Tim Rukyah Tidak Berhasil Melihat Bulan BANGKALAN - Rukyatul Hilal yang dilakukan oleh kantor Kementrian Agama (Kemenag) Bangkalan, Senin (8...
Tim Rukyah Tidak Berhasil Melihat Bulan
BANGKALAN - Rukyatul Hilal yang dilakukan oleh kantor Kementrian Agama (Kemenag) Bangkalan, Senin (8/7),  untuk menentukan  awal bulan Ramadhan di lokasi pantai Gebang Barat, Desa Gebang menyatakan tidak berhasil melihat bulan. Disinyalir, faktor sudut kemiringan bulan yang tidak sampai 1 derajat dan cuaca yang mendung membuat bulan tidak dapat dilihat. "Tim hisab dan rukyah yang melakukan rukyatul hilal di lokasi pantai Gebang ini tidak berhasil melihat bulan dan hasil ini kami akan laporkan ke pusat," kata  kepala Kantor Kementerian Agama Bangkalan, Moh. Amin Mahfud, kepada sejumlah media. Amin menjelaskan, matahari terbenam pukul 17.25 wib, setelah dilakukan rukyah oleh bebepara kiai dari tim rukyah dengan  mata telanjang dan dari tim Observasi Bosscha Bandung dengan media elektronik selama kurang lebih 10 menit bulan tidak berhasil dilihat. Menurutnya, untuk menentukan awal bulan suci Ramadhan menunggu hasil rukyah dari 22 lokasi yang telah ditentukan. Di antaranya adalah Bangkalan sendiri. Dari hasil rukyah itulah yang akan dijadikan pedoman maupun dasar dalam sidang isbat di Kementrian Agama pusat nanti. Namun, sayangnya rukyah yang dilakukan di Bangkalan sendiri tidak dapat melihat bulan. "Berarti awal Ramadhan jatuh pada Rabu tanggal 10 Juli 2013, namun ini belum dinyatakan final. Kami masih menunggu hasil sidang isbat yang akan dilakukan Kementerian Agama," kata Amin. Senada dengan Amin Mahfud, salah satu observator  dari tim Bosscha Bandung, Dimas HR menyatakan pihaknya tidak dapat melihat bulan disebabkan faktor cuaca. "Ya, karena mendung sehingga saat kami gunakan alat pemantau tidak dapat melihat bulan," tandasnya. Pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan di Kabupaten Bangkalan dihadiri langsung oleh perwakilan Mahkamah Agung (MA) Jakarta, Bosscha Bandung, Kemenag Jatim, Pengadilan Agama Sampang dan Bangkalan, Ormas Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, pengurus hisab rukyah dari Jatim dan Kabupaten serta perwakilan dari beberapa pondok pesantren.(dn/rah)
BANGKALAN - Rukyatul Hilal yang dilakukan oleh kantor Kementrian Agama (Kemenag) Bangkalan, Senin (8/7),  untuk menentukan  awal bulan Ramadhan di lokasi pantai Gebang Barat, Desa Gebang menyatakan tidak berhasil melihat bulan. Disinyalir, faktor sudut kemiringan bulan yang tidak sampai 1 derajat dan cuaca yang mendung membuat bulan tidak dapat dilihat. "Tim hisab dan rukyah yang melakukan rukyatul hilal di lokasi pantai Gebang ini tidak berhasil melihat bulan dan hasil ini kami akan laporkan ke pusat," kata  kepala Kantor Kementerian Agama Bangkalan, Moh. Amin Mahfud, kepada sejumlah media. Amin menjelaskan, matahari terbenam pukul 17.25 wib, setelah dilakukan rukyah oleh bebepara kiai dari tim rukyah dengan  mata telanjang dan dari tim Observasi Bosscha Bandung dengan media elektronik selama kurang lebih 10 menit bulan tidak berhasil dilihat. Menurutnya, untuk menentukan awal bulan suci Ramadhan menunggu hasil rukyah dari 22 lokasi yang telah ditentukan. Di antaranya adalah Bangkalan sendiri. Dari hasil rukyah itulah yang akan dijadikan pedoman maupun dasar dalam sidang isbat di Kementrian Agama pusat nanti. Namun, sayangnya rukyah yang dilakukan di Bangkalan sendiri tidak dapat melihat bulan. "Berarti awal Ramadhan jatuh pada Rabu tanggal 10 Juli 2013, namun ini belum dinyatakan final. Kami masih menunggu hasil sidang isbat yang akan dilakukan Kementerian Agama," kata Amin. Senada dengan Amin Mahfud, salah satu observator  dari tim Bosscha Bandung, Dimas HR menyatakan pihaknya tidak dapat melihat bulan disebabkan faktor cuaca. "Ya, karena mendung sehingga saat kami gunakan alat pemantau tidak dapat melihat bulan," tandasnya. Pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan di Kabupaten Bangkalan dihadiri langsung oleh perwakilan Mahkamah Agung (MA) Jakarta, Bosscha Bandung, Kemenag Jatim, Pengadilan Agama Sampang dan Bangkalan, Ormas Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, pengurus hisab rukyah dari Jatim dan Kabupaten serta perwakilan dari beberapa pondok pesantren.(dn/rah)