Bantuan Pemberdayaan Wanita Pesisir Mandek SAMPANG - Bantuan barang untuk pemberdayaan wanita pesisir yang turun sekitar bulan awal Juli 2...
Bantuan Pemberdayaan Wanita Pesisir Mandek
SAMPANG - Bantuan barang untuk pemberdayaan wanita pesisir yang turun sekitar bulan awal Juli 2013 dari Dinas kelautan Provinsi Jawa Timur ke Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sampang, belum tersalurkan ke peserta yang mengikuti pelatihan karena barang tersebut masih tersimpan di salah satu rumah pendamping pugar. Setelah terdengar oleh salah satu peserta pelatihan pemberdayaan wanita pesisir kalau bantuan barang tersebut sudah turun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan karena lama tidak sampai ketangannya mereka langsung mengkoordinasikan ke DKPP Sampang. Anehnya, sebelum mempertanyakan tentang pendistribusian bantuan barang tersebut terhadap dinas terkait, sudah ditanya lebih awal tentang hasil prosesnya. Padahal, rencananya akan mempertanyakan tentang itu, sehingga peserta yang ikut pelatihan tersebut dan menduga bahwa bantuan tersebut sudah turun namun masih belum sampai ketangannya. Salah satu peserta yang ikut pelatihan pemberdayaan wanita pesisir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, setelah mengikuti palatihan yang ditempatkan di Hotel Tina Kabupaten Pasuruan, pernah dijanjikan akan diberikan bantuan barang untuk pengelolaan garam, dan akan diserahkan melalui dinas terkait. Namun, sampai sekarang dia belum pernah menerima bantuan tersebut. Bahkan, dia pernah mendengar kalau bantuan barang itu sudah turun akan tetapi masih mandek disalah satu rumah pendamping pugar (pemberdayaan usaha garam rakyat), karena sesuai dengan yang dijanjikan oleh pelaksana kegiatan kalau nanti akan dibantu dengan barang untuk proses pengelolaan garam dan bisa dikembangkan sesuai dengan pelatihan yang telah diikuti. "Kami memang pernah dijanjikan akan dibantu dengan alat-alat penggaraman. Namun, sampai sekarang kami masih belum menerima bantuan tersebut, dan saya melihat alat-alat bantuan itu masih tersimpan di rumah salah satu pendamping pugar yang juga ikut pelatihan," ucapnya kepada Koran Madura, Senin (29/7) . Sementara Kepala DKPP melalui Kabid Kelautan M. Mahfud mengatakan, bantuan barang untuk pemberdayaan wanita pesisir sudah turun sejak awal bulan Juli 2013. Alasan bantuan tersebut tidak diturunkan ke kantor dinas karena pada waktu pengiriman dari Surabaya bertepatan dengan hari libur kerja, sehingga dia menyarankan agar diturunkan di rumah pendamping yang dekat dengan jalan raya. Apalagi kendaraan pengangkut bantuan tersebut masih mau melakukan pengiriman di kabupaten lain, sehingga untuk bantuan di Kabupaten Sampang sekalian diturunkan di rumah pendamping pugar. Mahfud mengaku tidak tahu tentang pendistribusian bantuan bagi wanita pesisir yang masih belum dibagikan. Padahal, sebelumnya dia mengakui kalau pernah melakukan pengecekan ke rumahnya pendamping. Namun, karena situasinya dibawah lagi ramai dan banyak peserta yang menanyakan bantuan tersebut dia menjawab kalau sebelumnya sudah disampaikan terhadap pendamping untuk segera didistribusikan. âJumlah bantuan tersebut melebihi dari jumlah peserta yang ikut pelatihan dan akan diberikan kepada wanita yang ada disekitar pesisir, sehingga peserta yang ikut pelatihan bisa menyalurkan ilmunya kepada wanita yang belum bisa ikut dan agar komunikasinya bisa nyambung. Sementara wanita pesisir yang ikut pelatihan sebanyak 6 orang terdiri dari 2 kecamatan yaitu dari Kecamatan Camplong dan Kecamatan Sampang,â ucapnya. (Jun)
SAMPANG - Bantuan barang untuk pemberdayaan wanita pesisir yang turun sekitar bulan awal Juli 2013 dari Dinas kelautan Provinsi Jawa Timur ke Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sampang, belum tersalurkan ke peserta yang mengikuti pelatihan karena barang tersebut masih tersimpan di salah satu rumah pendamping pugar. Setelah terdengar oleh salah satu peserta pelatihan pemberdayaan wanita pesisir kalau bantuan barang tersebut sudah turun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan karena lama tidak sampai ketangannya mereka langsung mengkoordinasikan ke DKPP Sampang. Anehnya, sebelum mempertanyakan tentang pendistribusian bantuan barang tersebut terhadap dinas terkait, sudah ditanya lebih awal tentang hasil prosesnya. Padahal, rencananya akan mempertanyakan tentang itu, sehingga peserta yang ikut pelatihan tersebut dan menduga bahwa bantuan tersebut sudah turun namun masih belum sampai ketangannya. Salah satu peserta yang ikut pelatihan pemberdayaan wanita pesisir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, setelah mengikuti palatihan yang ditempatkan di Hotel Tina Kabupaten Pasuruan, pernah dijanjikan akan diberikan bantuan barang untuk pengelolaan garam, dan akan diserahkan melalui dinas terkait. Namun, sampai sekarang dia belum pernah menerima bantuan tersebut. Bahkan, dia pernah mendengar kalau bantuan barang itu sudah turun akan tetapi masih mandek disalah satu rumah pendamping pugar (pemberdayaan usaha garam rakyat), karena sesuai dengan yang dijanjikan oleh pelaksana kegiatan kalau nanti akan dibantu dengan barang untuk proses pengelolaan garam dan bisa dikembangkan sesuai dengan pelatihan yang telah diikuti. "Kami memang pernah dijanjikan akan dibantu dengan alat-alat penggaraman. Namun, sampai sekarang kami masih belum menerima bantuan tersebut, dan saya melihat alat-alat bantuan itu masih tersimpan di rumah salah satu pendamping pugar yang juga ikut pelatihan," ucapnya kepada Koran Madura, Senin (29/7) . Sementara Kepala DKPP melalui Kabid Kelautan M. Mahfud mengatakan, bantuan barang untuk pemberdayaan wanita pesisir sudah turun sejak awal bulan Juli 2013. Alasan bantuan tersebut tidak diturunkan ke kantor dinas karena pada waktu pengiriman dari Surabaya bertepatan dengan hari libur kerja, sehingga dia menyarankan agar diturunkan di rumah pendamping yang dekat dengan jalan raya. Apalagi kendaraan pengangkut bantuan tersebut masih mau melakukan pengiriman di kabupaten lain, sehingga untuk bantuan di Kabupaten Sampang sekalian diturunkan di rumah pendamping pugar. Mahfud mengaku tidak tahu tentang pendistribusian bantuan bagi wanita pesisir yang masih belum dibagikan. Padahal, sebelumnya dia mengakui kalau pernah melakukan pengecekan ke rumahnya pendamping. Namun, karena situasinya dibawah lagi ramai dan banyak peserta yang menanyakan bantuan tersebut dia menjawab kalau sebelumnya sudah disampaikan terhadap pendamping untuk segera didistribusikan. âJumlah bantuan tersebut melebihi dari jumlah peserta yang ikut pelatihan dan akan diberikan kepada wanita yang ada disekitar pesisir, sehingga peserta yang ikut pelatihan bisa menyalurkan ilmunya kepada wanita yang belum bisa ikut dan agar komunikasinya bisa nyambung. Sementara wanita pesisir yang ikut pelatihan sebanyak 6 orang terdiri dari 2 kecamatan yaitu dari Kecamatan Camplong dan Kecamatan Sampang,â ucapnya. (Jun)