Warga Dungkek Tewas Dibacok SUMENEP - Ghalib (73), warga Dusun Sekeng, Romben Barat, Dungkek, Senin (8/7) dini hari, meninggal dunia dalam k...
Warga Dungkek Tewas Dibacok
SUMENEP - Ghalib (73), warga Dusun Sekeng, Romben Barat, Dungkek, Senin (8/7) dini hari, meninggal dunia dalam keadaan luka bacok pada bagian pelipis kepala sebelah kiri. Penderas siwalan tersebut dibunuh orang tak dikenal karena diduga memiliki ilmu santet. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Koran Madura di rumah duka, saat kejadian korban masih sempat membangunkan istrinya, Musahwiyah, yang tidur di langgarnya untuk memberitahu bahwa dirinya habis dibacok oleh seseorang yang tidak dikenal. Oleh keluarganya, korban kemudian dilarikan ke RSUD. Namun, setelah kendaraan yang ditumpanginya sampai di Desa Longos, Kecamatan Gapura, Ghalib menghembuskan nafas terakhir. "Kemungkinan karena kehabisan darah. Dan lukanya juga parah, sobek sejempol jari pada bagian kepala sebelah kiri," papar sekretaris desa Romben Barat, Sunarso, Senin (8/7). Dia menambahkan, aktivitas sehari-hari korban sebagai penderas pohon siwalan. Saat disinggung dugaan memiliki ilmu santet sebagaimana kabar yang tersebar di masyarakat, tidak mau berbicara banyak, karena, menurutnya, tidak bisa dibuktikan secara fisik. Secara terpisah, Kepala Polsek Dungkek AKP Edy Hariyanto menjelaskan, peristiwa pembacokan tersebut diperkiran pukul  2.00 dan korban dibacok di beranda rumahnya saat tidur. Setelah keluarga diberitahu kalau korban dibacok, saat itu juga keluarganya bermaksud melarikannya ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab peristiwa itu, tapi berjanji akan menyelidiki dan mencari bukti pendukung lainnya sehingga kasus pembacokan itu menjadi jelas. Mengenai dugaan masyarakat bahwa korban memiliki ilmu santet, pihaknya mengaku tidak bisa membuktikan sebab hanya pembicaraan warga.  "Kami belum berani berkomentar banyak soal pembacokan ini. Kami masih mengumpulkan bukti-bukti, termasuk dari warga," pungkasnya. (athink/mk)
SUMENEP - Ghalib (73), warga Dusun Sekeng, Romben Barat, Dungkek, Senin (8/7) dini hari, meninggal dunia dalam keadaan luka bacok pada bagian pelipis kepala sebelah kiri. Penderas siwalan tersebut dibunuh orang tak dikenal karena diduga memiliki ilmu santet. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Koran Madura di rumah duka, saat kejadian korban masih sempat membangunkan istrinya, Musahwiyah, yang tidur di langgarnya untuk memberitahu bahwa dirinya habis dibacok oleh seseorang yang tidak dikenal. Oleh keluarganya, korban kemudian dilarikan ke RSUD. Namun, setelah kendaraan yang ditumpanginya sampai di Desa Longos, Kecamatan Gapura, Ghalib menghembuskan nafas terakhir. "Kemungkinan karena kehabisan darah. Dan lukanya juga parah, sobek sejempol jari pada bagian kepala sebelah kiri," papar sekretaris desa Romben Barat, Sunarso, Senin (8/7). Dia menambahkan, aktivitas sehari-hari korban sebagai penderas pohon siwalan. Saat disinggung dugaan memiliki ilmu santet sebagaimana kabar yang tersebar di masyarakat, tidak mau berbicara banyak, karena, menurutnya, tidak bisa dibuktikan secara fisik. Secara terpisah, Kepala Polsek Dungkek AKP Edy Hariyanto menjelaskan, peristiwa pembacokan tersebut diperkiran pukul  2.00 dan korban dibacok di beranda rumahnya saat tidur. Setelah keluarga diberitahu kalau korban dibacok, saat itu juga keluarganya bermaksud melarikannya ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab peristiwa itu, tapi berjanji akan menyelidiki dan mencari bukti pendukung lainnya sehingga kasus pembacokan itu menjadi jelas. Mengenai dugaan masyarakat bahwa korban memiliki ilmu santet, pihaknya mengaku tidak bisa membuktikan sebab hanya pembicaraan warga.  "Kami belum berani berkomentar banyak soal pembacokan ini. Kami masih mengumpulkan bukti-bukti, termasuk dari warga," pungkasnya. (athink/mk)