10 Aktivis Buruh Diamankan Polisi SURABAYA â" Peringatan hari buruh pada 1 Mei kemarin Rabu (1/5), yang dirayakan oleh puluhan ribu Bu...
10 Aktivis Buruh Diamankan Polisi
SURABAYA â" Peringatan hari buruh pada 1 Mei kemarin Rabu (1/5), yang dirayakan oleh puluhan ribu Buru Se-Jawa Timur (Jatim) dari berbagai elemen Serikat dan Konfederasi Pekerja Buruh di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, sempat diwarnai kericuhan dari sesama aktivis buruh. Sedikitnya ada 10 orang yang diamankan pihak kepolisian terkait kericuhan yang tidak jelas motifnya tersebut. Namun akhirnya, 10 orang tersebut dilepaskan kembali oleh pihak kepolisian dengan persyaratan, puluhan ribu buruh yang menduduki Gedung Negara Grahadi harus membubarkan diri. 10 orang aktivis yang buruh yang diamankan polisi saat terjadi kericuhan tersebut antara lain, empat orang dari Laskar Mahasiswa Republik Indonesia (Lamri) Surabaya, empat orang dari Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Surabaya, satu orang dari SerikatBuruh Kerakyatan-Komite Persiapan-Konfederasi Serikat Nasional (SBK PK KSN) Gresik, dan satu orang dari Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Fikri salah satu koordinator Konfederasi KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) mengungkapkan kronogis kericuhan tersebut. Dirinya memaparkan, jika awalnya rombongan Garda Metal FSPMI datang, pihaknya sudah memberi jalan lewat karena merasa satu perjuangan. Entah kenapa ketika Garda Metal membuat formasi di depan pagar kawat berduri, terjadi gesekan antara aktivis buruh dari mahasiswa dengan Garda Metal. Tiba-tiba aktivis dari Garda Metal merebut bass drum yang dibawa oleh Aldi dari LAMRI Surabaya, dan akan membantingannya. Sontak Aldi berusaha mempertahankan properti demonya, akhirnya terjatuh dan menjadi bulan-bulanan aktivis buruh dari Garda Metal FSPMI. âMereka datang kita kasih jalan, sampai di depan ternyata teman-teman dari Garda Bangsa ada yang kesenggol, sempat adu mulut namun massa masih bisa dikendalikan,â ungkap dia. Dirinya menambahkan, jika akibat dari bentrok tersebut, aldi mengalami luka sobek di bagaian tangannya. âEntah kenapa, beberapa saat kemudian malah terjadi gesekan horisontal, hingga akhirnya Aldi yang mempertahankan bass drum mengalami luka sobek di bagaian tangan,â tambah dia.  Mahasiswa Univesitas Negeri Surabaya (Unesa) yang juga aktivis LAMRI Surabaya ini menambahkan, jika ada oknum yang sengaja memprovokasi aksi tersebut, karena ketika terjadi cek-cok mulut, sudah bisa dilerai dan diredam oleh Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Genteng, Hendria, bersama jajaran polsi dari Polrestabes Surabaya. Entah kenapa, tiba-tiba konflik pecah dan kita di amankan polisi satu persatu. âTadinya sudah diredam oleh pak Hendria, Kapolsek Genteng besama jajaran Polrestabes Surabaya, Tapi gak tahu kenapa tiba-tiba konflik pecah, ada pria berpakaian preman yang memukuli kita hingga akhirnya kita diamankan satu persatu,â papar dia. Meski berjalan relatif kondusif dan terkendali, aksi peringatan May Day oleh puluhan ribu buruh dari berbagai elemen serikat dan konfederasi pekerja buruh inim sempat melumpuhkan lalu lintas jalan raya di sejumlah jalan protokol di surabaya. (wan) Caption photo : saling baku hantam antara aktivis mahasiswa dan buruh, tampak kapolsek genteng, hendria melerai keributan (agus setyawan/koranmadura).
SURABAYA â" Peringatan hari buruh pada 1 Mei kemarin Rabu (1/5), yang dirayakan oleh puluhan ribu Buru Se-Jawa Timur (Jatim) dari berbagai elemen Serikat dan Konfederasi Pekerja Buruh di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, sempat diwarnai kericuhan dari sesama aktivis buruh. Sedikitnya ada 10 orang yang diamankan pihak kepolisian terkait kericuhan yang tidak jelas motifnya tersebut. Namun akhirnya, 10 orang tersebut dilepaskan kembali oleh pihak kepolisian dengan persyaratan, puluhan ribu buruh yang menduduki Gedung Negara Grahadi harus membubarkan diri. 10 orang aktivis yang buruh yang diamankan polisi saat terjadi kericuhan tersebut antara lain, empat orang dari Laskar Mahasiswa Republik Indonesia (Lamri) Surabaya, empat orang dari Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Surabaya, satu orang dari SerikatBuruh Kerakyatan-Komite Persiapan-Konfederasi Serikat Nasional (SBK PK KSN) Gresik, dan satu orang dari Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Fikri salah satu koordinator Konfederasi KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) mengungkapkan kronogis kericuhan tersebut. Dirinya memaparkan, jika awalnya rombongan Garda Metal FSPMI datang, pihaknya sudah memberi jalan lewat karena merasa satu perjuangan. Entah kenapa ketika Garda Metal membuat formasi di depan pagar kawat berduri, terjadi gesekan antara aktivis buruh dari mahasiswa dengan Garda Metal. Tiba-tiba aktivis dari Garda Metal merebut bass drum yang dibawa oleh Aldi dari LAMRI Surabaya, dan akan membantingannya. Sontak Aldi berusaha mempertahankan properti demonya, akhirnya terjatuh dan menjadi bulan-bulanan aktivis buruh dari Garda Metal FSPMI. âMereka datang kita kasih jalan, sampai di depan ternyata teman-teman dari Garda Bangsa ada yang kesenggol, sempat adu mulut namun massa masih bisa dikendalikan,â ungkap dia. Dirinya menambahkan, jika akibat dari bentrok tersebut, aldi mengalami luka sobek di bagaian tangannya. âEntah kenapa, beberapa saat kemudian malah terjadi gesekan horisontal, hingga akhirnya Aldi yang mempertahankan bass drum mengalami luka sobek di bagaian tangan,â tambah dia.  Mahasiswa Univesitas Negeri Surabaya (Unesa) yang juga aktivis LAMRI Surabaya ini menambahkan, jika ada oknum yang sengaja memprovokasi aksi tersebut, karena ketika terjadi cek-cok mulut, sudah bisa dilerai dan diredam oleh Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Genteng, Hendria, bersama jajaran polsi dari Polrestabes Surabaya. Entah kenapa, tiba-tiba konflik pecah dan kita di amankan polisi satu persatu. âTadinya sudah diredam oleh pak Hendria, Kapolsek Genteng besama jajaran Polrestabes Surabaya, Tapi gak tahu kenapa tiba-tiba konflik pecah, ada pria berpakaian preman yang memukuli kita hingga akhirnya kita diamankan satu persatu,â papar dia. Meski berjalan relatif kondusif dan terkendali, aksi peringatan May Day oleh puluhan ribu buruh dari berbagai elemen serikat dan konfederasi pekerja buruh inim sempat melumpuhkan lalu lintas jalan raya di sejumlah jalan protokol di surabaya. (wan) Caption photo : saling baku hantam antara aktivis mahasiswa dan buruh, tampak kapolsek genteng, hendria melerai keributan (agus setyawan/koranmadura).