Daging Lokal Masih Mencukupi SUMENEP - Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep Arif Rusdi mengatakan, meski kuota daging untuk bulan puas...
Daging Lokal Masih Mencukupi
SUMENEP - Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep Arif Rusdi mengatakan, meski kuota daging untuk bulan puasa dan lebaran tahun ini dinilai perlu mengimpor dari luar. Namun, sejauh ini kebutuhan daging untuk wilayah Kabupaten Sumenep masih mencukupi. Sehingga untuk Sumenep dipastikan tidak ikut menikmati impor daging tersebut. âMemang untuk kebutuhan daging di Sumenep masih mencukupi, sehingga impor daging yang saat ini dilakukan oleh pemerintah pusat untuk memenuhi kuota daging di bulan puasa dan di hari lebaran nanti harus mengipor, tapi untuk Sumenep kemungkinan besar tidak akan ikut menikmati daging import tersebut,â ujarnya, Kamis (25/7). Untuk kabupaten Sumenep, kata Arif, sengaja mengusahakan untuk tidak memasok daging dari luar, sehingga daging yang dinikmati dan dikonsumsi oleh masyarakat adalah benar-benar daging sapi asli daerah. Hal ini bagian dari cara untuk meminimalisir daging-daging yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat. âKarena memang Sumenep merupakan penghasil sapi terbanyak se-Indonesia. Jadi mengimpor daging sapi tidak diperlukan, karena daging lokal masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Sumenep di bulan Ramadhan dan di hari lebaran nanti. Selain itu kualitas dagingnya pun sangat baik,â ungkapnya ke Koran Madura. Sementara itu, Kepala bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Sumenep, Heny Yulianto mengatakan, harga daging msih dalam keadaan normal, harga masih dalam tingkat sebagaimana selayaknya pada bulan puasa dan menjelang lebaran. Kenaikan daging sudah terjadi sejak sebelum bulan Ramadhan, yaitu dari Rp 80 ribu naik menjadi Rp 85 ribu, dan sejak bulan Ramadhan naik menjadi Rp 90 ribu per Kg. Naiknya harga tersebut, Heny menilai salah satunya dipengaruhi oleh naiknya harga BBM. âMemang sempat dipengaruhi dengan naiknya BBM, akan tetapi juga karena memang bulan puasa dan menjelang lebaran, dan saat ini harganya mencapai Rp 90 ribu, dan masih dalam taraf normal,â paparnya. (sym/mk)
SUMENEP - Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep Arif Rusdi mengatakan, meski kuota daging untuk bulan puasa dan lebaran tahun ini dinilai perlu mengimpor dari luar. Namun, sejauh ini kebutuhan daging untuk wilayah Kabupaten Sumenep masih mencukupi. Sehingga untuk Sumenep dipastikan tidak ikut menikmati impor daging tersebut. âMemang untuk kebutuhan daging di Sumenep masih mencukupi, sehingga impor daging yang saat ini dilakukan oleh pemerintah pusat untuk memenuhi kuota daging di bulan puasa dan di hari lebaran nanti harus mengipor, tapi untuk Sumenep kemungkinan besar tidak akan ikut menikmati daging import tersebut,â ujarnya, Kamis (25/7). Untuk kabupaten Sumenep, kata Arif, sengaja mengusahakan untuk tidak memasok daging dari luar, sehingga daging yang dinikmati dan dikonsumsi oleh masyarakat adalah benar-benar daging sapi asli daerah. Hal ini bagian dari cara untuk meminimalisir daging-daging yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat. âKarena memang Sumenep merupakan penghasil sapi terbanyak se-Indonesia. Jadi mengimpor daging sapi tidak diperlukan, karena daging lokal masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Sumenep di bulan Ramadhan dan di hari lebaran nanti. Selain itu kualitas dagingnya pun sangat baik,â ungkapnya ke Koran Madura. Sementara itu, Kepala bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Sumenep, Heny Yulianto mengatakan, harga daging msih dalam keadaan normal, harga masih dalam tingkat sebagaimana selayaknya pada bulan puasa dan menjelang lebaran. Kenaikan daging sudah terjadi sejak sebelum bulan Ramadhan, yaitu dari Rp 80 ribu naik menjadi Rp 85 ribu, dan sejak bulan Ramadhan naik menjadi Rp 90 ribu per Kg. Naiknya harga tersebut, Heny menilai salah satunya dipengaruhi oleh naiknya harga BBM. âMemang sempat dipengaruhi dengan naiknya BBM, akan tetapi juga karena memang bulan puasa dan menjelang lebaran, dan saat ini harganya mencapai Rp 90 ribu, dan masih dalam taraf normal,â paparnya. (sym/mk)