Pembunuhan Bermotif Asmara PAMEKASAN- Perkelahian dengan senjata tajam yang merenggut satu nyawa dan dua orang terluka yang terjadi di Desa ...
Pembunuhan Bermotif Asmara
PAMEKASAN- Perkelahian dengan senjata tajam yang merenggut satu nyawa dan dua orang terluka yang terjadi di Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, pada Sabtu (4/5) lalu, diduga dilatar belakangi dendam asmara. Penganiayaan dengan celurit yang melibatkan warga satu desa ini, diduga bermula dari tuduhan perselingkuhan yang dilakukan korban terhadap istri salah satu pelaku setahun lalu. Korban meninggal dunia atas nama Ismail, sedangkan dua korban luka masing-masing, Ruji dan Sinol, ketiganya merupakan warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan. Korban Ismail dan Ruji tidak memiliki hubungan kekerabatan, sedangkan Sinol, korban sekaligus tersangka pelaku, diketahui sebagai anak dari Nali, terduga pelaku lainnya. Salah satu warga Desa Tebul Timur berinisial MT, kepada Koran Madura mengatakan, sebelum pembunuhan terjadi, Ismail korban meninggal dunia, sempat terlibat cekcok mulut dengan Nali, setahun lalu. Percekcokan itu terjadi, karena korban dituduh selingkuh dengan istri Nali. Dari percekcokan ini, Nali diduga menaruh dendam sehingga merencanakan pembunuhan terhadap korban. âSaya kira, pembunuhan ini terjadi karena Nali dendam kepada Ismail. Sebab mereka pernah bertengkar tahun lalu. Kata orang, Ismail ini selingkuh dengan istri Nali,â katanya. Dijelaskan, setelah percekcokan itu, korban dan pelaku sempat tidak akur atau bermusuhan. Namun paska percekcokan itu tidak terdengar lagi kabar pertengakaran keduanya sampai terjadi peristiwa yang menyebabkan salah satu diantara keduanya meninggal dunia itu. Sementara itu, Ruji korban luka-luka mengaku tidak mengetahui penyebab pembunuhan dan penganiyaan tersebut. Saat itu, ia mengendarai motor berboncengan dengan Ismail usai menghadiri undangan hajatan di Desa Ambender Kecematan Pegantenan. Namun setibanya ditempat sepi, mereka dicegat oleh enam orang yang langsung menyerang dengan senjata tajam. Upaya bela diri tidak membuahkan berhasil karena jumlah pelaku lebih banyak. Setelah puas menganiaya keduanya, para pelaku langsung melarikan diri. Kepala Satreskrim Polres Pamekasan Ajun Komisaris Muhammad Nur Amin, menyatakan belum mengambil kesimpulan terhadap motif pembunuhan itu. Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengngungkap motif sebenarnya serta pelaku yang diduga lebih dari satu orang. Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi korban, pelaku penganiyaan dan pembunuhan diduga berjumlah enam orang, satu diantaranya sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, atas nama Sinol, yang merupakan anak kandung Nali. Ruji saat ini sedang dirawat di RS. Dokter Soetomo Surabaya karena mengalami luka parah pada bagian perutnya. Sedangkan  Sinol, saat ini masih dirawat di RS. Dokter Slamet Martodiredjo Pamekasan karena mengalami luka pada bagian tangannya. Sedangkan Ismail yang meninggal dunia dalam peristiwa itu mengalami luka parah pada bagian kepala punggung dan bagian perut. âKami belum bisa mengungkap identitas para pelaku karena sedang kami dalami, termasuk motif pembunuhannya,â katanya. Berdasar keterangan saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), pembunuhan ini diduga sudah direncanakan sebelumnya. Meski demikian, polisi masih terus mendalami kasus ini serta memburu para pelaku lainnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adapun barangbukti yang sudah disita polisi berupa celurit, pakaian korban, serta motor yang digunakan korban saat peristiwa terjadi. (uzi/muj)
PAMEKASAN- Perkelahian dengan senjata tajam yang merenggut satu nyawa dan dua orang terluka yang terjadi di Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, pada Sabtu (4/5) lalu, diduga dilatar belakangi dendam asmara. Penganiayaan dengan celurit yang melibatkan warga satu desa ini, diduga bermula dari tuduhan perselingkuhan yang dilakukan korban terhadap istri salah satu pelaku setahun lalu. Korban meninggal dunia atas nama Ismail, sedangkan dua korban luka masing-masing, Ruji dan Sinol, ketiganya merupakan warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan. Korban Ismail dan Ruji tidak memiliki hubungan kekerabatan, sedangkan Sinol, korban sekaligus tersangka pelaku, diketahui sebagai anak dari Nali, terduga pelaku lainnya. Salah satu warga Desa Tebul Timur berinisial MT, kepada Koran Madura mengatakan, sebelum pembunuhan terjadi, Ismail korban meninggal dunia, sempat terlibat cekcok mulut dengan Nali, setahun lalu. Percekcokan itu terjadi, karena korban dituduh selingkuh dengan istri Nali. Dari percekcokan ini, Nali diduga menaruh dendam sehingga merencanakan pembunuhan terhadap korban. âSaya kira, pembunuhan ini terjadi karena Nali dendam kepada Ismail. Sebab mereka pernah bertengkar tahun lalu. Kata orang, Ismail ini selingkuh dengan istri Nali,â katanya. Dijelaskan, setelah percekcokan itu, korban dan pelaku sempat tidak akur atau bermusuhan. Namun paska percekcokan itu tidak terdengar lagi kabar pertengakaran keduanya sampai terjadi peristiwa yang menyebabkan salah satu diantara keduanya meninggal dunia itu. Sementara itu, Ruji korban luka-luka mengaku tidak mengetahui penyebab pembunuhan dan penganiyaan tersebut. Saat itu, ia mengendarai motor berboncengan dengan Ismail usai menghadiri undangan hajatan di Desa Ambender Kecematan Pegantenan. Namun setibanya ditempat sepi, mereka dicegat oleh enam orang yang langsung menyerang dengan senjata tajam. Upaya bela diri tidak membuahkan berhasil karena jumlah pelaku lebih banyak. Setelah puas menganiaya keduanya, para pelaku langsung melarikan diri. Kepala Satreskrim Polres Pamekasan Ajun Komisaris Muhammad Nur Amin, menyatakan belum mengambil kesimpulan terhadap motif pembunuhan itu. Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengngungkap motif sebenarnya serta pelaku yang diduga lebih dari satu orang. Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi korban, pelaku penganiyaan dan pembunuhan diduga berjumlah enam orang, satu diantaranya sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, atas nama Sinol, yang merupakan anak kandung Nali. Ruji saat ini sedang dirawat di RS. Dokter Soetomo Surabaya karena mengalami luka parah pada bagian perutnya. Sedangkan  Sinol, saat ini masih dirawat di RS. Dokter Slamet Martodiredjo Pamekasan karena mengalami luka pada bagian tangannya. Sedangkan Ismail yang meninggal dunia dalam peristiwa itu mengalami luka parah pada bagian kepala punggung dan bagian perut. âKami belum bisa mengungkap identitas para pelaku karena sedang kami dalami, termasuk motif pembunuhannya,â katanya. Berdasar keterangan saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), pembunuhan ini diduga sudah direncanakan sebelumnya. Meski demikian, polisi masih terus mendalami kasus ini serta memburu para pelaku lainnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adapun barangbukti yang sudah disita polisi berupa celurit, pakaian korban, serta motor yang digunakan korban saat peristiwa terjadi. (uzi/muj)