar saat itu belum ada yang mengakui.
“Korban sempat saya bawa ke rumah sakit untuk diotopsi, karena masyarakat sekitar tidak ada mengakuinya,” kata Kapolsek Rubaru AKP Sahrawi.
Dikatakan, penemuan mayat tersebut berawal dari bau menyengat yang datang dari dalam hutan, dan bau tersebut sangan bagi warga sekitar. Sehingga warga penasaran dan mencari sumber bau tersebut, ternyata bau tersebut berasal dari Karena bau itu tidak kunjung reda, warga mencari tahu asal muasal bau tersebut, ternyata bau menyengat itu berasal dari mayat manusia yang sudah membusuk dan diperkirakan sudah enam hari meninggal.
Warga kemudian melaporkan penemuan tersebut ke perangkat desa setempat, yang langsung diteruskan ke Polsek Rubaru. Mendapat laporan ada penemuan mayat, Polsek Rubaru langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan olah TKP, selanjutnya mayat tersebut dibawa ke RSD untuk dioutopsi.
Disinggung mengenai motif dan penyebab kematian korban yang diketahui bernama Yusuf itu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan. Hal itu dikarenakan kondisi tubuh korban sudah membusuk, dan sulit dikenali.
“Mengenai motif atau penyeb meninggalnya korban, kami belum bisa memberikan keterangan, kita tunggu hasil outopsi dari rumah sakit,” pungkasnya.