Pemkab Hentikan Bantuan Logistik Pengungsi SAMPANG â" Pemkab Sampang menghentikan bantuan pada pengungsi Syiah yang hingga kini masih ...
Pemkab Hentikan Bantuan Logistik Pengungsi
SAMPANG â" Pemkab Sampang menghentikan bantuan pada pengungsi Syiah yang hingga kini masih mau bertahan di GOR Tennis Indoor Sampang. Pemerintah menghentikan bantuan karena kabar tentang kelanjutan pengungsi itu belum jelas, akan dikembalikan ke kampung halaman di Dusun Nangkernang desa Karang Gayam Omben ataukan dipindah ke tempat relokasi yang telah disiapkan pemerintah. Otomatis pengungsi yang berjumlah 167 jiwa tersebut terancam tak mendapatkan bantuan kemanusiaan lagi. Sebab Pemerintah Kabupaten Sampang telah menghentikan segala bentuk bantuan baik berupa makanan, pengiriman air bersih untuk segala kebutuhan memasak, mandi dan mencuci. Ikrillah (40), salah satu juru bicara pengungsi, yang juga masih saudara kandung Ali Murtadho alias Tajul Muluk dan Rois Al Hukama menjelaskan, penghentian bantuan logistik dan air bersih sudah terjadi sejak tanggal 1 Mei. Akibat pemerintah menghentikan bantuan makanan dan air bersih, saat ini pengungsi yang masih berada di pengungsian GOR Tenis Indoor Sampang tersebut hanya bisa memasak sisa bantuan yang masih ada. "Selain bantuan makan, bantuan air bersih untuk kami juga sudah tidak diberi lagi, ya kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena selama di pengungsian ini kita hanya menggantungkan hidup ke pemerintah," jelasnya kepada Koran Madura, Minggu (05/5). Lebih lanjut Ikrillah menceritakan, kebutuhan air untuk memasak, mandi, dan mencuci hanya mengandalkan air kran di lokasi pengungsian saja, meski sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan pengungsi. Di samping itu, dengan keadaan seperti ini, dirinya dan pengungsi yang lain hanya bisa pasrah dengan keadaan masa depannya yang makin tidak jelasnya. âKami hanya mengandalkan air bersih dari kran yang masih mengalir di sini, meskipun sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan kami,â terangnya. Ikrillah mengaku tidak mengerti dengan alasan pemkab Sampang yang menghentikan bantuan logistic dan pengiriman air kepada para pengungsi. Dirinya pun belum mendapat informasi dari pemerintah tentang pemberhentian bantuan dari pemerintah tersebut. "Tidak tahulah Mas, saya juga sudah tidak bisa komentar lagi untuk saat ini. Apa maksud dari pemerintah ini dengan menghentikan bantuan, padahal kami juga tidak mau selamanya berada di sini," ucapnya. (ryn/msa/ray)
SAMPANG â" Pemkab Sampang menghentikan bantuan pada pengungsi Syiah yang hingga kini masih mau bertahan di GOR Tennis Indoor Sampang. Pemerintah menghentikan bantuan karena kabar tentang kelanjutan pengungsi itu belum jelas, akan dikembalikan ke kampung halaman di Dusun Nangkernang desa Karang Gayam Omben ataukan dipindah ke tempat relokasi yang telah disiapkan pemerintah. Otomatis pengungsi yang berjumlah 167 jiwa tersebut terancam tak mendapatkan bantuan kemanusiaan lagi. Sebab Pemerintah Kabupaten Sampang telah menghentikan segala bentuk bantuan baik berupa makanan, pengiriman air bersih untuk segala kebutuhan memasak, mandi dan mencuci. Ikrillah (40), salah satu juru bicara pengungsi, yang juga masih saudara kandung Ali Murtadho alias Tajul Muluk dan Rois Al Hukama menjelaskan, penghentian bantuan logistik dan air bersih sudah terjadi sejak tanggal 1 Mei. Akibat pemerintah menghentikan bantuan makanan dan air bersih, saat ini pengungsi yang masih berada di pengungsian GOR Tenis Indoor Sampang tersebut hanya bisa memasak sisa bantuan yang masih ada. "Selain bantuan makan, bantuan air bersih untuk kami juga sudah tidak diberi lagi, ya kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena selama di pengungsian ini kita hanya menggantungkan hidup ke pemerintah," jelasnya kepada Koran Madura, Minggu (05/5). Lebih lanjut Ikrillah menceritakan, kebutuhan air untuk memasak, mandi, dan mencuci hanya mengandalkan air kran di lokasi pengungsian saja, meski sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan pengungsi. Di samping itu, dengan keadaan seperti ini, dirinya dan pengungsi yang lain hanya bisa pasrah dengan keadaan masa depannya yang makin tidak jelasnya. âKami hanya mengandalkan air bersih dari kran yang masih mengalir di sini, meskipun sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan kami,â terangnya. Ikrillah mengaku tidak mengerti dengan alasan pemkab Sampang yang menghentikan bantuan logistic dan pengiriman air kepada para pengungsi. Dirinya pun belum mendapat informasi dari pemerintah tentang pemberhentian bantuan dari pemerintah tersebut. "Tidak tahulah Mas, saya juga sudah tidak bisa komentar lagi untuk saat ini. Apa maksud dari pemerintah ini dengan menghentikan bantuan, padahal kami juga tidak mau selamanya berada di sini," ucapnya. (ryn/msa/ray)