Fadhilah Diam-Diam Membesuk Noer Tjahya Di Rutan Salemba SAMPANG - Wakil Bupati Sampang, Fadhilah Budiono ternyata diam-diam membesuk man...
Fadhilah Diam-Diam Membesuk Noer Tjahya Di Rutan Salemba
SAMPANG - Wakil Bupati Sampang, Fadhilah Budiono ternyata diam-diam membesuk mantan Bupati Sampang periode 2008-2013, Noer Tjahya di rumah tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung RI, Kamis (23/10). Informasi beredar ketika menjadi bahan pembicaraan di kalangan wartawan dan orang-orang sekitar. Ketika dicek langsung ke Fadhilah Budiono, ia pun membenarkan perihal kedatangannya ke rumah tahanan Salemba."Iya, betul, ini ada di perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta untuk menjenguk Bapak Noer Tjahya di rumah tahanan," ucapnya saat dihubungi melalui via telepon.
Dirinya mengatakan, kunjungannya ke Jakarta tersebut tidak berangkat sendiri. Namun bersama Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Syarifudin, staf Kelurahan Polagan Kec/Kota Sampang, Hermanto Subaidi, beserta para pejabat pensiunan di era kepemimpinan Noer Tjaha (NT). "Untuk pejabat SKPD tidak ada yang ikut, memang tidak saya ijinkan, cuma yang jenguk pejabat yang masa pensiunan Pak Noer,"katanya.
Tak hanya rombongan Fadhilah Budiono yang datang menjenguknya tersangka dugaan kasus korupsi pengelolaan minyak dan gas (Migas) di wilayah Kota Bahari oleh PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP) tersebut, melainkan para ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) Sampang. "Namun berbeda tujuan, para ibu PKK berangkat ke rumah bapak Noer Tjahya di Surabaya, sementara para lelakinya ke Jakarta, tambhanya.
Menurut Fadhilah, rombongan para pengikut setia NT tersebut berangkat menuju Jakarta itu pada pada kamis (23/10), pukul 09.45 Wib. Kita semua berangkat pada Kamis, sekitar pukul 09.45 WIB, sebutnya.
Fadhilah bersama rombongan tak bermaksud apa-apa datang dan menjenguk NT di Rutan Salemba. Ia menegaskan sebagai kunjungan biasa. Artinya, dalam kunjungan tersebut hanya ia ingin memberikan dukungan moril dan solidaritas. "Karena bagaimanapun pun juga Pak NT pernah memimpin Sampang. Bahkan kita semua belajar tentang arsitektur bangunan kepada beliau, sebab beliau dikenal sebagai bapak pembangunan. Oleh karena itu, mewakil Pemkab Sampang dan masyarakat, kami merasa perlu menjenguk dan memberikan semangat," jelasnya.
Dirinya berharap, agar seluruh pejabat di lingkungan pemerintahan Sampang agar bekerja secara maksimal untuk menjalankan birokrasi yang sehat tanpa adanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KNN). "Ini sebagai bentuk pejalaran agar jangan sampek pejabat tersandung kasus korupsi," imbuhnya.
Diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menetapakan dan menahan tiga tersangka dugaan kasus korupsi pengelolaan Migas oleh PT SMP dengan mengatasnamakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Mereka jadi anak tahanan Salemba terhitung sejak 13 Oktober hingga 1 November 2014.
Diantara ketiga tersangka yang ditahan tersebut adalah mantan Bupati Sampang Noer Tjahya, Direktur Utama PT SMP, Hari Oetomo, dan Direktur PT SMP, Muhaimin. Penetapan ketiga tersangka tersebut berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Nomor: 06/F.2/Fd.1/01/2013 tertanggal 13 Januari 2014.
Penahanan Noer Tjahya terbukti merugikan negara karena memiliki peran penting dalam menunjuk PT SMP sebagai pengelolaan gas di Sampang dengan mengatasnamakan BUMD. Ditenggarai, hasil jual beli gas alam PT SMP di tahun 2012-2013 ternyata tidak masuk ke Pendapatan Aset Daerah (PAD). Berdasarkan hasil penyidikan, hal ini dianggap merugikan keuangan negara hingga Rp 16 miliar. RYAN HARYANTO/SYM