Bupati Akan Tutup Paksa Warung Remang-remang PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengancam akan menutup paksa warung yang menyediaka...
Bupati Akan Tutup Paksa Warung Remang-remang
PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengancam akan menutup paksa warung yang menyediakan pelacur. Ancaman itu dinyatakan Syafii setelah beberapa waktu lalu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan menangkap tiga orang pelacur yang beroperasi di wilayahnya. âSangat tidak bisa diterima, pada bulan puasa masih ada warung yang menyediakan yang seperti itu. Ini sangat menodai kesucian Bulan Ramadhan dan mencederai Pamekasan sebagai Kota Gerbang Salam,â katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan berhasil menangkap dua orang pelacur dan seorang pemilik warung kopi, Rabu (24/7) malam. Kedua pelacur itu ditangkap di sebuah warung yang terletak di jalan Dirgahayu. Bupati memerintahkan Satpol PP Pamekasan terus menggiatkan operasi untuk mempersempit ruang gerak para pelacur itu beroperasi di wilayahnya, terutama di bulan Ramadhan. Kepala Satpol PP, Masrukin mengatakan setelah dilakukan pembinaan, kedua pelacur itu dikembalikan ke keluarganya. Pembinaan itu dilakukan agar keduanya tidak lagi berprofesi sebagai pelacur, apalagi satu di antara keduanya sudah tiga kali ditangkap. Ia mengancam akan menutup paksa warung yang memaksakan diri membuka praktek pelacuran dengan menyediakan tempat bagi para pelacur untuk beroperasi. Sebab, salah satu sebab masih beroperasinya pelacur di Pamekasan karena para pemilik warung itu memberi kesempatan kepada mereka untuk mangkal. âAncaman ini serius. Kami tidak akan segan-segan melakukan penutupan paksa warung yang masih sediakan pelacur,â katanya. (awa/rah).
PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengancam akan menutup paksa warung yang menyediakan pelacur. Ancaman itu dinyatakan Syafii setelah beberapa waktu lalu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan menangkap tiga orang pelacur yang beroperasi di wilayahnya. âSangat tidak bisa diterima, pada bulan puasa masih ada warung yang menyediakan yang seperti itu. Ini sangat menodai kesucian Bulan Ramadhan dan mencederai Pamekasan sebagai Kota Gerbang Salam,â katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan berhasil menangkap dua orang pelacur dan seorang pemilik warung kopi, Rabu (24/7) malam. Kedua pelacur itu ditangkap di sebuah warung yang terletak di jalan Dirgahayu. Bupati memerintahkan Satpol PP Pamekasan terus menggiatkan operasi untuk mempersempit ruang gerak para pelacur itu beroperasi di wilayahnya, terutama di bulan Ramadhan. Kepala Satpol PP, Masrukin mengatakan setelah dilakukan pembinaan, kedua pelacur itu dikembalikan ke keluarganya. Pembinaan itu dilakukan agar keduanya tidak lagi berprofesi sebagai pelacur, apalagi satu di antara keduanya sudah tiga kali ditangkap. Ia mengancam akan menutup paksa warung yang memaksakan diri membuka praktek pelacuran dengan menyediakan tempat bagi para pelacur untuk beroperasi. Sebab, salah satu sebab masih beroperasinya pelacur di Pamekasan karena para pemilik warung itu memberi kesempatan kepada mereka untuk mangkal. âAncaman ini serius. Kami tidak akan segan-segan melakukan penutupan paksa warung yang masih sediakan pelacur,â katanya. (awa/rah).