Pamekasan Komitmen Sebagai Kota Keris Salah seorang pengrajin keris di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, sedang membuat hasil kary...
Pamekasan Komitmen Sebagai Kota Keris
Salah seorang pengrajin keris di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, sedang membuat hasil karya.
SUMENEP â" Warga Kota Sumekar kini boleh berbangga dengan banyaknya pengrajin keris di daerahya. Maklum, jika selama ini hanya menjadi identitas lokal bagi warga di daerah Kecamatan Saronggi dan Bluto, ke depan akan menjadi ikon Sumenep.
Hal itu tak lepas dari komitmen Pemkab Sumenep menjadikan keris sebagai ikon utama. Dengan begitu, Sumenep tidak hanya akan dikenal sebagai Kota Sumekar, tapi akan berjuluk sebagai Kota Keris. Tentu saja, pemkab telah menyiapkan segala sesuatunya terkait dengan rencana tersebut.
Salah satunya adalah menyiapkan acara deklarasi sebagai Kota Keris. Acara tersebut akan digelar Minggu (9/11) di Jalan Diponegoro yang akan dirangkai dengan peresmian Monumen Keris. Pemkab melalui dana dari corporate social responsibility (CSR) perbankan memang membangun monumen keris di Jalan Diponegoro.
âPeresmian monumen keris akan dirangkai dengan deklarasi sebagai Kota Keris. Acara ini akan dihadiri oleh para empu keris dari berbagai daerah di Saronggi dan Bluto, juga dari Kementerian Kebudayaan dan Dikti,â kata Bambang Irianto, salah seorang pengarah acara yang juga Kadis PU Cipta Karya kemarin (5/11).
Acara deklarasi Kota Keris dan peresmian monumen itu akan dilaksanakan dalam sebuah acara dengan konsep one stop event. Selain acara tersebut, Â panitia menyiapkan acara lain, yakni makan campor 10.000 piring gratis untuk memecahkan rekor MURI, jalan sehat Sumenep Cinta Bunga, dan lomba mewarnai dengan tema keris, serta pagelaran budaya bertema tata ruang.
âKami ingin berbuat sesuatu untuk Sumenep melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Mohon diambil aspek positif dari keinginan kami ini, terlebih, acara ini dalam rangka mengisi Hari Jadi Ke-745 dan Hari Tata Ruang,â harap Bambang yang juga mantan kadisbudparpora itu.
Sebelumnya, dalam banyak kesempatan Sekkab Sumenep Hadi Soetarto memang menyatakan komitmennya untuk menjadikan sebagai Kota Keris. Hal itu diilhami banyaknya pengrajin keris asal Sumenep yang mendapat pengakuan dari kolektor tingkat dunia. Selain itu, jumlah pengrajin keris di Kecamatan Saronggi dan Bluto sangat banyak, mencapai angka 700 orang.
Untuk menyukseskan acara tersebut, panitia dari berbagai instansi kemarin menggelar rapat koordinasi di kantor dinas PU cipta karya. Mereka membahas persiapan acara yang rencananya akan digelar secara kolosal itu.
âSecara prinsip, semua acara sudah siap, tinggal pelaksanaan saja,â ujar M. Ilyas, salah seorang panitia acara. Pihaknya mengimbau kepada warga yang belum berpartisipasi bisa menghubungi panitia, terutama untuk kegiatan jalan sehat dan makan campor gratis. (zid)
Salah seorang pengrajin keris di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, sedang membuat hasil karya.
Hal itu tak lepas dari komitmen Pemkab Sumenep menjadikan keris sebagai ikon utama. Dengan begitu, Sumenep tidak hanya akan dikenal sebagai Kota Sumekar, tapi akan berjuluk sebagai Kota Keris. Tentu saja, pemkab telah menyiapkan segala sesuatunya terkait dengan rencana tersebut.
Salah satunya adalah menyiapkan acara deklarasi sebagai Kota Keris. Acara tersebut akan digelar Minggu (9/11) di Jalan Diponegoro yang akan dirangkai dengan peresmian Monumen Keris. Pemkab melalui dana dari corporate social responsibility (CSR) perbankan memang membangun monumen keris di Jalan Diponegoro.
âPeresmian monumen keris akan dirangkai dengan deklarasi sebagai Kota Keris. Acara ini akan dihadiri oleh para empu keris dari berbagai daerah di Saronggi dan Bluto, juga dari Kementerian Kebudayaan dan Dikti,â kata Bambang Irianto, salah seorang pengarah acara yang juga Kadis PU Cipta Karya kemarin (5/11).
Acara deklarasi Kota Keris dan peresmian monumen itu akan dilaksanakan dalam sebuah acara dengan konsep one stop event. Selain acara tersebut, Â panitia menyiapkan acara lain, yakni makan campor 10.000 piring gratis untuk memecahkan rekor MURI, jalan sehat Sumenep Cinta Bunga, dan lomba mewarnai dengan tema keris, serta pagelaran budaya bertema tata ruang.
âKami ingin berbuat sesuatu untuk Sumenep melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Mohon diambil aspek positif dari keinginan kami ini, terlebih, acara ini dalam rangka mengisi Hari Jadi Ke-745 dan Hari Tata Ruang,â harap Bambang yang juga mantan kadisbudparpora itu.
Sebelumnya, dalam banyak kesempatan Sekkab Sumenep Hadi Soetarto memang menyatakan komitmennya untuk menjadikan sebagai Kota Keris. Hal itu diilhami banyaknya pengrajin keris asal Sumenep yang mendapat pengakuan dari kolektor tingkat dunia. Selain itu, jumlah pengrajin keris di Kecamatan Saronggi dan Bluto sangat banyak, mencapai angka 700 orang.
Untuk menyukseskan acara tersebut, panitia dari berbagai instansi kemarin menggelar rapat koordinasi di kantor dinas PU cipta karya. Mereka membahas persiapan acara yang rencananya akan digelar secara kolosal itu.
âSecara prinsip, semua acara sudah siap, tinggal pelaksanaan saja,â ujar M. Ilyas, salah seorang panitia acara. Pihaknya mengimbau kepada warga yang belum berpartisipasi bisa menghubungi panitia, terutama untuk kegiatan jalan sehat dan makan campor gratis. (zid)