PDIP: Samad Sebut Budi Gunawan Penyebab Dia Gagal Cawapres Jakarta , CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia...
PDIP: Samad Sebut Budi Gunawan Penyebab Dia Gagal Cawapres
Jakarta, CNN Indonesia
--
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ‘bertarung’
secara terbuka dengan Ketua KPK Abraham Samad. Petinggi partai itu
menyatakan tulisan ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ yang dimuat dalam blog
atas nama Sawito Kartowibowo di Kompasiana, 17 Januari, adalah benar.
Sawito sendiri baru membuat blog di Kompasiana pada 16 Januari, sehari
sebelum ia memuat tulisan yang menyudutkan Samad.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Abraham Samad memang intens bertemu mereka jelang Pemilu 2014, tepatnya Februari 2014, ketika partai sedang mempertimbangkan siapa calon wakil presiden yang dianggap tepat mendampingi Joko Widodo dalam pemilu.
Total ada enam kali pertemuan yang disebut terjadi antara Samad dan petinggi PDIP. Pertemuan pertama terjadi Februari 2014. Namun, ujar Hasto, akhirnya yang terpilih mendampingi Jokowi adalah politikus senior Golkar Jusuf Kalla yang telah berpengalaman sebelumnya sebagai wakil presiden di pemerintahan periode pertama Susilo Bambang Yudhoyono.
“Pada 19 Mei 2014, sebelum batas akhir pencalonan capres, secara resmi Jusuf Kalla menjadi calon wapres (Jokowi). Itu suatu keputusan politik dengan memperhatikan relaitas politik bahwa PDIP harus meraih 25 persen kursi,” kata Hasto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/1).
Terpilihnya Jusuf Kalla, ujar Hasto, merupakan keputusan Jokowi sendiri. “Dengan pertimbangan yang bening, Jokowi mengambil keputusan cawapres adalah Jusuf Kalla,” kata dia.
Selanjutnya, kata Hasto, dia menceritakan keputusan itu kepada Samad. “Saya cerita dengan Abraham, dan dia katakan ‘Ya, saya tahu. Saya sudah melakukan penyadapan (atas pembicaraan PDIP), dan yang menyebabkan saya gagal adalah Saudara BG (Budi Gunawan),’” ujar Hasto seakan menirukan ucapan Samad.
Menurut Hasto, ketika itu ia menangkap ada rasa kecewa dalam suara Samad sehingga Hasto merasa bersimpati kepada Samad yang batal menjadi cawapres Jokowi.
Dalam tulisan ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ disebut bahwa yang paling kuat menentang Samad sebagai cawapres Jokowi adalah Budi Gunawan, pejabat polisi yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena pernah menjadi ajudan Mega.
Pasca ditetapkannya Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK, Samad bagai dihadang masalah. Setelah foto mesra mirip dia dan Putri Indonesia beredar, kini giliran PDIP yang menggelar jumpa pers soal dirinya
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Abraham Samad memang intens bertemu mereka jelang Pemilu 2014, tepatnya Februari 2014, ketika partai sedang mempertimbangkan siapa calon wakil presiden yang dianggap tepat mendampingi Joko Widodo dalam pemilu.
Total ada enam kali pertemuan yang disebut terjadi antara Samad dan petinggi PDIP. Pertemuan pertama terjadi Februari 2014. Namun, ujar Hasto, akhirnya yang terpilih mendampingi Jokowi adalah politikus senior Golkar Jusuf Kalla yang telah berpengalaman sebelumnya sebagai wakil presiden di pemerintahan periode pertama Susilo Bambang Yudhoyono.
“Pada 19 Mei 2014, sebelum batas akhir pencalonan capres, secara resmi Jusuf Kalla menjadi calon wapres (Jokowi). Itu suatu keputusan politik dengan memperhatikan relaitas politik bahwa PDIP harus meraih 25 persen kursi,” kata Hasto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/1).
Terpilihnya Jusuf Kalla, ujar Hasto, merupakan keputusan Jokowi sendiri. “Dengan pertimbangan yang bening, Jokowi mengambil keputusan cawapres adalah Jusuf Kalla,” kata dia.
Selanjutnya, kata Hasto, dia menceritakan keputusan itu kepada Samad. “Saya cerita dengan Abraham, dan dia katakan ‘Ya, saya tahu. Saya sudah melakukan penyadapan (atas pembicaraan PDIP), dan yang menyebabkan saya gagal adalah Saudara BG (Budi Gunawan),’” ujar Hasto seakan menirukan ucapan Samad.
Menurut Hasto, ketika itu ia menangkap ada rasa kecewa dalam suara Samad sehingga Hasto merasa bersimpati kepada Samad yang batal menjadi cawapres Jokowi.
Dalam tulisan ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ disebut bahwa yang paling kuat menentang Samad sebagai cawapres Jokowi adalah Budi Gunawan, pejabat polisi yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena pernah menjadi ajudan Mega.
Pasca ditetapkannya Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK, Samad bagai dihadang masalah. Setelah foto mesra mirip dia dan Putri Indonesia beredar, kini giliran PDIP yang menggelar jumpa pers soal dirinya