Inspektur dan komandan upacara bendera dalam rangka memperingati Ultah ke-745 Kabupaten Sumenep, menggunakan Bahasa Madura. Tak hanya itu, ...
Inspektur dan komandan upacara bendera dalam rangka memperingati Ultah ke-745 Kabupaten Sumenep, menggunakan Bahasa Madura. Tak hanya itu, para peserta upacara juga menggunakan pakaian adat keraton selama pelaksanaan upacara di halaman kantor bupati setempat.
"Ini merupakan upacara yang bersifat istimewa, karena itu kami sengaja menggunakan Bahasa Madura selama pelaksanaan upacara," kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, di Sumenep, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/10).
Dalam upacara tersebut, Busyro bertindak sebagai inspektur, sedangkan komadan upacara dipercayakan kepada Camat Ganding, Ach Laily Maulidi. Secara umum, nuansa upacara bendera dalam rangka memperingati Ultah ke-745 Sumenep itu memang beda.
Dalam upacara itu, seluruh peserta upacara juga mengenakan pakaian adat keraton, termasuk Busyro dan pejabat yang tergabung dalam forum pimpinan daerah. Personel satuan polisi pamong praja yang berbaris untuk membawa bendera Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur juga mengenakan pakaian khas Madura.
"Kami sengaja mengemas upacara seperti ini sebagai bagian dari upaya mempertahankan budaya lokal sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap Bahasa Madura," kata Busyro.
Dia berharap peringatan Ultah bisa menjadi momentum bagi warga untuk berbuat nyata dan positif guna mewujudkan Sumenep yang lebih baik. "Kami di dalam pemerintah daerah selalu terbuka untuk menerima masukan dari warga sekaligus bersinergi guna membangun Sumenep ke arah yang lebih baik," katanya.
"Ini merupakan upacara yang bersifat istimewa, karena itu kami sengaja menggunakan Bahasa Madura selama pelaksanaan upacara," kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, di Sumenep, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/10).
Dalam upacara tersebut, Busyro bertindak sebagai inspektur, sedangkan komadan upacara dipercayakan kepada Camat Ganding, Ach Laily Maulidi. Secara umum, nuansa upacara bendera dalam rangka memperingati Ultah ke-745 Sumenep itu memang beda.
Dalam upacara itu, seluruh peserta upacara juga mengenakan pakaian adat keraton, termasuk Busyro dan pejabat yang tergabung dalam forum pimpinan daerah. Personel satuan polisi pamong praja yang berbaris untuk membawa bendera Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur juga mengenakan pakaian khas Madura.
"Kami sengaja mengemas upacara seperti ini sebagai bagian dari upaya mempertahankan budaya lokal sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap Bahasa Madura," kata Busyro.
Dia berharap peringatan Ultah bisa menjadi momentum bagi warga untuk berbuat nyata dan positif guna mewujudkan Sumenep yang lebih baik. "Kami di dalam pemerintah daerah selalu terbuka untuk menerima masukan dari warga sekaligus bersinergi guna membangun Sumenep ke arah yang lebih baik," katanya.