Demokrat Tidak Mengakui Telah Menjegal Cagub-Cawagub BANGKALAN â" Mindset di dalam masyarakat yang mengatakan bahwa KarSa (Sukarwo-Sya...
Demokrat Tidak Mengakui Telah Menjegal Cagub-Cawagub
BANGKALAN â" Mindset di dalam masyarakat yang mengatakan bahwa KarSa (Sukarwo-Syaifullah) telah melakukan kecurangan dan penjegalan terhadap salah satu pasangan calon cagub-cawagub dibantah oleh salah satu partai pengusungnya, yakni Partai Demokrat (PD). Melalui Ketua DPC PD Â Bangkalan, Ismail Hasan, dia mengatakan, tidak ada yang curang dalam proses pemilihan gubernur (pilgub) tersebut. KarSa yang tak lain merupakan incumbent sejak awal sudah menjalin komunikasi baik dengan semua partai non parlemen. âTiga bulan sekali pak karwo mengadakan kunjungan silaturrahmi secara rutin sejak dulu. Kalau pun ada satu atau dua partai ketika menjelang pelaksanaan pilgub keluar dari barisan. Justru partai tersebut yang berkhianat terhadap komitmen yang telah dibangun bersama selama ini,â ungkapnya. Sementara untuk isu penjegalan yang beredar, lanjut ismail, itu merupakan ranah KPU. Sebab, pada intinya siapa pun bebas menggalang dukungan untuk pemenangan calon yang diusung. âSiapapun yang hendak mencari dukungan sebanyak-banyaknya pun bebas,â katanya. Terkait ada partai yang banyak mendukung ke Karsa, hal itu disebabkan karena yang bersangkutan sudah membangun komitmen bersama sejak awal. Namun, jika secara tiba-tiba ada orang yang mau mengambil, itu yang menjadi permasalahan baru. Ismail menjelaskan, dukungan Karsa sendiri sejauh ini memang terdiri dari banyak partai dan elemen. Dari struktural partai yang dipimpinnya sendiri sudah bergerak, mulai dari tingkatan DPC, PAC sampai ke ranting. âSaya sudah memerintahkan agar segera konsolidasi untuk pemenangan pilgub mendatang,â jelasnya. Selain itu, Ismael menerangkan, mengenai pembentukan komunikasi ke tingkat bawah pihaknya sudah melakukan hal itu, akan tetapi, tim pemenangan Karsa sendiri bukan dari struktural partai, baik itu dari Demokrat atau pun partai pengusung yang lain. Menurutnya, kalau salah satu partai ditunjuk menjadi tim pemenangan, komposisinya dikawatirkan kurang pas, tentunya akan menjadi permasalahan. Lebih baik memang seperti itu, terdiri dari non struktural. Yang pasti tim tersebut sudah dibentuk. Pihaknya pun belum mengetahui, siapa saja yang terlibat dalam tim tersebut. âSaya menilai langkah tersebut terbilang bagus, untuk menghindari rasa kecemburuan diantara partai pengusung Karsa sendiri,â pungkasnya. (ori)
BANGKALAN â" Mindset di dalam masyarakat yang mengatakan bahwa KarSa (Sukarwo-Syaifullah) telah melakukan kecurangan dan penjegalan terhadap salah satu pasangan calon cagub-cawagub dibantah oleh salah satu partai pengusungnya, yakni Partai Demokrat (PD). Melalui Ketua DPC PD Â Bangkalan, Ismail Hasan, dia mengatakan, tidak ada yang curang dalam proses pemilihan gubernur (pilgub) tersebut. KarSa yang tak lain merupakan incumbent sejak awal sudah menjalin komunikasi baik dengan semua partai non parlemen. âTiga bulan sekali pak karwo mengadakan kunjungan silaturrahmi secara rutin sejak dulu. Kalau pun ada satu atau dua partai ketika menjelang pelaksanaan pilgub keluar dari barisan. Justru partai tersebut yang berkhianat terhadap komitmen yang telah dibangun bersama selama ini,â ungkapnya. Sementara untuk isu penjegalan yang beredar, lanjut ismail, itu merupakan ranah KPU. Sebab, pada intinya siapa pun bebas menggalang dukungan untuk pemenangan calon yang diusung. âSiapapun yang hendak mencari dukungan sebanyak-banyaknya pun bebas,â katanya. Terkait ada partai yang banyak mendukung ke Karsa, hal itu disebabkan karena yang bersangkutan sudah membangun komitmen bersama sejak awal. Namun, jika secara tiba-tiba ada orang yang mau mengambil, itu yang menjadi permasalahan baru. Ismail menjelaskan, dukungan Karsa sendiri sejauh ini memang terdiri dari banyak partai dan elemen. Dari struktural partai yang dipimpinnya sendiri sudah bergerak, mulai dari tingkatan DPC, PAC sampai ke ranting. âSaya sudah memerintahkan agar segera konsolidasi untuk pemenangan pilgub mendatang,â jelasnya. Selain itu, Ismael menerangkan, mengenai pembentukan komunikasi ke tingkat bawah pihaknya sudah melakukan hal itu, akan tetapi, tim pemenangan Karsa sendiri bukan dari struktural partai, baik itu dari Demokrat atau pun partai pengusung yang lain. Menurutnya, kalau salah satu partai ditunjuk menjadi tim pemenangan, komposisinya dikawatirkan kurang pas, tentunya akan menjadi permasalahan. Lebih baik memang seperti itu, terdiri dari non struktural. Yang pasti tim tersebut sudah dibentuk. Pihaknya pun belum mengetahui, siapa saja yang terlibat dalam tim tersebut. âSaya menilai langkah tersebut terbilang bagus, untuk menghindari rasa kecemburuan diantara partai pengusung Karsa sendiri,â pungkasnya. (ori)