Dianggarkan Puluhan Miliar PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah menyiapkan dana perbaikan sungai yang dinyatakan menjadi penyeba...
Dianggarkan Puluhan Miliar
PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah menyiapkan dana perbaikan sungai yang dinyatakan menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah itu, beberapa waktu lalu. Dana yang disediakan tersebut mencapai Rp 43 miliar yang bersumber dari dana APBD Pamekasan yang ditopang dengan APBN. Dana sebesar itu disiapkan untuk penanganan Kali Jombang sebesar Rp 8 miliar, Kali Semajid sebesar Rp 7 miliar dan untuk pengendali banjir di kedua sungai itu sebesar Rp 28 miliar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, Totok Hartono mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk pengerukan dan pelebaran badan sungai. Sebab, salah satu penyebab terjadinya luapan, akibat terjadinya pendangkalan dan penyempitan badan sungai. Sedang untuk program pengendalian banjir, pemerintah merencanakan membangun tangkis menggunakan tiang pancang dari beton dari Kali Semajid ke Kali Jombang. Tangkis tersebut diharapkan mampu menahan debit air sehingga tidak meluap  ke permukiman warga. âKarenanya, kami berharap langkah ini didukung warga karena program ini juga untuk kepentingan bersama,â kata Totok. Saat ini, Dinas PU Pamekasan sedang aktif melakukan koordinasi dengan Balai Pengawasan Aliran  Air dan Sungai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur untuk mematangkan rencana penanganan banjir tersebut. Kali Samajid adalah kali terbesar di Pamekasan. Sungai itu merupakan induk yang alirannya bersambung dengan aliran Kali Jombang dan Kali Keluang. Di Kecamatan Kota, daerah-daerah yang sering menerima dampak dari luapan kedua sungai yang menjadi pembuangan Kali Samajid itu antara lain Kelurahan Junjangcang, Patemon, Parteker, Desa Laden, dan Kelurahan Baru Rambat Timur. (awa/rah).
PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah menyiapkan dana perbaikan sungai yang dinyatakan menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah itu, beberapa waktu lalu. Dana yang disediakan tersebut mencapai Rp 43 miliar yang bersumber dari dana APBD Pamekasan yang ditopang dengan APBN. Dana sebesar itu disiapkan untuk penanganan Kali Jombang sebesar Rp 8 miliar, Kali Semajid sebesar Rp 7 miliar dan untuk pengendali banjir di kedua sungai itu sebesar Rp 28 miliar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, Totok Hartono mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk pengerukan dan pelebaran badan sungai. Sebab, salah satu penyebab terjadinya luapan, akibat terjadinya pendangkalan dan penyempitan badan sungai. Sedang untuk program pengendalian banjir, pemerintah merencanakan membangun tangkis menggunakan tiang pancang dari beton dari Kali Semajid ke Kali Jombang. Tangkis tersebut diharapkan mampu menahan debit air sehingga tidak meluap  ke permukiman warga. âKarenanya, kami berharap langkah ini didukung warga karena program ini juga untuk kepentingan bersama,â kata Totok. Saat ini, Dinas PU Pamekasan sedang aktif melakukan koordinasi dengan Balai Pengawasan Aliran  Air dan Sungai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur untuk mematangkan rencana penanganan banjir tersebut. Kali Samajid adalah kali terbesar di Pamekasan. Sungai itu merupakan induk yang alirannya bersambung dengan aliran Kali Jombang dan Kali Keluang. Di Kecamatan Kota, daerah-daerah yang sering menerima dampak dari luapan kedua sungai yang menjadi pembuangan Kali Samajid itu antara lain Kelurahan Junjangcang, Patemon, Parteker, Desa Laden, dan Kelurahan Baru Rambat Timur. (awa/rah).