Mahasiswa UNIRA Menuntut Pemenuhan Fasilitas Kampus PAMEKASAN- Puluhan mahasiswa Universitas Madura (Unira) Pamekasan, berunjukrasa di kampu...
Mahasiswa UNIRA Menuntut Pemenuhan Fasilitas Kampus
PAMEKASAN- Puluhan mahasiswa Universitas Madura (Unira) Pamekasan, berunjukrasa di kampus mereka, Senin (6/5). Mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Mahasiswa Peduli Kampus (Lima_PEKA) itu, menuntut peningkatan fasilitas kampus yang dinilai belum memadai. Diantara yang dituntut itu adalah tempat parkir kendaraan mahasiswa yang sampai saat ini belum tersedia. Sehingga, kendaraan mahasiswa harus diparkir sembarangan di depan ruang kuliah yang setiap saat kepanasan dan kehujanan karena tidak ada tempat parkir khusus. Selain itu, mereka juga meminta pemenuhan sarana dan prasarana lainnya yang menjadi hak mahasiswa terutama yang menunjang terhadap peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Seperti LCD Proyektor yang belum tersedia di setiap kelas, serta beberapa peralatan lain yang dibutuhkan mahasiswa saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam aksinya, mahasiswa berorasi menuntut pemenuhan fasilitas kampus. Mereka juga membentangkan poster-poster berisi tuntutan kepada pengelola kampus serta seruan tidak adanya penindasan di kampus itu. Korlap aksi, Iqlal mengatakan, keberadaan Unira sebagai universitas swasta tertua di Madura, sampai saat ini dinilai belum mampu bersaing dalam banyak hal, karena pengelolaan kampus dinilai masih setengah hati. Hal itu terlihat dari penyediaan fasilitas yang sangat minim sehingga terkesan hanya mengedepankan kuantitas tanpa diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan di universitas itu. Pihaknya kawatir, jika kondisi ini tidak segera dibenahi, pihaknya yakin, universitas tersebut tidak akan mampu mencetak sarjana yang berkualitas yang mampu bersaing di era global. Oleh karenanya, mereka menuntut agar pihak rektorat segera melengkapi segala fasilitas pembelajaran serta sarana prasarana lain yang dapat menunjang prestasi mahasiswa di kampus itu. Menurut Iqlal, pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa itu sangat memungkinkan untuk dipenuhi mengingat penarikan biaya pendidikan dari mahasiswa cukup tinggi. Yang terpenting, pengelola kampus memiliki kometmen dan keseriusan untuk memenuhi hak mahasiswa itu. âKapan mahasiswa kampus ini bisa bersaing kalau fasilitasnya tidak ada. Makanya kami menuntut keseriusan pihak rektorat untuk memenuhi hak-hak kami,â katanya. Selain menuntut pemenuhan fasilitas kampus, aktivis Lima_PEKA ini juga menuntut transparansi pengelolaan keuangan di kampus itu. Mereka mempertanyakan pengelolaan keuangan di kampus itu karena meski SPP yang ditarik meningkat setiap tahunnya, namun kebutuhan mahasiswa belum tersedia belum memadai. Menanggapi aksi mahasiswa ini, pembantu rektor III Unira Pamekasan Abd. Raziq menyatakan sudah memahami semua kebutuhan mahasiswa di kampus itu, termasuk aspirasi yang disampaikan demonstran. Hanya saja, kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi sekaligus tetapi akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam pemenuhan kebutuhan itu pihaknya sudah membuat skala prioritas untuk dipenuhi lebih awal. Salah satunyapembangunan student center sebagai wahana pengambangan kompetensi mahasiswa. Terkait permintaan LCD proyektor setiap kelas, pihanya belum bisa memenuhi setiap ruang kelas, karena pertimbangan keamanan. Sebab, kampus Unira belum memiliki pagar, sehingga kawatir hilang jika dipasang di setiap kelas. âMasalah parkir kami bukan tidak memikirkan, tetapi ada skala prioritas yang harus kami selesaikan,â katanya. (uzi/muj)
PAMEKASAN- Puluhan mahasiswa Universitas Madura (Unira) Pamekasan, berunjukrasa di kampus mereka, Senin (6/5). Mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Mahasiswa Peduli Kampus (Lima_PEKA) itu, menuntut peningkatan fasilitas kampus yang dinilai belum memadai. Diantara yang dituntut itu adalah tempat parkir kendaraan mahasiswa yang sampai saat ini belum tersedia. Sehingga, kendaraan mahasiswa harus diparkir sembarangan di depan ruang kuliah yang setiap saat kepanasan dan kehujanan karena tidak ada tempat parkir khusus. Selain itu, mereka juga meminta pemenuhan sarana dan prasarana lainnya yang menjadi hak mahasiswa terutama yang menunjang terhadap peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Seperti LCD Proyektor yang belum tersedia di setiap kelas, serta beberapa peralatan lain yang dibutuhkan mahasiswa saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam aksinya, mahasiswa berorasi menuntut pemenuhan fasilitas kampus. Mereka juga membentangkan poster-poster berisi tuntutan kepada pengelola kampus serta seruan tidak adanya penindasan di kampus itu. Korlap aksi, Iqlal mengatakan, keberadaan Unira sebagai universitas swasta tertua di Madura, sampai saat ini dinilai belum mampu bersaing dalam banyak hal, karena pengelolaan kampus dinilai masih setengah hati. Hal itu terlihat dari penyediaan fasilitas yang sangat minim sehingga terkesan hanya mengedepankan kuantitas tanpa diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan di universitas itu. Pihaknya kawatir, jika kondisi ini tidak segera dibenahi, pihaknya yakin, universitas tersebut tidak akan mampu mencetak sarjana yang berkualitas yang mampu bersaing di era global. Oleh karenanya, mereka menuntut agar pihak rektorat segera melengkapi segala fasilitas pembelajaran serta sarana prasarana lain yang dapat menunjang prestasi mahasiswa di kampus itu. Menurut Iqlal, pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa itu sangat memungkinkan untuk dipenuhi mengingat penarikan biaya pendidikan dari mahasiswa cukup tinggi. Yang terpenting, pengelola kampus memiliki kometmen dan keseriusan untuk memenuhi hak mahasiswa itu. âKapan mahasiswa kampus ini bisa bersaing kalau fasilitasnya tidak ada. Makanya kami menuntut keseriusan pihak rektorat untuk memenuhi hak-hak kami,â katanya. Selain menuntut pemenuhan fasilitas kampus, aktivis Lima_PEKA ini juga menuntut transparansi pengelolaan keuangan di kampus itu. Mereka mempertanyakan pengelolaan keuangan di kampus itu karena meski SPP yang ditarik meningkat setiap tahunnya, namun kebutuhan mahasiswa belum tersedia belum memadai. Menanggapi aksi mahasiswa ini, pembantu rektor III Unira Pamekasan Abd. Raziq menyatakan sudah memahami semua kebutuhan mahasiswa di kampus itu, termasuk aspirasi yang disampaikan demonstran. Hanya saja, kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi sekaligus tetapi akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam pemenuhan kebutuhan itu pihaknya sudah membuat skala prioritas untuk dipenuhi lebih awal. Salah satunyapembangunan student center sebagai wahana pengambangan kompetensi mahasiswa. Terkait permintaan LCD proyektor setiap kelas, pihanya belum bisa memenuhi setiap ruang kelas, karena pertimbangan keamanan. Sebab, kampus Unira belum memiliki pagar, sehingga kawatir hilang jika dipasang di setiap kelas. âMasalah parkir kami bukan tidak memikirkan, tetapi ada skala prioritas yang harus kami selesaikan,â katanya. (uzi/muj)