Puluhan Siswa Bisa Tidak Lulus SUMENEP â" Terdapat 40 siswa sekolah lanjutan tingkat atas di Kabupaten Sumenep yang bisa tidak lulus s...
Puluhan Siswa Bisa Tidak Lulus
SUMENEP â" Terdapat 40 siswa sekolah lanjutan tingkat atas di Kabupaten Sumenep yang bisa tidak lulus sekalipun telah lulus ujian nasional yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Terancamnya puluhan siswa tidak lulus karena pihak sekolah terlambat menyetorkan nilah sekolah (NS) yang juga menjadi penentu kelulusan. Siswa tersebut berasal dari dua lembaga pendidikan, yaitu Sabilul Huda Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding dan Al-Mukri Desa Prenduan Kecamatan Pragaan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep A. Shadik mengatakan, ketidaklulusan peserta UN di dua lembaga tersebut bukan dikarenakan nilai UN yang tidak mencapai angka kelulusan. Melainkan pihak sekolah terlambat dalam menyetorkan nilai NS yang juga menjadi penentu kelulusan. âKarena nilai sekolah itu masih belum dimasukkan, jadi nilai akhir (NA) menjadi tidak muncul. Jadi untuk sementra waktu bisa dikatakan belum lulus,â kata Shadik. Shadik menjelaskan, alur penyetoran NS dari lembaga pendidikan tempat siswa sekolah disetorkan ke disdik setempat secara manual. Kemudian disdik kabupaten menyetorkan kepada dinas pendidikan provinsi secara online. Baru setelah terkumpul dalam waktu yang ditentukan, disdik provinsi menyetorkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. âPada saat pihak sekolah menyetorkan NS-nya, ternyata NS dari lembaga yang lain sudah dikirim oleh disdik propinsi ke Jakarta. Jadi kedua lembaga tersebut, NS-nya tertinggal dan tidak masuk,â ungkapnya. Pihaknya yakin, jika NS sudah dimasukan, siswa di Sumenep itu dipastikan lulus semua. âKami sudah mencoba untuk memasukkan NS-nya. Dari hasil itu, kami dapatkan nilai semua siswa di atas rata-rata. Bahkan, ada yang sampai 7,4 dari nilai kelulusan 5,5,â terangnya Maka sebab itu, pihaknya berjanji akan memperjuangkan kedua lembaga tersebut untuk melakukan penggabungan antara NS dan nilai UN. Sehingga anak didik di dua lembaga itu dapat melanjutkan pendidikan ke taraf yang lebih tinggi. âKami telah mengkoordinasikan dengan disdik provinsi untuk melakukan penyatuan NS dan nilai UN secepatnya. Ternyata disdik provinsi sanggup untuk melakukan penyatuan. Sehingga dipastikan tahun ini siswa lulus semua,â tukasnya. (edy/mk)
SUMENEP â" Terdapat 40 siswa sekolah lanjutan tingkat atas di Kabupaten Sumenep yang bisa tidak lulus sekalipun telah lulus ujian nasional yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Terancamnya puluhan siswa tidak lulus karena pihak sekolah terlambat menyetorkan nilah sekolah (NS) yang juga menjadi penentu kelulusan. Siswa tersebut berasal dari dua lembaga pendidikan, yaitu Sabilul Huda Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding dan Al-Mukri Desa Prenduan Kecamatan Pragaan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep A. Shadik mengatakan, ketidaklulusan peserta UN di dua lembaga tersebut bukan dikarenakan nilai UN yang tidak mencapai angka kelulusan. Melainkan pihak sekolah terlambat dalam menyetorkan nilai NS yang juga menjadi penentu kelulusan. âKarena nilai sekolah itu masih belum dimasukkan, jadi nilai akhir (NA) menjadi tidak muncul. Jadi untuk sementra waktu bisa dikatakan belum lulus,â kata Shadik. Shadik menjelaskan, alur penyetoran NS dari lembaga pendidikan tempat siswa sekolah disetorkan ke disdik setempat secara manual. Kemudian disdik kabupaten menyetorkan kepada dinas pendidikan provinsi secara online. Baru setelah terkumpul dalam waktu yang ditentukan, disdik provinsi menyetorkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. âPada saat pihak sekolah menyetorkan NS-nya, ternyata NS dari lembaga yang lain sudah dikirim oleh disdik propinsi ke Jakarta. Jadi kedua lembaga tersebut, NS-nya tertinggal dan tidak masuk,â ungkapnya. Pihaknya yakin, jika NS sudah dimasukan, siswa di Sumenep itu dipastikan lulus semua. âKami sudah mencoba untuk memasukkan NS-nya. Dari hasil itu, kami dapatkan nilai semua siswa di atas rata-rata. Bahkan, ada yang sampai 7,4 dari nilai kelulusan 5,5,â terangnya Maka sebab itu, pihaknya berjanji akan memperjuangkan kedua lembaga tersebut untuk melakukan penggabungan antara NS dan nilai UN. Sehingga anak didik di dua lembaga itu dapat melanjutkan pendidikan ke taraf yang lebih tinggi. âKami telah mengkoordinasikan dengan disdik provinsi untuk melakukan penyatuan NS dan nilai UN secepatnya. Ternyata disdik provinsi sanggup untuk melakukan penyatuan. Sehingga dipastikan tahun ini siswa lulus semua,â tukasnya. (edy/mk)