Pemerintah Belum Bisa Atasi Banjir SAMPANG â" Pemerintah Kabupaten Sampang sampai saat ini belum bisa mengatasi banjir. Di Kota Bahari...
Pemerintah Belum Bisa Atasi Banjir
SAMPANG â" Pemerintah Kabupaten Sampang sampai saat ini belum bisa mengatasi banjir. Di Kota Bahari tersebut sudah belasan kali terjadi banjir, namun pemerintah belum sanggup menyelesaikan persoalan tersebut. Hari kedua bulan Ramadhan 1434 hijriah, Kamis (11/7), warga Kec/Kota Sampang dihampiri oleh genangan banjir kiriman dari daerah wilayah utara Kabupaten Sampang. Tingginya genangan banjir sekitar 75 sentimeter mulai memasuki Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpenang sejak pukul 3.00 dini hari. Sehingga, warga kelurahan yang terkontaminasi banjir mulai waspada karena khawatir genangan banjir tersebut akan semakin tinggi. Penutusan sumber Koran Madura di lapangan, warga tak menduga jika akan terjadi banjir. Sebab, di Kec/Kota Sampang sejak beberapa waktu lalu hingga Rabu (10/7) tidak adanya tanda banjir. "Padahal daerah Kota saja tidak pernah ada hujan, atau pun yang bisa ada banjir, katanya di daerah utara Kecamatan Kedungdung, Robatal, dan Ketapang hujan deras, Mas, warga Kota gak tahu jadinya," ujar Yusuf (43), warga Jalan Seruni Kelurahan Rongtengah. Hal sama disampaikan oleh Hasan (35), warga Kelurahan Dalpenang. Ia menjelaskan akibat adanya genangan banjir terpaksa sejak menjelang sahur harus serba kerepotan. "Ya kerrpotannya karena waktu mau masak buat makan sahur kompor di genangi sama air banjir, jadinya hanya makan sisa buka saja," ucapnya. Sementara itu, MH Said Abdullah melalui tim Jempol Bambang-Said memberikan bantuan makanan takjil di wilayah terkena banjir tersebut. Yaitu, meliputi Jalan Imam Bonjol dan Jalan Melati. Selain membantu warga yang sedang berlalu lalang di sepanjang jalan tersebut, Tim Jempol BDH-Said juga mendatangi rumah-rumah warga yang tergenang banjir. âAksi pemberian santunan ini sebagai bentuk kepedulian Bapak Said Abdullah terhadap masyarakat Sampang, â kata Devi, Tim Jempol BDH-Said Sampang, Kamis (11/7) sore. âBesok (hari ini) kami juga akan memberikan Takjil gratis di Terminal Sampang,â imbuhnya. (ryn/lum)
SAMPANG â" Pemerintah Kabupaten Sampang sampai saat ini belum bisa mengatasi banjir. Di Kota Bahari tersebut sudah belasan kali terjadi banjir, namun pemerintah belum sanggup menyelesaikan persoalan tersebut. Hari kedua bulan Ramadhan 1434 hijriah, Kamis (11/7), warga Kec/Kota Sampang dihampiri oleh genangan banjir kiriman dari daerah wilayah utara Kabupaten Sampang. Tingginya genangan banjir sekitar 75 sentimeter mulai memasuki Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpenang sejak pukul 3.00 dini hari. Sehingga, warga kelurahan yang terkontaminasi banjir mulai waspada karena khawatir genangan banjir tersebut akan semakin tinggi. Penutusan sumber Koran Madura di lapangan, warga tak menduga jika akan terjadi banjir. Sebab, di Kec/Kota Sampang sejak beberapa waktu lalu hingga Rabu (10/7) tidak adanya tanda banjir. "Padahal daerah Kota saja tidak pernah ada hujan, atau pun yang bisa ada banjir, katanya di daerah utara Kecamatan Kedungdung, Robatal, dan Ketapang hujan deras, Mas, warga Kota gak tahu jadinya," ujar Yusuf (43), warga Jalan Seruni Kelurahan Rongtengah. Hal sama disampaikan oleh Hasan (35), warga Kelurahan Dalpenang. Ia menjelaskan akibat adanya genangan banjir terpaksa sejak menjelang sahur harus serba kerepotan. "Ya kerrpotannya karena waktu mau masak buat makan sahur kompor di genangi sama air banjir, jadinya hanya makan sisa buka saja," ucapnya. Sementara itu, MH Said Abdullah melalui tim Jempol Bambang-Said memberikan bantuan makanan takjil di wilayah terkena banjir tersebut. Yaitu, meliputi Jalan Imam Bonjol dan Jalan Melati. Selain membantu warga yang sedang berlalu lalang di sepanjang jalan tersebut, Tim Jempol BDH-Said juga mendatangi rumah-rumah warga yang tergenang banjir. âAksi pemberian santunan ini sebagai bentuk kepedulian Bapak Said Abdullah terhadap masyarakat Sampang, â kata Devi, Tim Jempol BDH-Said Sampang, Kamis (11/7) sore. âBesok (hari ini) kami juga akan memberikan Takjil gratis di Terminal Sampang,â imbuhnya. (ryn/lum)