Soekarwo Gunakan SBY Untuk Rapikan Barisan Pengusaha Jatim SURABAYA â" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Surabaya pada Rabu, (1/5) ...
Soekarwo Gunakan SBY Untuk Rapikan Barisan Pengusaha Jatim
SURABAYA â" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Surabaya pada Rabu, (1/5) yang bertepatan dengan peringatan hari buruh sedunia (May Day), ternyata tidak ada korelasinya. Bukannya langsung bertemu buruh, setibanya di Kota Pahlawan rombongan SBY justru lebih dulu menggelar rapat dengan para pengusaha. Hal tersebut diungkapkan mantan aktivis yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rieke Diah Pitaloka kepada wartawan sebelum berorasi dihadapan ratusan ribu buruh. Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, indikasi itu dapat dilihat hasil pembahasan SBY yang hanya menghasilkan keputusan bahwa tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional serta himbauan kepada para buruh dan pengusaha untuk dapat bersinergi. âini kan bagi buruh jelas sangat lemah tingkat urgensinya. Di seluruh dunia, pada tanggal 1 Mei memang sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional, tidak ada yang istimewa. Indonesia saja yang aneh karena baru ditetapkan sekarang. Lagipula, penetapan May Day sebagai hari libur itu berlaku mulai tahun depan, 2 bulan sebelum masa jabatan SBY selesai,â tegasnya seraya menghimbau kepada SBY dan Gubernur Jatim Soekarwo agar berhenti melakukan pencitraan. Menurut pemeran Mpok Oneng di film Bajaj Bajuri ini, ada banyak hal yang seharusnya lebih menjadi perhatian pemerintah. Misalnya, jaminan kesehatan bagi masyarakat, pembatalan wacana kenaikan harga Bahan Baku Minyak (BBM), penetapan Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK) dan lain-lain. âsemua lapisan masyarakat khususnya buruh harus dengan tegas menolak wacana kenaikan harga BBM oleh SBY. Jika kenaikan harga BBM ditetapkan oleh pemerintah, maka kita harus menanggung kebijakan yang dibuat presiden SBY di tahun terakhir dia menjabat hingga nanti ada presiden baru tahun 2014. Apa mungkin presiden baru akan menurunkan harga BBM?â papar Rieke yang juga mempertanyakan alasan pemerintah membuat kebijakan ini, karena biasanya alasan pemerintah menaikan harga BBM adalah karena harga minyak dunia melonjak, namun saat ini harga minyak dunia terus turun. Pendapat serupa diungkapkan salah seorang perwakilan buruh dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jatim, Jamaludin. Dia menuding, kedatangan SBY ke Jatim sarat muatan politis dan hanya untuk kepentingan Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim di 29 Agustus mendatang. âjika melihat keputusan presiden hanya begitu saja, jelas kedatangan presiden ke Surabaya bukan dalam rangka peringatan May Day dan berusaha memperjuangkan hak buruh. Tapi hanya membantu wakilnya (Soekarwo-red) untuk merapikan barisan pengusaha di Jatim agar turut mensukseskan Pilgub,â cetusnya seraya berjanji bahwa pihaknya akan memboikot Soekarwo. (neu/ara) Caption : Bersama rombongan istana, SBY Bertemu Pengusaha Jatim (koranmadura/neu)
SURABAYA â" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Surabaya pada Rabu, (1/5) yang bertepatan dengan peringatan hari buruh sedunia (May Day), ternyata tidak ada korelasinya. Bukannya langsung bertemu buruh, setibanya di Kota Pahlawan rombongan SBY justru lebih dulu menggelar rapat dengan para pengusaha. Hal tersebut diungkapkan mantan aktivis yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rieke Diah Pitaloka kepada wartawan sebelum berorasi dihadapan ratusan ribu buruh. Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, indikasi itu dapat dilihat hasil pembahasan SBY yang hanya menghasilkan keputusan bahwa tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional serta himbauan kepada para buruh dan pengusaha untuk dapat bersinergi. âini kan bagi buruh jelas sangat lemah tingkat urgensinya. Di seluruh dunia, pada tanggal 1 Mei memang sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional, tidak ada yang istimewa. Indonesia saja yang aneh karena baru ditetapkan sekarang. Lagipula, penetapan May Day sebagai hari libur itu berlaku mulai tahun depan, 2 bulan sebelum masa jabatan SBY selesai,â tegasnya seraya menghimbau kepada SBY dan Gubernur Jatim Soekarwo agar berhenti melakukan pencitraan. Menurut pemeran Mpok Oneng di film Bajaj Bajuri ini, ada banyak hal yang seharusnya lebih menjadi perhatian pemerintah. Misalnya, jaminan kesehatan bagi masyarakat, pembatalan wacana kenaikan harga Bahan Baku Minyak (BBM), penetapan Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK) dan lain-lain. âsemua lapisan masyarakat khususnya buruh harus dengan tegas menolak wacana kenaikan harga BBM oleh SBY. Jika kenaikan harga BBM ditetapkan oleh pemerintah, maka kita harus menanggung kebijakan yang dibuat presiden SBY di tahun terakhir dia menjabat hingga nanti ada presiden baru tahun 2014. Apa mungkin presiden baru akan menurunkan harga BBM?â papar Rieke yang juga mempertanyakan alasan pemerintah membuat kebijakan ini, karena biasanya alasan pemerintah menaikan harga BBM adalah karena harga minyak dunia melonjak, namun saat ini harga minyak dunia terus turun. Pendapat serupa diungkapkan salah seorang perwakilan buruh dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jatim, Jamaludin. Dia menuding, kedatangan SBY ke Jatim sarat muatan politis dan hanya untuk kepentingan Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim di 29 Agustus mendatang. âjika melihat keputusan presiden hanya begitu saja, jelas kedatangan presiden ke Surabaya bukan dalam rangka peringatan May Day dan berusaha memperjuangkan hak buruh. Tapi hanya membantu wakilnya (Soekarwo-red) untuk merapikan barisan pengusaha di Jatim agar turut mensukseskan Pilgub,â cetusnya seraya berjanji bahwa pihaknya akan memboikot Soekarwo. (neu/ara) Caption : Bersama rombongan istana, SBY Bertemu Pengusaha Jatim (koranmadura/neu)