Api Melalap Rumah PAMEKASAN â" Rumah Masâudi (60), di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, ludes ...
Api Melalap Rumah
PAMEKASAN â" Rumah Masâudi (60), di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, ludes terbakar api hingga rata dengan tanah, Selasa (30/7) sekitar pukul 04.00 WIB kemarin. Akibat kejadian itu, seluruh bangunan berikut perabot rumah tangganya dan empat karung sak berisi uang kertas senilai Rp 500 juta, milik Masâudi, yang berprofesi sebagai tabib penyembuhan orang sakit, tidak terselamatkan. Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu Masâudi yang hidup sebatangkara ditinggal mati istri dan tanpa anak, kaget melihat api mengepul dari plafon rumahnya. Masâudi kaget, karena ia tidak merasa menyalakan kompor atau korek api. Kemudian Masâudi berlari ke luar bukannya berteriak minta tolong, hanya lari terbirit-birit ke rumah tetangga mengatakan dirinya kena musibah dan meminta bantuan. Berselang tidak berapa lama, sejumlah warga berdatangan membantu memadamkan api, menggunakan air sumur dan mengambil dari kamar mandi tetangga sekitar. Di antara warga berusaha mencari satu sak beras berisi uang kertas dan berhasil mengambil sebagian isinya senilai Rp 10 juta. Api terus membesar, hingga akhirnya rumah Masâudi luluh lantak dan hangus dilalap api bersama seluruh isinya. Zuhri, warga sekitar lokasi mengatakan tak ada kepanikan dari korban saat kebakaran berlangsung. Sehingga tetangga tidak cepat memadamkan api, karena korban tidak minta tolong. Warga akhirnya memadati rumah korban, setelah api menyala membumbung tinggi. Zuhri menjelaskan barang yang terbakar itu berupa ratusan sarung mahal pemberian orang, berbagai merek dengan harga antara Rp 250.000 hingga Rp 750.000 yang masih terbungkus dus, termasuk baju gamis dan surban sutra. Sementara Masâudi, hanya terdiam melihat rumah berikut isinya terbakar. Ia nampak hanya pasrah dan menerima kenyataan. Kini ia terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya di desa setempat. âIni namanya musibah yang harus kami terima. Mau apa lagi, semuanya sudah kehendak Allah,â katanya. Sementara saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran rumah itu. Dugaan sementara karena konsleting arus listrik, karena saat kejadian, kompor di rumahnya sudah dimatikan. (uzi/muj/rah)
PAMEKASAN â" Rumah Masâudi (60), di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, ludes terbakar api hingga rata dengan tanah, Selasa (30/7) sekitar pukul 04.00 WIB kemarin. Akibat kejadian itu, seluruh bangunan berikut perabot rumah tangganya dan empat karung sak berisi uang kertas senilai Rp 500 juta, milik Masâudi, yang berprofesi sebagai tabib penyembuhan orang sakit, tidak terselamatkan. Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu Masâudi yang hidup sebatangkara ditinggal mati istri dan tanpa anak, kaget melihat api mengepul dari plafon rumahnya. Masâudi kaget, karena ia tidak merasa menyalakan kompor atau korek api. Kemudian Masâudi berlari ke luar bukannya berteriak minta tolong, hanya lari terbirit-birit ke rumah tetangga mengatakan dirinya kena musibah dan meminta bantuan. Berselang tidak berapa lama, sejumlah warga berdatangan membantu memadamkan api, menggunakan air sumur dan mengambil dari kamar mandi tetangga sekitar. Di antara warga berusaha mencari satu sak beras berisi uang kertas dan berhasil mengambil sebagian isinya senilai Rp 10 juta. Api terus membesar, hingga akhirnya rumah Masâudi luluh lantak dan hangus dilalap api bersama seluruh isinya. Zuhri, warga sekitar lokasi mengatakan tak ada kepanikan dari korban saat kebakaran berlangsung. Sehingga tetangga tidak cepat memadamkan api, karena korban tidak minta tolong. Warga akhirnya memadati rumah korban, setelah api menyala membumbung tinggi. Zuhri menjelaskan barang yang terbakar itu berupa ratusan sarung mahal pemberian orang, berbagai merek dengan harga antara Rp 250.000 hingga Rp 750.000 yang masih terbungkus dus, termasuk baju gamis dan surban sutra. Sementara Masâudi, hanya terdiam melihat rumah berikut isinya terbakar. Ia nampak hanya pasrah dan menerima kenyataan. Kini ia terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya di desa setempat. âIni namanya musibah yang harus kami terima. Mau apa lagi, semuanya sudah kehendak Allah,â katanya. Sementara saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran rumah itu. Dugaan sementara karena konsleting arus listrik, karena saat kejadian, kompor di rumahnya sudah dimatikan. (uzi/muj/rah)