Sopir Angkutan Umum Kesulitan Penumpang SAMPANG- Sopir kendaraan angkutan umum di Terminal Sampang mengeluhkan sepinya penumpang, sehingga...
Sopir Angkutan Umum Kesulitan Penumpang
SAMPANG- Sopir kendaraan angkutan umum di Terminal Sampang mengeluhkan sepinya penumpang, sehingga para sopir lebih sering markir kendaraannya dan berusaha mencari pekerjaan lain karena apabila dipaksakan jalan tidak bisa nututi  uang setoran. Sudah lama para sopir angkutan umum kesulitan mendapatkan penumpang dan lebih memilih memarkirkan kendaraannya. Pantauan Koran Madura, apabila menemukan penumpang yang mau ikut hanya berjumlah satu atau dua orang mereka masih berusaha mencarinya lagi. Seorang sopir mengatakan, apabila dipaksakan mengangkut satu orang tidak seimbang dengan pengeluaran yang mereka tanggung karena masih belum tentu  nanti akan mendapatkan penumpang di pinggir jalan. âKecuali kalau penumpang yang mau dibawa sudah banyak, baru kami akan berangkat syukur-syukur kalau ada penumpang yang menunggu dipinggir jalan dan bisa dijadikan tambahan penghasilan,â ujarnya. sopir angkutan umum dari Kecamatan Pangarengan Toha (37) mengatakan, dalam sehari mengangkut penumpang dari Kota Sampang ke Pangarengan cuma bisa membawa penumpang 1 kali, itupun mulai dari pagi. "Belum tau, Mas karena ini sudah pekerjaan saya setiap harinya. Harus keluar rumah mencari penumpang yang mau belanja ke Sampang dan akhir-akhir ini sepi penumpang  dan penghasilan yang saya dapat tidak seimbang, antara pemasukan yang saya dapatkan dengan pengeluaran," keluhnya kepada Koran Madura, Rabu (22/5). Hal senada juga diungkapkan sopir dari Kecamatan Ketapang Fausen (42). Ia mengatakan, kendaraanya sering markir di terminal karena belum mendapatkan penumpang sejak dari pagi. Menurutnya, biasanya dulu kalau sudah jam 11.00 sudah perjalanan pulang ke rumahnya dengan membawa penumpang dan hasilnya pun juga cukup untuk membelanjai keluarga. Tapi, saat ini kadang sering kekurangan dan tidak sesuai dengan penghasilan, karena kalau dapat uang Rp 50 ribu itu masih belum cukup karena dengan uang segitu hanya cukup untuk membeli solar dan membayar uang setoran. âTidak tau dari faktor apa sekarang sulit mendapatkan penumpang karena dari tadi sampai sekarang saya masih menganggur dan belum mendapatkan penumpang, apalagi saya harus membayar uang setoran,â ujarnya. (jun/lum)
SAMPANG- Sopir kendaraan angkutan umum di Terminal Sampang mengeluhkan sepinya penumpang, sehingga para sopir lebih sering markir kendaraannya dan berusaha mencari pekerjaan lain karena apabila dipaksakan jalan tidak bisa nututi  uang setoran. Sudah lama para sopir angkutan umum kesulitan mendapatkan penumpang dan lebih memilih memarkirkan kendaraannya. Pantauan Koran Madura, apabila menemukan penumpang yang mau ikut hanya berjumlah satu atau dua orang mereka masih berusaha mencarinya lagi. Seorang sopir mengatakan, apabila dipaksakan mengangkut satu orang tidak seimbang dengan pengeluaran yang mereka tanggung karena masih belum tentu  nanti akan mendapatkan penumpang di pinggir jalan. âKecuali kalau penumpang yang mau dibawa sudah banyak, baru kami akan berangkat syukur-syukur kalau ada penumpang yang menunggu dipinggir jalan dan bisa dijadikan tambahan penghasilan,â ujarnya. sopir angkutan umum dari Kecamatan Pangarengan Toha (37) mengatakan, dalam sehari mengangkut penumpang dari Kota Sampang ke Pangarengan cuma bisa membawa penumpang 1 kali, itupun mulai dari pagi. "Belum tau, Mas karena ini sudah pekerjaan saya setiap harinya. Harus keluar rumah mencari penumpang yang mau belanja ke Sampang dan akhir-akhir ini sepi penumpang  dan penghasilan yang saya dapat tidak seimbang, antara pemasukan yang saya dapatkan dengan pengeluaran," keluhnya kepada Koran Madura, Rabu (22/5). Hal senada juga diungkapkan sopir dari Kecamatan Ketapang Fausen (42). Ia mengatakan, kendaraanya sering markir di terminal karena belum mendapatkan penumpang sejak dari pagi. Menurutnya, biasanya dulu kalau sudah jam 11.00 sudah perjalanan pulang ke rumahnya dengan membawa penumpang dan hasilnya pun juga cukup untuk membelanjai keluarga. Tapi, saat ini kadang sering kekurangan dan tidak sesuai dengan penghasilan, karena kalau dapat uang Rp 50 ribu itu masih belum cukup karena dengan uang segitu hanya cukup untuk membeli solar dan membayar uang setoran. âTidak tau dari faktor apa sekarang sulit mendapatkan penumpang karena dari tadi sampai sekarang saya masih menganggur dan belum mendapatkan penumpang, apalagi saya harus membayar uang setoran,â ujarnya. (jun/lum)