PT Pos Target Selesai Sebelum Lebaran SUMENEP- PT Pos Indonesia Kabupaten Sumenep menargetkan disribusi bantuan langsung sementara masyaraka...
PT Pos Target Selesai Sebelum Lebaran
SUMENEP- PT Pos Indonesia Kabupaten Sumenep menargetkan disribusi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) selesai disalurkan kepada penerima sebelum lebaran tiba. Pasalnya, sejauh ini, penyaluran BLSM yang awalnya ditargetkan pertengahan bulan Juli belum juga selesai. Padahal, sebentar lagi sudah memasuki bulan Agustus. Anton, Kepala PT Pos Indonesia Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa kendala yang seringkali menghambat dalam menyalurkan BLSM kepada penerima diakibatkan ada banyak penerima yang masih belum siap menerima. âArtinya, segala persyaratan yang diperlukan, seperti foto copi KTP, KK dan persyaratan lainnya masih belum siap , sehingga dapat menjadi kendala dalam percepatan distribusi BLSM ini. Jika mereka sudah siap, maka saya yakin distribusi BLSM selesai sesuai target,â katanya, Senin (29/7) kepada wartawan Karena menurut aturan, para penerima BLSM tersebut harus melengkapi persyaratan lebih dulu, baru bisa mengambil BLSM. âJadi, kalau mereka masih belum melangkapi semua persyaratan yang ada, maka kami tidak bisa memberikannya kepada mereka. Hal ini kami lakukan untuk menjaga sesuatu yang tidak diinginkan,â jelasnya. Ketika ditanya lebih lanjut sejauh mana proses penyelesaian penyaluran BLSM, pihaknya mengaku sudah hamper selesai. Kini, hanya tinggal beberapa kecamatan saja yang belum selesai. âUntuk daratan sudah semua, saat ini tinggal daerah kepulauan saja yang belum selesai, yakini seperti Kangayan, Arjasa, dan Raas,â sebutnya. Sehingga dirinya optimis, sebelum lebaran tiba, penyaluran BLSM sudah selesai. âUntuk daratan insya Allah sudah selesai semua, hanya tinggal sisanya saja, seperti Talango dan Batuputih. Sehingga perlu ada penjadwalan ulang. Sedangkan untuk kecamatan Raas, kami sudah jadwalkan besok (hari ini) tim PT Pos akan ke Raas untuk melakukan proses pembayaran kepada yang layak menerima,â terangnya. Sementara seperti kecamatan Kangayan dan Arjasa, PT Pos telah  menjadwalkan sampai tanggal 2 Agustus. âSemoga tidak ada halangan, sehingga tidak dapat melenceng dari target yang kami rencanakan,â ujarnya Menurut data yang dirilis dari PT Pos dari 3 kepulauan yang masih belum selesai, diantaranya adalah Kecamatan Raas berjumlah 4.670 penerima; Kangayan adalah 2.752; dan Arjasa berjumlah 6.085. Dan sampai hari ini, distribusi BLSM dari 27 Kecamatan sudah selesai 80 persen dari jumlah total penerima 216.378 dengan rumah tangga sasaran (RTS) 93 ribu. Secara terpisah, Muhammad Suhaidi RB, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep menilai bahwa kendalanya bukanlah pada penerima, tetapi pihak-pihak terkait kurang menggalakan sosialisasi kepada para penerima. âSehingga wajar jika kendala yang dialami oleh PT Pos, ada banyak masyarakat yang belum siap menerima lantaran tidak persyaratan kurang lengkap,â ucapnya Selain itu, menurut Dosen STKIP PGRI Sumenep factor lain selain sosialisasi kurang, juga PT Pos dibiarkan bekerja sendirian. âSeharusnya pemerintah juga ikut andil menyalurkan kepada penerima sembari melakukan pengawasan terhadap distribusi BLSM,â tambahnya. (sym)
SUMENEP- PT Pos Indonesia Kabupaten Sumenep menargetkan disribusi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) selesai disalurkan kepada penerima sebelum lebaran tiba. Pasalnya, sejauh ini, penyaluran BLSM yang awalnya ditargetkan pertengahan bulan Juli belum juga selesai. Padahal, sebentar lagi sudah memasuki bulan Agustus. Anton, Kepala PT Pos Indonesia Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa kendala yang seringkali menghambat dalam menyalurkan BLSM kepada penerima diakibatkan ada banyak penerima yang masih belum siap menerima. âArtinya, segala persyaratan yang diperlukan, seperti foto copi KTP, KK dan persyaratan lainnya masih belum siap , sehingga dapat menjadi kendala dalam percepatan distribusi BLSM ini. Jika mereka sudah siap, maka saya yakin distribusi BLSM selesai sesuai target,â katanya, Senin (29/7) kepada wartawan Karena menurut aturan, para penerima BLSM tersebut harus melengkapi persyaratan lebih dulu, baru bisa mengambil BLSM. âJadi, kalau mereka masih belum melangkapi semua persyaratan yang ada, maka kami tidak bisa memberikannya kepada mereka. Hal ini kami lakukan untuk menjaga sesuatu yang tidak diinginkan,â jelasnya. Ketika ditanya lebih lanjut sejauh mana proses penyelesaian penyaluran BLSM, pihaknya mengaku sudah hamper selesai. Kini, hanya tinggal beberapa kecamatan saja yang belum selesai. âUntuk daratan sudah semua, saat ini tinggal daerah kepulauan saja yang belum selesai, yakini seperti Kangayan, Arjasa, dan Raas,â sebutnya. Sehingga dirinya optimis, sebelum lebaran tiba, penyaluran BLSM sudah selesai. âUntuk daratan insya Allah sudah selesai semua, hanya tinggal sisanya saja, seperti Talango dan Batuputih. Sehingga perlu ada penjadwalan ulang. Sedangkan untuk kecamatan Raas, kami sudah jadwalkan besok (hari ini) tim PT Pos akan ke Raas untuk melakukan proses pembayaran kepada yang layak menerima,â terangnya. Sementara seperti kecamatan Kangayan dan Arjasa, PT Pos telah  menjadwalkan sampai tanggal 2 Agustus. âSemoga tidak ada halangan, sehingga tidak dapat melenceng dari target yang kami rencanakan,â ujarnya Menurut data yang dirilis dari PT Pos dari 3 kepulauan yang masih belum selesai, diantaranya adalah Kecamatan Raas berjumlah 4.670 penerima; Kangayan adalah 2.752; dan Arjasa berjumlah 6.085. Dan sampai hari ini, distribusi BLSM dari 27 Kecamatan sudah selesai 80 persen dari jumlah total penerima 216.378 dengan rumah tangga sasaran (RTS) 93 ribu. Secara terpisah, Muhammad Suhaidi RB, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep menilai bahwa kendalanya bukanlah pada penerima, tetapi pihak-pihak terkait kurang menggalakan sosialisasi kepada para penerima. âSehingga wajar jika kendala yang dialami oleh PT Pos, ada banyak masyarakat yang belum siap menerima lantaran tidak persyaratan kurang lengkap,â ucapnya Selain itu, menurut Dosen STKIP PGRI Sumenep factor lain selain sosialisasi kurang, juga PT Pos dibiarkan bekerja sendirian. âSeharusnya pemerintah juga ikut andil menyalurkan kepada penerima sembari melakukan pengawasan terhadap distribusi BLSM,â tambahnya. (sym)