Koalisi Persilahkan PKS Keluar JAKARTA-Ambisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencapai lima besar dalam Pemilu 2014 diperkirakan kandas kare...
Koalisi Persilahkan PKS Keluar
JAKARTA-Ambisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencapai lima besar dalam Pemilu 2014 diperkirakan kandas karena simpatisannya meninggalkan partai berlambang padi dan bulan itu. Kepercayaan masyarakat semakin berkurang menyusul terkuaknya kasus korupsi daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq (LHI). Sehingga membuat simpatisan meninggalkannya. "Sejak kasus ini meletup, sepertinya untuk masuk 5 besar sangat berat," ujar Pengamat politik Gun Gun Heryanto di Jakarta, Rabu (22/5) Munculnya sejumlah fakta-fakat di persidangan tipikor yang cukup mengejutkan membuat para simpatisan hengkang dari PKS. "Saya kira saat ini sudah mulai terjadi (ditinggal). Meski di internal PKS tidak goyah tetapi PKS perlu melakukan konsolidasi internal," tambahnya. Menurut Dosen FISIP UIN ini, terutama kelompok swing voters dan para simpatisan wanita mulai kurang respek. Apalagi elit PKS terbukti dekat dengan sejumlah wanita yang dikaitkan dengan kasus impor daging. "Seperti munculnya nama Mumtazah dan beberapa orang lainnya. Lalu pemeriksaan yang merembet ke Hilmi dan Anis. Saya kira grass root akan kecewa," ungkapnya Yang lebih tidak menguntungkan itu, sambung Gun Gun lagi, elit PKS terlalu reaksioner menyerang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya kira attacking secara berlebihan ke KPK tidak menguntungkan secara elektoral," tegasnya. PKS diminta untuk belajar dari kasus Cicak vs Buaya di mana KPK mendapatkan dukungan besar dari masyarakat. "Jadi kalau ada perlawanan berlebihan kepada KPK saya kira tidak menguntungkan PKS," ucapnya. Gun Gun juga melihat proses recovery bagi PKS akan membutuhkan waktu yang sangat lama, padahal tinggal setahun lagi pemilu 2014 akan berlangsung.  "Yang harus dilakukan oleh Anis Matta adalah mencari isu baru untuk menutupi isu LHI dan melakukan terobosan," terangnya. Ditempat terpisah, anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring mengaku resah dengan kondisi partai saat ini. Bahkan  mendorong dilakukan survei internal untuk menguji sejauh mana efek kasus impor daging sapi merusak sendi-sendi loyalis PKS. "Kita akan lakukan survei bagaimana efeknya di masyarakat. Kasus Pak Luthfi ini dan apa saja masalahnya. Nanti kita akan lihat skala kerusakannya seperti apa," ungkapnya Setidaknya, kata Menkominfo ini, bisa diketahui mana saja yang memerlukan perbaikan. "Oh iya, paling tidak survei internal yang kita lakukan. Yang sakit itu mana saja, jangan korengan di kaki, dan dikasih obat yang berat," katanya. Namun sejauh ini Tifatul masih yakin PKS solid. Meskipun ada pertanyaan di internal tentang kemungkinan larinya swing voters. "Kita partai kader, secara umum ke internal komunikasi kita lancar. Tapi kan ada pertanyaan ada yang lain-lain seperti swing voter, masyarakat umum dll yang terima info sekilas-sekilas. Insya Allah dari internal, kader dan pendiri tetap solid," tegasnya.  (gam/cea)
JAKARTA-Ambisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencapai lima besar dalam Pemilu 2014 diperkirakan kandas karena simpatisannya meninggalkan partai berlambang padi dan bulan itu. Kepercayaan masyarakat semakin berkurang menyusul terkuaknya kasus korupsi daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq (LHI). Sehingga membuat simpatisan meninggalkannya. "Sejak kasus ini meletup, sepertinya untuk masuk 5 besar sangat berat," ujar Pengamat politik Gun Gun Heryanto di Jakarta, Rabu (22/5) Munculnya sejumlah fakta-fakat di persidangan tipikor yang cukup mengejutkan membuat para simpatisan hengkang dari PKS. "Saya kira saat ini sudah mulai terjadi (ditinggal). Meski di internal PKS tidak goyah tetapi PKS perlu melakukan konsolidasi internal," tambahnya. Menurut Dosen FISIP UIN ini, terutama kelompok swing voters dan para simpatisan wanita mulai kurang respek. Apalagi elit PKS terbukti dekat dengan sejumlah wanita yang dikaitkan dengan kasus impor daging. "Seperti munculnya nama Mumtazah dan beberapa orang lainnya. Lalu pemeriksaan yang merembet ke Hilmi dan Anis. Saya kira grass root akan kecewa," ungkapnya Yang lebih tidak menguntungkan itu, sambung Gun Gun lagi, elit PKS terlalu reaksioner menyerang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya kira attacking secara berlebihan ke KPK tidak menguntungkan secara elektoral," tegasnya. PKS diminta untuk belajar dari kasus Cicak vs Buaya di mana KPK mendapatkan dukungan besar dari masyarakat. "Jadi kalau ada perlawanan berlebihan kepada KPK saya kira tidak menguntungkan PKS," ucapnya. Gun Gun juga melihat proses recovery bagi PKS akan membutuhkan waktu yang sangat lama, padahal tinggal setahun lagi pemilu 2014 akan berlangsung.  "Yang harus dilakukan oleh Anis Matta adalah mencari isu baru untuk menutupi isu LHI dan melakukan terobosan," terangnya. Ditempat terpisah, anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring mengaku resah dengan kondisi partai saat ini. Bahkan  mendorong dilakukan survei internal untuk menguji sejauh mana efek kasus impor daging sapi merusak sendi-sendi loyalis PKS. "Kita akan lakukan survei bagaimana efeknya di masyarakat. Kasus Pak Luthfi ini dan apa saja masalahnya. Nanti kita akan lihat skala kerusakannya seperti apa," ungkapnya Setidaknya, kata Menkominfo ini, bisa diketahui mana saja yang memerlukan perbaikan. "Oh iya, paling tidak survei internal yang kita lakukan. Yang sakit itu mana saja, jangan korengan di kaki, dan dikasih obat yang berat," katanya. Namun sejauh ini Tifatul masih yakin PKS solid. Meskipun ada pertanyaan di internal tentang kemungkinan larinya swing voters. "Kita partai kader, secara umum ke internal komunikasi kita lancar. Tapi kan ada pertanyaan ada yang lain-lain seperti swing voter, masyarakat umum dll yang terima info sekilas-sekilas. Insya Allah dari internal, kader dan pendiri tetap solid," tegasnya.  (gam/cea)