Bangun Desa/Kampung Solusi Kurangi Kemiskinan SURABAYA â" Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) ...
Bangun Desa/Kampung Solusi Kurangi Kemiskinan
SURABAYA â" Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Harry Soegiri mengklaim, pihaknya memiliki solusi mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Solusi tersebut adalah dengan membangun desa/kampung tangguh di 38 kabupaten/kota di Jatim. Diungkapkannya Selasa (30/4), daerah yang punya kampung atau pedesaan ini diharapkan bisa menjadi desa produktif atau desa yang menjadi pusat ekonomi. âKampung tangguh sekaligus untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan di Jatim,â kata dia seraya menambahkan bahwa hal ini memerlukan pemberdayaan masyarakat di pedesaan dan juga bisa meningkatkan kualitas SDM yang ada dipedesaan lewat ketrampilan, keahlian, profesional di bidang pertanian dan di bidang nelayan. âDalam program ini kami siapkan petugas untuk mendampingi di setiap desa tanggauh atau kampung tangguh, Petugas ini akan memberikan motivasi, memberikan kemudahan dan menularkan keahlian,â katanya. Untuk sukseskan program ini, pihaknya bekerjasama dengan Lembaga Perkembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jatim dengan menerjunkan petugas yang berasal dari kader NU tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Jatim. âPetugas yang berasal dari NU nanti nantinya sangat diperlukan untuk membantu masyarakat sehingga akan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang ada di pedesaan itu sendiri. Artinya banyak kesempatan kerja atau lowongan kerja yang ada di pedesaan itu sendiri,â urai dia. Menurutnya, kalau di pedesaan banyak lowongan pekerjaan dan desanya menjadi pusat ekonomi, pedesaan itu menjadi tempat produktif sehingga banyak wirausaha baru yang muncul. âKalau muncul wirausaha baru maka kesempatan untuk menyerap tenaga kerja juga banyak. Karena pengangguran di Jatim ini sekitar 50 persen berasal dari pedesaan,â terang Harry. (neu)
SURABAYA â" Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Harry Soegiri mengklaim, pihaknya memiliki solusi mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Solusi tersebut adalah dengan membangun desa/kampung tangguh di 38 kabupaten/kota di Jatim. Diungkapkannya Selasa (30/4), daerah yang punya kampung atau pedesaan ini diharapkan bisa menjadi desa produktif atau desa yang menjadi pusat ekonomi. âKampung tangguh sekaligus untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan di Jatim,â kata dia seraya menambahkan bahwa hal ini memerlukan pemberdayaan masyarakat di pedesaan dan juga bisa meningkatkan kualitas SDM yang ada dipedesaan lewat ketrampilan, keahlian, profesional di bidang pertanian dan di bidang nelayan. âDalam program ini kami siapkan petugas untuk mendampingi di setiap desa tanggauh atau kampung tangguh, Petugas ini akan memberikan motivasi, memberikan kemudahan dan menularkan keahlian,â katanya. Untuk sukseskan program ini, pihaknya bekerjasama dengan Lembaga Perkembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jatim dengan menerjunkan petugas yang berasal dari kader NU tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Jatim. âPetugas yang berasal dari NU nanti nantinya sangat diperlukan untuk membantu masyarakat sehingga akan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang ada di pedesaan itu sendiri. Artinya banyak kesempatan kerja atau lowongan kerja yang ada di pedesaan itu sendiri,â urai dia. Menurutnya, kalau di pedesaan banyak lowongan pekerjaan dan desanya menjadi pusat ekonomi, pedesaan itu menjadi tempat produktif sehingga banyak wirausaha baru yang muncul. âKalau muncul wirausaha baru maka kesempatan untuk menyerap tenaga kerja juga banyak. Karena pengangguran di Jatim ini sekitar 50 persen berasal dari pedesaan,â terang Harry. (neu)