Said Abdullah: Jangan Pernah Lupakan Jasa Guru SUMENEP- Pepatah yang berbunyi âGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasaâ memang benar adany...
Said Abdullah: Jangan Pernah Lupakan Jasa Guru
SUMENEP- Pepatah yang berbunyi âGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasaâ memang benar adanya. Melalui gurulah dari yang tidak tahu menjadi, dan dari yang bodoh menjadi pintar. Sehingga dimanapun dan sampai kapanpun jangan pernah lupakan jasa guru. Itulah yang disampaikan oleh Said Abdullah saat menghadiri dua reuni akbar di SMANSA maupun di reuni SDN Kepanjen. Bagi Said Abdullah, guru adalah pahlawan yang harus dihormati dan dijunjung. Mengapa tidak, melalui guru orang-orang hebat lahir. âTermasuk kita hari ini, ada yang menjadi kepala dinas, DPR, pengusaha, dan yang lain, tak bisa dilepaskan dari peran guru,â ucapnya, Minggu (11/8) Diakui oleh Said Abdullah, garis takdir yang menjadikan dirinya sebagai orang besar tidak hanya karena melalui proses otodidak, tetapi garis takdir tersebut juga salah satunya karena peran gurunya dulu saat masih sekolah. âUntuk itulah saya ingatkan kepada semua sedikitpun untuk tidak melupakan jasa guru kita yang dengan ikhlas mendidik,â pintanya Tanpa ragu Said Abdullah sangat berterimakasih kepada para guru yang telah mendidiknya. âTerimasih bapak dan ibu guru, karena kalianlah yang sudah menjadikan kita sebagai orang, bukan orang-orangan,â ujarnya. Mohon Doa Restu Selain itu, Said Abdullah juga memohon doa restu kepada para guru dan sahabat dalam pencalonannya menuju Jatim baru. âIzinkan saya berjuang untuk Madura secara khusus, dan Jatim secara umum. Sebab hanya doa dan dukungan dari para guru dan sahabatlah yang bisa meyakinkan saya menuju Jatim yang lebih baik,â katanya. Said menambahkan bahwa sebenarnya dirinya ingin sekali mengkhiri karir politiknya pasca jadi anggota DPR RI dua periode. Namun, dirinya tak bisa berbuat apa-apa ketika Ibunda Megawati memintanya untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jatim. âIngin sekali saya mengkhiri, dan kembali lagi menjai pengusaha dan berkumpul bersama keluarga, namun daya tidak bisa berbuat apa-apa jika ibu Mega yang minta,â jelasnya. Selain itu, Said Abdullah menjelaskan bahwa mencalonkan diri sebagai cawagub Jatim bukanlah persoalan mudah. Soal menang dan kalah sudah biasa, tetapi ada tanggung jawab dan beban moral yang diembannya. âSecara subyektifitas memang ada kebanggaan tersendiri, saya dipanggil oleh ibu Mega untuk mencalonkan diri pada pilgub, tetap di balik kebanggaan itu, terselip bebean dan tanggung jawab berat, karena ini demi Jatim ke depan,â imbuhnya. (sym)
SUMENEP- Pepatah yang berbunyi âGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasaâ memang benar adanya. Melalui gurulah dari yang tidak tahu menjadi, dan dari yang bodoh menjadi pintar. Sehingga dimanapun dan sampai kapanpun jangan pernah lupakan jasa guru. Itulah yang disampaikan oleh Said Abdullah saat menghadiri dua reuni akbar di SMANSA maupun di reuni SDN Kepanjen. Bagi Said Abdullah, guru adalah pahlawan yang harus dihormati dan dijunjung. Mengapa tidak, melalui guru orang-orang hebat lahir. âTermasuk kita hari ini, ada yang menjadi kepala dinas, DPR, pengusaha, dan yang lain, tak bisa dilepaskan dari peran guru,â ucapnya, Minggu (11/8) Diakui oleh Said Abdullah, garis takdir yang menjadikan dirinya sebagai orang besar tidak hanya karena melalui proses otodidak, tetapi garis takdir tersebut juga salah satunya karena peran gurunya dulu saat masih sekolah. âUntuk itulah saya ingatkan kepada semua sedikitpun untuk tidak melupakan jasa guru kita yang dengan ikhlas mendidik,â pintanya Tanpa ragu Said Abdullah sangat berterimakasih kepada para guru yang telah mendidiknya. âTerimasih bapak dan ibu guru, karena kalianlah yang sudah menjadikan kita sebagai orang, bukan orang-orangan,â ujarnya. Mohon Doa Restu Selain itu, Said Abdullah juga memohon doa restu kepada para guru dan sahabat dalam pencalonannya menuju Jatim baru. âIzinkan saya berjuang untuk Madura secara khusus, dan Jatim secara umum. Sebab hanya doa dan dukungan dari para guru dan sahabatlah yang bisa meyakinkan saya menuju Jatim yang lebih baik,â katanya. Said menambahkan bahwa sebenarnya dirinya ingin sekali mengkhiri karir politiknya pasca jadi anggota DPR RI dua periode. Namun, dirinya tak bisa berbuat apa-apa ketika Ibunda Megawati memintanya untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jatim. âIngin sekali saya mengkhiri, dan kembali lagi menjai pengusaha dan berkumpul bersama keluarga, namun daya tidak bisa berbuat apa-apa jika ibu Mega yang minta,â jelasnya. Selain itu, Said Abdullah menjelaskan bahwa mencalonkan diri sebagai cawagub Jatim bukanlah persoalan mudah. Soal menang dan kalah sudah biasa, tetapi ada tanggung jawab dan beban moral yang diembannya. âSecara subyektifitas memang ada kebanggaan tersendiri, saya dipanggil oleh ibu Mega untuk mencalonkan diri pada pilgub, tetap di balik kebanggaan itu, terselip bebean dan tanggung jawab berat, karena ini demi Jatim ke depan,â imbuhnya. (sym)