BBM di Kepulauan Langka SUMENEP â" Stok bahan bakar minyak jenis solar dan premium di Kepulauan Raas sudah sepekan langka. Langkanya ...
BBM di Kepulauan Langka
SUMENEP â" Stok bahan bakar minyak jenis solar dan premium di Kepulauan Raas sudah sepekan langka. Langkanya BBM karena tidak adanya pengiriman BBM oleh pemilik rekomendasi. Warga Kepulauan Raas yang tersebar di sembilan desa mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM. Warga Kropo Kecamatan Raas, Ahmad Rasyid, menuturkan, warga di wilayahnya sangat diresahkan dengan terjadinya kelangkaan BBM tersebut. "Kelangkaan itu secara langsung berdampak terhadap perekonomian warga," ungkapnya, Selasa (16/7). Aktivitas warga yang sebagian besar melaut lumpuh karena kesulitan mendapatkan bahan bakar perahu dan kapal. Ketika tidak melaut, ereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Menurut Rasyid, dibeberapa toko BBM ada, tapi karena langka harganya sangat mahal. Saat ini harga peremium mencapai Rp. 10. Padahal, katanya, harga normal Rp. 8 ribu per liter. Untuk jenis solar bisa mencapai Rp. 8 ribu hingga Rp. 9 ribu, dari harga normal 7.500 per liter. "Kalau saya sebagai rakyat kecil berharap, pemerintah daerah turun tangan. Sehingga BBM di Pulau Raas bisa stabil, karena kondisi ini benar-benar berdampak kepada perekonomian warga yang mayoritas sebagai nelayan," tuturnya, Selasa (16/7). Secara terpisah, Camat Raas Ali Dafir mengakui jika proses distribusi BBM ke wilayahnya terhambat, karena sejumlah pemilik rekom enggan melakukan penebusan akibat maraknya penangkapan BBM oleh Tim Ditpol Air Polda di Perairan Sumenep. Kondisi tersebut dinilai tidak terlalu berdampak terhadap persediaan BBM di Pulau Raas. Dia memastikan, sejak hari ini proses distribusi BBM ke Pulau Raas sudah berlangsung kembali, sebab sejumlah pengusaha mulai mengurus rekomnya. "Saya berharap semoga dalam hari-hari ke depan, distribusi BBM bisa stabil. Kasihan masyarakat," pungkasnya. (athink/mk)
SUMENEP â" Stok bahan bakar minyak jenis solar dan premium di Kepulauan Raas sudah sepekan langka. Langkanya BBM karena tidak adanya pengiriman BBM oleh pemilik rekomendasi. Warga Kepulauan Raas yang tersebar di sembilan desa mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM. Warga Kropo Kecamatan Raas, Ahmad Rasyid, menuturkan, warga di wilayahnya sangat diresahkan dengan terjadinya kelangkaan BBM tersebut. "Kelangkaan itu secara langsung berdampak terhadap perekonomian warga," ungkapnya, Selasa (16/7). Aktivitas warga yang sebagian besar melaut lumpuh karena kesulitan mendapatkan bahan bakar perahu dan kapal. Ketika tidak melaut, ereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Menurut Rasyid, dibeberapa toko BBM ada, tapi karena langka harganya sangat mahal. Saat ini harga peremium mencapai Rp. 10. Padahal, katanya, harga normal Rp. 8 ribu per liter. Untuk jenis solar bisa mencapai Rp. 8 ribu hingga Rp. 9 ribu, dari harga normal 7.500 per liter. "Kalau saya sebagai rakyat kecil berharap, pemerintah daerah turun tangan. Sehingga BBM di Pulau Raas bisa stabil, karena kondisi ini benar-benar berdampak kepada perekonomian warga yang mayoritas sebagai nelayan," tuturnya, Selasa (16/7). Secara terpisah, Camat Raas Ali Dafir mengakui jika proses distribusi BBM ke wilayahnya terhambat, karena sejumlah pemilik rekom enggan melakukan penebusan akibat maraknya penangkapan BBM oleh Tim Ditpol Air Polda di Perairan Sumenep. Kondisi tersebut dinilai tidak terlalu berdampak terhadap persediaan BBM di Pulau Raas. Dia memastikan, sejak hari ini proses distribusi BBM ke Pulau Raas sudah berlangsung kembali, sebab sejumlah pengusaha mulai mengurus rekomnya. "Saya berharap semoga dalam hari-hari ke depan, distribusi BBM bisa stabil. Kasihan masyarakat," pungkasnya. (athink/mk)