Inventaris Pendopo Hilang, Dewan Minta Pemerintah Lakukan Penelusuran PAMEKASAN : Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasa...
Inventaris Pendopo Hilang, Dewan Minta Pemerintah Lakukan Penelusuran
PAMEKASAN: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Khairul Kalam, meminta pemerintah setempat menelusuri hilangnya inventaris di Rumah Dinas Bupati dan Rumah Dinas Wakil Bupati (Wabup) setempat. Sebab, barang-barang tersebut dibeli menggunakan uang negara dan tercatat dalam daftar inventaris daerah sehingga keberadaannya harus dijaga dan dipertanggungjawabkan. âBarang-barang di Pendopo Bupati dan Pendopo Wabup itu dibeli bukan menggunakan uang pribadi melainkan dianggarkan dalam APBD Pamekasan. Sehingga harus jelas, kemana hilangnya barang-barang tersebut,â kata Khairul Kalam, Selasa (7/5). Menurut Khairul, penanganan kasus hilangnya barang inventaris daerah itu tidka didasarkan atas besar-kecilnya barang. Namun harus dilihat sumber pengadaannya yang menggunakan dana APBD. Ia menduga, barang tersebut hilang pada saat masa peralihan antara mantan Bupati yang akan meninggalkan pendopo dengan bupati baru yang akan menempatinya. Diduga ada oknum yang mengambil kesempatan memanfaatkan barang milik daerah itu untuk kepentingan pribadi. âKalau setiap ada pergantian bupati pemerintah harus berbelanja barang baru untuk inventaris, jika diakumulasikan anggaran untuk pengadaan inventaris itu akan menjadi sangat besar,â katanya. Anggota Fraksi Demokrat itu meminta agar pihak-pihak yang merasa membawa barang-barang tersebut untuk mengembalikan ke Sekretariat Daerah, sekalipun dengan alasan kondisi yang sudah rusak. Khairul berencana memanggil Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pamekasan, Herman Kusnadi, dan Kepala Bagian Umum setempat, Shalah Syamlan, untuk dimintai penjelasan inventaris pendopo yang hilang. Sebelumnya, Kepala Bagian Umum Pamekasan, Shalah Syamlah, sejumlah inventaris di Pendopo Bupati Pamekasan hilang dan sebagian rusak. Karenanya, tahun ini direnanakan akan dilakukan pengadaan inventaris untuk mengganti inventaris yang hilang maupun rusak tersebut. Anggaran pengadaan itu mencapai Rp. 400 juta untuk inventaris di Pendopo Bupati dan Pendopo Wabup, masing-masing dianggarkan Rp. 200 jut. Sebagian inventaris yang akan diadakan itu antara lain mesin cuci, tempat tidur, almari, televisi dan sejumlah peralatan rumah tangga. (awa/muj)
PAMEKASAN: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Khairul Kalam, meminta pemerintah setempat menelusuri hilangnya inventaris di Rumah Dinas Bupati dan Rumah Dinas Wakil Bupati (Wabup) setempat. Sebab, barang-barang tersebut dibeli menggunakan uang negara dan tercatat dalam daftar inventaris daerah sehingga keberadaannya harus dijaga dan dipertanggungjawabkan. âBarang-barang di Pendopo Bupati dan Pendopo Wabup itu dibeli bukan menggunakan uang pribadi melainkan dianggarkan dalam APBD Pamekasan. Sehingga harus jelas, kemana hilangnya barang-barang tersebut,â kata Khairul Kalam, Selasa (7/5). Menurut Khairul, penanganan kasus hilangnya barang inventaris daerah itu tidka didasarkan atas besar-kecilnya barang. Namun harus dilihat sumber pengadaannya yang menggunakan dana APBD. Ia menduga, barang tersebut hilang pada saat masa peralihan antara mantan Bupati yang akan meninggalkan pendopo dengan bupati baru yang akan menempatinya. Diduga ada oknum yang mengambil kesempatan memanfaatkan barang milik daerah itu untuk kepentingan pribadi. âKalau setiap ada pergantian bupati pemerintah harus berbelanja barang baru untuk inventaris, jika diakumulasikan anggaran untuk pengadaan inventaris itu akan menjadi sangat besar,â katanya. Anggota Fraksi Demokrat itu meminta agar pihak-pihak yang merasa membawa barang-barang tersebut untuk mengembalikan ke Sekretariat Daerah, sekalipun dengan alasan kondisi yang sudah rusak. Khairul berencana memanggil Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pamekasan, Herman Kusnadi, dan Kepala Bagian Umum setempat, Shalah Syamlan, untuk dimintai penjelasan inventaris pendopo yang hilang. Sebelumnya, Kepala Bagian Umum Pamekasan, Shalah Syamlah, sejumlah inventaris di Pendopo Bupati Pamekasan hilang dan sebagian rusak. Karenanya, tahun ini direnanakan akan dilakukan pengadaan inventaris untuk mengganti inventaris yang hilang maupun rusak tersebut. Anggaran pengadaan itu mencapai Rp. 400 juta untuk inventaris di Pendopo Bupati dan Pendopo Wabup, masing-masing dianggarkan Rp. 200 jut. Sebagian inventaris yang akan diadakan itu antara lain mesin cuci, tempat tidur, almari, televisi dan sejumlah peralatan rumah tangga. (awa/muj)