Penerima BLSM Dimintai Sumbangan Rp 20 Ribu PAMEKASAN - Pemerintah Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan menarik sumbangan dari warg...
Penerima BLSM Dimintai Sumbangan Rp 20 Ribu
PAMEKASAN - Pemerintah Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan menarik sumbangan dari warga miskin penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di desa tersebut. Sumbangan yang dikatakan untuk dana pembangunan Balai Desa Panglegur itu, dimintakan kepada ratusan penerima BLSM masing-masing sebesar Rp 20 ribu. Sumbangan itu diminta pada saat pendistribusian undangan penyaluran bantuan. Menurut pengakuan salah seorang aparat desa yang tidak mau disebut namanya, itu merupakan perintah dari Kepala Desa setempat, Mustai dan sudah disampaikan kepada warga dalam sebuah acara pertemuan dengan mereka beberapa waktu lalu. Salah seorang warga Panglegur, Chandra mengatakan alasan pemotongan itu untuk pembangunan Balai Desa setempat. Namun, di beberapa dusun di desa itu, permintaan sumbangan itu disertai dengan ancaman jika tidak menyumbang maka undangan tidak akan disampaikan. âKalau memang sukarela, seharusnya tidak disertai dengan ancaman seperti itu. Sebagian warga yang khawatir tidak mendapatkan undangan, terpaksa mencari pinjaman uang untuk menyumbang. Sebagian lainnya menyumbang setelah mendapatkan uang itu,â katanya. Maimunah, warga lainnya, mengatakan uang BLSM yang diterimanya utuh sebesar Rp 300 ribu. Namun pada malam sebelumnya, saat pendistribusian undangan dia diminta sumbangan Rp 20 ribu untuk pembangunan Balai Desa. âUangnya utuh Rp 300 ribu seperti yang lain. Tapi, kemarin (Rabu, 3/7) malam saya diminta menyumbang Rp 20 ribu untuk mendapatkan undangan,â kata Maimunah. Kepala Desa Panglegur, Mustai mengatakan sumbangan itu sudah berdasar kesepakatan dengan warga pada saat sosialisasi BLSM. Sebab, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan balai desa setempat. Sebab, untuk sementara, Kantor Desa Panglegur masih menggunakan rumah kepala desa. Tuturnya, di desa panglegur ada 522 RTS yang mendapatkan bantuan dari kompensasi bahan bakar minyak (BBM) yang tersebar di empat dusun yaitu Kramat, Pandan, Glagah Dan Dusun Pangloros. Dan permintaan sumbangan itu telah dikoordinasikan dengan sekretaris kecamatan Tlanakan. Mustai mengatakan dirinya belum mengajukan proposal untuk perbaikan balai desa tersebut karena baru menjabat sebegai kepala desa sejak sebulan lalu. Ia mengatakan sumbangan juga akan dimintakan kepada warga lain yang tidak termasuk pemanfaat BLSM, namun hal itu akan dilakukan setelah penyaluran BLSM di desanya tuntas. Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan tidak boleh ada pemotongan apapun terhadap dana yang seharusnya diterima oleh warga miskin. Sebab, bantuan itu untuk meringankan beban mereka akibat kenaikan harga BBM, sehingga ia meminta warga miskin tidak  dibebani dengan masalah lainnya. (CR-1/muj/rah)
PAMEKASAN - Pemerintah Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan menarik sumbangan dari warga miskin penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di desa tersebut. Sumbangan yang dikatakan untuk dana pembangunan Balai Desa Panglegur itu, dimintakan kepada ratusan penerima BLSM masing-masing sebesar Rp 20 ribu. Sumbangan itu diminta pada saat pendistribusian undangan penyaluran bantuan. Menurut pengakuan salah seorang aparat desa yang tidak mau disebut namanya, itu merupakan perintah dari Kepala Desa setempat, Mustai dan sudah disampaikan kepada warga dalam sebuah acara pertemuan dengan mereka beberapa waktu lalu. Salah seorang warga Panglegur, Chandra mengatakan alasan pemotongan itu untuk pembangunan Balai Desa setempat. Namun, di beberapa dusun di desa itu, permintaan sumbangan itu disertai dengan ancaman jika tidak menyumbang maka undangan tidak akan disampaikan. âKalau memang sukarela, seharusnya tidak disertai dengan ancaman seperti itu. Sebagian warga yang khawatir tidak mendapatkan undangan, terpaksa mencari pinjaman uang untuk menyumbang. Sebagian lainnya menyumbang setelah mendapatkan uang itu,â katanya. Maimunah, warga lainnya, mengatakan uang BLSM yang diterimanya utuh sebesar Rp 300 ribu. Namun pada malam sebelumnya, saat pendistribusian undangan dia diminta sumbangan Rp 20 ribu untuk pembangunan Balai Desa. âUangnya utuh Rp 300 ribu seperti yang lain. Tapi, kemarin (Rabu, 3/7) malam saya diminta menyumbang Rp 20 ribu untuk mendapatkan undangan,â kata Maimunah. Kepala Desa Panglegur, Mustai mengatakan sumbangan itu sudah berdasar kesepakatan dengan warga pada saat sosialisasi BLSM. Sebab, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan balai desa setempat. Sebab, untuk sementara, Kantor Desa Panglegur masih menggunakan rumah kepala desa. Tuturnya, di desa panglegur ada 522 RTS yang mendapatkan bantuan dari kompensasi bahan bakar minyak (BBM) yang tersebar di empat dusun yaitu Kramat, Pandan, Glagah Dan Dusun Pangloros. Dan permintaan sumbangan itu telah dikoordinasikan dengan sekretaris kecamatan Tlanakan. Mustai mengatakan dirinya belum mengajukan proposal untuk perbaikan balai desa tersebut karena baru menjabat sebegai kepala desa sejak sebulan lalu. Ia mengatakan sumbangan juga akan dimintakan kepada warga lain yang tidak termasuk pemanfaat BLSM, namun hal itu akan dilakukan setelah penyaluran BLSM di desanya tuntas. Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan tidak boleh ada pemotongan apapun terhadap dana yang seharusnya diterima oleh warga miskin. Sebab, bantuan itu untuk meringankan beban mereka akibat kenaikan harga BBM, sehingga ia meminta warga miskin tidak  dibebani dengan masalah lainnya. (CR-1/muj/rah)