Petani Diimbau Gunakan Bibit Cangkreng dan Prancak PAMEKASAN: Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pamekasan, Fathorraman, mengingatkan ...
Petani Diimbau Gunakan Bibit Cangkreng dan Prancak
PAMEKASAN: Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pamekasan, Fathorraman, mengingatkan  petani di wilayah itu untuk menggunakan bibit tembakau jenis Cangkreng N1 dan N2 serta jenis Prancak 95. Sebab, berdasar informasi yang diterimanya, tahun ini hampir semua pabrikan akan membeli tembakau jenis tersebut. Jenis bibit tersebut, kata Fathorrahman, merupakan permintaan dari pabrikan hasil kunjungan Pemerintah Daerah Pamekasan sejumlah sentra produksi tembakau di luar Madura. Ia kawatir, jika petani menanam varietas tembakau yang lain, tidak akan terbeli karena tidak sesuai dengan keinginan pabrikan. âSebaiknya petani menyesuaikan dengan keinginan pabrik agar tembakau yang diproduksi bisa dibeli. Karena bagaimanapun, kebutuhan jenis tembakau, yang menentukan adalah pabrikan,â katanya. Namun, sekalipun petani sudah menanam bibit tembakau tersebut, bukan jaminan tembakau mereka akan dibeli. Pembelian tembakau tersebut, akan disesuaikan dengan kondisi alam dan kwalitas tembakau. Ia juga meminta Dinas Perhutanan Dan Perkebunan Pamekasan, untuk membantu bibit jenis Cangkreng NI dan N2 serta jenis Prancak 95, untuk petani. Sebab, dikawatirkan petani tidak akan menanam varietas tersebut, namun menanam jenis lainnya karena kesulitan mendapatkan bibit. Jika yang terjadi pabrikan tidak membeli tembakau petani karena tidak sesuai dengan jenis yang diinginkan, dikawatirkan akan menimbulkan gejolak sosial. Jika tidak ada perubahan, tahun ini, PR Djarum Kudus akan melakukan pembelian tembakau hingga 6 ribu ton, Gudang Garam sebanyak 4 ribu ton dan HM Samporna akan melakukan pembelian tembakau 4 ribu ton. Sementara untuk pabrik rokok lainya belum menentukan jumlah pembelian. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi membenarkan rencana kuota pemblian tembakau petani oleh pabrikan tersebut. Kuota itu diperoleh saat dilakukan kunjungan ke sejumlah pabrik rokok beberapa waktu lalu. Menurutnya, setiap menjelang masa tanam tembakau, komisi B DPRD Pamekasan bersama perwakilan pemerintah selalu melakukan kunjungan ke sejumlah pabrikan. untuk mengetahui rencana pembelian tembakau oleh perusahaan-perusahaan itu. Hasil kunjungan itu akan digunakan untuk menentukan proyeksi tanam tembakau di Pamekasan. Jika produksi tembakau lebih banyak dari kebutuhan pihak pabrikan, maka bisa dipastikan tidak semua tembakau akan terserap. Selain itu, harga jual tembakau petani di Pamekasan akan sangat murah, bahkan tidak akan sesuai dengan break event point (BEP/biaya produksi), sehingga petani akan mengalami kerugian. "Kalau kami mengetahui, minimal setelah ini kami bisa menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa rencana kebutuhan tembakau seperti ini. Sehingga kami bisa menyarakan agar produksi tembakau petani tidak melebihi rencana pembelian yang telah ditetapkan pihak pabrikan," katanya menjelaskan. Perkiraan break event point (BEP) tembakau tahun ini naik dari tahun sebelumnya, jika tahun 2012 hanya Rp. 26,70 perkilo, tahun ini naik menjadi rp. 26,800 perkilogram.(awa/muj).
PAMEKASAN: Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pamekasan, Fathorraman, mengingatkan  petani di wilayah itu untuk menggunakan bibit tembakau jenis Cangkreng N1 dan N2 serta jenis Prancak 95. Sebab, berdasar informasi yang diterimanya, tahun ini hampir semua pabrikan akan membeli tembakau jenis tersebut. Jenis bibit tersebut, kata Fathorrahman, merupakan permintaan dari pabrikan hasil kunjungan Pemerintah Daerah Pamekasan sejumlah sentra produksi tembakau di luar Madura. Ia kawatir, jika petani menanam varietas tembakau yang lain, tidak akan terbeli karena tidak sesuai dengan keinginan pabrikan. âSebaiknya petani menyesuaikan dengan keinginan pabrik agar tembakau yang diproduksi bisa dibeli. Karena bagaimanapun, kebutuhan jenis tembakau, yang menentukan adalah pabrikan,â katanya. Namun, sekalipun petani sudah menanam bibit tembakau tersebut, bukan jaminan tembakau mereka akan dibeli. Pembelian tembakau tersebut, akan disesuaikan dengan kondisi alam dan kwalitas tembakau. Ia juga meminta Dinas Perhutanan Dan Perkebunan Pamekasan, untuk membantu bibit jenis Cangkreng NI dan N2 serta jenis Prancak 95, untuk petani. Sebab, dikawatirkan petani tidak akan menanam varietas tersebut, namun menanam jenis lainnya karena kesulitan mendapatkan bibit. Jika yang terjadi pabrikan tidak membeli tembakau petani karena tidak sesuai dengan jenis yang diinginkan, dikawatirkan akan menimbulkan gejolak sosial. Jika tidak ada perubahan, tahun ini, PR Djarum Kudus akan melakukan pembelian tembakau hingga 6 ribu ton, Gudang Garam sebanyak 4 ribu ton dan HM Samporna akan melakukan pembelian tembakau 4 ribu ton. Sementara untuk pabrik rokok lainya belum menentukan jumlah pembelian. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi membenarkan rencana kuota pemblian tembakau petani oleh pabrikan tersebut. Kuota itu diperoleh saat dilakukan kunjungan ke sejumlah pabrik rokok beberapa waktu lalu. Menurutnya, setiap menjelang masa tanam tembakau, komisi B DPRD Pamekasan bersama perwakilan pemerintah selalu melakukan kunjungan ke sejumlah pabrikan. untuk mengetahui rencana pembelian tembakau oleh perusahaan-perusahaan itu. Hasil kunjungan itu akan digunakan untuk menentukan proyeksi tanam tembakau di Pamekasan. Jika produksi tembakau lebih banyak dari kebutuhan pihak pabrikan, maka bisa dipastikan tidak semua tembakau akan terserap. Selain itu, harga jual tembakau petani di Pamekasan akan sangat murah, bahkan tidak akan sesuai dengan break event point (BEP/biaya produksi), sehingga petani akan mengalami kerugian. "Kalau kami mengetahui, minimal setelah ini kami bisa menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa rencana kebutuhan tembakau seperti ini. Sehingga kami bisa menyarakan agar produksi tembakau petani tidak melebihi rencana pembelian yang telah ditetapkan pihak pabrikan," katanya menjelaskan. Perkiraan break event point (BEP) tembakau tahun ini naik dari tahun sebelumnya, jika tahun 2012 hanya Rp. 26,70 perkilo, tahun ini naik menjadi rp. 26,800 perkilogram.(awa/muj).