SD Inti Wajib Terapkan Kurikulum Baru PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan mengembangkan penerapan kurikulum pendidikan tingkat S...
SD Inti Wajib Terapkan Kurikulum Baru
PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan mengembangkan penerapan kurikulum pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) 2013 dari jumlah sekolah, yang ditentukan pemerintah pusat. Semula, kurikulum baru itu direncanakan diterapkan di 9 sekolah dasar (SD) sesuai petunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun kini akan dikembangkan untuk diterapkan di 79 SD dari total sekolah yang berjumlah 500 lebih se-Pamekasan. Kepala Bidang Pendidikan TK/SD Disdik Pamekasan, Pramajaya menjelaskan 79 SD yang akan menerapkan kurikulum baru itu merupakan SD inti yang tersebar di 13 kecamatan se-Pamekasan. Menurut Pramajaya, penambahan jumlah sekolah yang harus menerapkan kurikulum 2013 itu merupakan inisiatif Disdik setempat setelah memperhatikan kemampuan masing-masing sekolah inti se-Pamekasan. Penambahan jumlah lembaga yang menerapkan kurikulum 2013 itu diperbolehkan, sehingga Disdik mewajibkan semua SD inti menerapkan kurikulum tersebut. "Pamekasan dapat kesempatan untuk melaksanakan kurikulum 2013 di 9 sekolah, namun kami berinsiatif untuk menerapkan di sekolah inti yang berjumlah 79 SD. Lebih dari itu, SD di kota nantinya akan menerapkan kurikulum baru itu, jadi jumlahnya bisa jadi mencapai 100 sekolah," katanya. Pramajaya mengatakan penerapan kurikulum 2013 dipastikan tidak akan membebani wali murid, karena dilaksanakan secara gratis dan mandiri. Biayanya akan diambilkan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), termasuk pemberian buku secara gratis. Pramajaya menegaskan pelaksanan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan terbatas. Bertahap artinya tidak semua kelas dan terbatas tidak diberlakukan di semua sekolah. Penerapan kurikulum ini ditarget tuntas pada 2015 mendatang. Pada tahun ini, kurikulum ini berlaku untuk kelas 1 dan 4, tahun berikutnya kelas 2 dan 5 sehingga pada tahun 2015 nanti bisa diterapkan pada siswa kelas 3 dan 6. Ada beberapa perubahan yang dilakukan pemerintah dalam kurikulum 2013, diantaranya penghapusan Bahasa Inggris pada siswa SD dan menggunakan pola pendekatan tematik integrative. Yaitu siswa SD akan belajar dengan tema yang akan dikombinasikan dengan mata pelajaran, PPKN, Agama, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Sementara itu, persiapan pelaksanaan kurikulum ini sudah disosialisasikan ke tingkat sekolah, terutama kepada 79 SD. Para kepala sekolah dari SD tersebut sudah mendapatkan pelatihan dan pengarahan yang dikemas dalam Workshop Sosialisasi Kurikulum 2013, Pembelajaran Tematik, di gedung SMK 3, Pamekasan, Selasa (30/7) kemarin. Dalam workshop yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan ini, juga diikuti guru olah raga. (uzi/muj/rah)
PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan mengembangkan penerapan kurikulum pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) 2013 dari jumlah sekolah, yang ditentukan pemerintah pusat. Semula, kurikulum baru itu direncanakan diterapkan di 9 sekolah dasar (SD) sesuai petunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun kini akan dikembangkan untuk diterapkan di 79 SD dari total sekolah yang berjumlah 500 lebih se-Pamekasan. Kepala Bidang Pendidikan TK/SD Disdik Pamekasan, Pramajaya menjelaskan 79 SD yang akan menerapkan kurikulum baru itu merupakan SD inti yang tersebar di 13 kecamatan se-Pamekasan. Menurut Pramajaya, penambahan jumlah sekolah yang harus menerapkan kurikulum 2013 itu merupakan inisiatif Disdik setempat setelah memperhatikan kemampuan masing-masing sekolah inti se-Pamekasan. Penambahan jumlah lembaga yang menerapkan kurikulum 2013 itu diperbolehkan, sehingga Disdik mewajibkan semua SD inti menerapkan kurikulum tersebut. "Pamekasan dapat kesempatan untuk melaksanakan kurikulum 2013 di 9 sekolah, namun kami berinsiatif untuk menerapkan di sekolah inti yang berjumlah 79 SD. Lebih dari itu, SD di kota nantinya akan menerapkan kurikulum baru itu, jadi jumlahnya bisa jadi mencapai 100 sekolah," katanya. Pramajaya mengatakan penerapan kurikulum 2013 dipastikan tidak akan membebani wali murid, karena dilaksanakan secara gratis dan mandiri. Biayanya akan diambilkan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), termasuk pemberian buku secara gratis. Pramajaya menegaskan pelaksanan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan terbatas. Bertahap artinya tidak semua kelas dan terbatas tidak diberlakukan di semua sekolah. Penerapan kurikulum ini ditarget tuntas pada 2015 mendatang. Pada tahun ini, kurikulum ini berlaku untuk kelas 1 dan 4, tahun berikutnya kelas 2 dan 5 sehingga pada tahun 2015 nanti bisa diterapkan pada siswa kelas 3 dan 6. Ada beberapa perubahan yang dilakukan pemerintah dalam kurikulum 2013, diantaranya penghapusan Bahasa Inggris pada siswa SD dan menggunakan pola pendekatan tematik integrative. Yaitu siswa SD akan belajar dengan tema yang akan dikombinasikan dengan mata pelajaran, PPKN, Agama, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Sementara itu, persiapan pelaksanaan kurikulum ini sudah disosialisasikan ke tingkat sekolah, terutama kepada 79 SD. Para kepala sekolah dari SD tersebut sudah mendapatkan pelatihan dan pengarahan yang dikemas dalam Workshop Sosialisasi Kurikulum 2013, Pembelajaran Tematik, di gedung SMK 3, Pamekasan, Selasa (30/7) kemarin. Dalam workshop yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan ini, juga diikuti guru olah raga. (uzi/muj/rah)