Aktivitas Nelayan Lumpuh SAMPANG â" Cuaca ekstrem mengakibatkan aktivitas nelayan di pesisir Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang lump...
Aktivitas Nelayan Lumpuh
SAMPANG â" Cuaca ekstrem mengakibatkan aktivitas nelayan di pesisir Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang lumpuh. Nelayan tak berani melaut akibat tingginya ombak disertai angin kencang kerap melanda perairan daerah tersebut. Berdasarkan pantauan Koran Madura, aktivitas nelayan lumpuh sejak awal bulan puasa. Hal itu berdampak terhadap perekonomian nelayan karena sebagian besar dari mereka tak punya penghasilan lain selain melaut. Mahrus (53), nelayan asal Desa Darma, Camplong, mengaku tidak berani memaksakan diri tetap melaut seperti sebagian nelayan lainnya. Menurutnya terlalu besar resikonya dari pada tangkapan ikan yang didapat. "Kami takut kalau kondisi ombak yang semakin meninggi, bisa mengancam keselamatan. Ada sih yang tetap nekat melaut tapi resikonya besar dan hasilnya tidak sepadan," ucapnya, Selasa (30/7). Sejak adanya angin yang kurang bersahabat itu para nelayan hanya menghabiskan waktunya dengan menunggu di tepi pantai sambil membenahi jaring yang rusak. "Sementara ya kerja seperti sekarang ini mas, benerin jaring dan kapal yang pelu dibenahi,"terangnya. Akibat cuaca ekstrim beberapa pekan terakhir, tidak hanya membuat nelayan di pesisir Sampang kehilangan mata pencaharian lantaran tidak bisa melaut, namun akses transportasi penghubung antara Kabupaten Sampang dengan Pulau Mandangin juga terhambat. Menurut Nur Ali (43), salah satu nahkoda kapal penyeberangan Sampang-Mandangin menjelaskan, angin kencang yang menyebabkan tingginya gelombang laut membuat banyak kapal penumpang tidak bisa beroperasi. Akan tetapi, meski cuaca tidak bersahabat sebagian masih ada kapal yang nekat untuk melakukan penyebrangan. "Biasanya kalau pagi ombaknya tinggi sekali dan disertai angin kencang, jadi takut untuk menyeberang. Sementara ini kapal dibiarkan bersandar dulu. Tapi, sebagian kecil saja yang tetap berangkat mengantar penumpang ke Pulau Mandangin," paparnya. (ryn)
SAMPANG â" Cuaca ekstrem mengakibatkan aktivitas nelayan di pesisir Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang lumpuh. Nelayan tak berani melaut akibat tingginya ombak disertai angin kencang kerap melanda perairan daerah tersebut. Berdasarkan pantauan Koran Madura, aktivitas nelayan lumpuh sejak awal bulan puasa. Hal itu berdampak terhadap perekonomian nelayan karena sebagian besar dari mereka tak punya penghasilan lain selain melaut. Mahrus (53), nelayan asal Desa Darma, Camplong, mengaku tidak berani memaksakan diri tetap melaut seperti sebagian nelayan lainnya. Menurutnya terlalu besar resikonya dari pada tangkapan ikan yang didapat. "Kami takut kalau kondisi ombak yang semakin meninggi, bisa mengancam keselamatan. Ada sih yang tetap nekat melaut tapi resikonya besar dan hasilnya tidak sepadan," ucapnya, Selasa (30/7). Sejak adanya angin yang kurang bersahabat itu para nelayan hanya menghabiskan waktunya dengan menunggu di tepi pantai sambil membenahi jaring yang rusak. "Sementara ya kerja seperti sekarang ini mas, benerin jaring dan kapal yang pelu dibenahi,"terangnya. Akibat cuaca ekstrim beberapa pekan terakhir, tidak hanya membuat nelayan di pesisir Sampang kehilangan mata pencaharian lantaran tidak bisa melaut, namun akses transportasi penghubung antara Kabupaten Sampang dengan Pulau Mandangin juga terhambat. Menurut Nur Ali (43), salah satu nahkoda kapal penyeberangan Sampang-Mandangin menjelaskan, angin kencang yang menyebabkan tingginya gelombang laut membuat banyak kapal penumpang tidak bisa beroperasi. Akan tetapi, meski cuaca tidak bersahabat sebagian masih ada kapal yang nekat untuk melakukan penyebrangan. "Biasanya kalau pagi ombaknya tinggi sekali dan disertai angin kencang, jadi takut untuk menyeberang. Sementara ini kapal dibiarkan bersandar dulu. Tapi, sebagian kecil saja yang tetap berangkat mengantar penumpang ke Pulau Mandangin," paparnya. (ryn)